BAB 3 - Hana and Unexpected

23.1K 1K 43
                                    

******************************

Oh. My. God.

Pikiran Hana tertiba melayang pada kemarin malam. Lelaki yang langsung akrab saat pertama berjumpa. Lelaki yang terasa sangat familiar dengan seseorang yang lama. Apa ini sebuah kebetulan? Atau pertanda sesuatu? Mengapa ia harus mengingatnya. Bahkan orang di depannya ini memiliki posisi yang sama.

Saat Charlie mengenalkan satu persatu anak internships pada atasan baru mereka, Cole. Hana dan Cole masih terpaku dengan sepasang manik mereka masing-masing. Ia tak bisa memungkiri pria menarik di depannya ini, disini ia berdiri dengan navy suit, tampilan yang membara dengan dengan rambut rapih ke belakang, yang cukup membuat wanita tergila-gila.

Hana menyesal, bagaimana ia tak tahu bahwa Cole J. Clair adalah pemegang waris perusahaan ini? Ia seharusnya lebih mencari banyak informasi tentang perusahaan ini, terutama dia. Jika Hana tahu dia pemegang perusahaan Silver Clair, dia pasti sudah menjauhinya kemarin malam.

Tentu mereka berdua tidak melakukan hal aneh kemarin, tapi mereka sempat dekat yang bila mereka berdua menghabiskan waktu lebih lama, pasti akan lebih dari sekedar stranger.

Normalnya, Hana adalah orang yang perfeksionis tentang kehidupannya, seperti jadwal kesehariannya, pekerjaan dan lebih penting perasaannya. Hana adalah orang yang sering disebut orang-orang sebagai definisi cewek tidak asik. Hana mengingat hanya dengan itungan jari terakhir kali ia pergi ke pesta, itupun juga dipaksa oleh Fey semasa kuliah. Tapi Hana memiliki banyak prestasi gemilang begitupun penghargaan yang membuktikan bahwa ia memiliki sebuah prioritas, yaitu kesuksesan. Biasanya ia selalu menjauhi risiko ataupun bujukkan masalah, ia tahu mana yang baik dan buruk bagi dirinya.

Ia juga bukan tipe orang yang menghabiskan waktu malamnya bersenang-senang layaknya kemarin malam. Hana Agatha tidak pergi ke klubbing. Dia memakan pizza dan es krim saat tengah malam dan menonton film horror sendirian, dan bukannya merasa takut tapi ia malah menertawai karakter yang ketakutan di film tersebut yang menurutnya terlihat lucu. Karena Hana tahu, bookworm sepertinya tak mungkin bisa dijajarkan dengan orang seperti Cole.

Hana completely loss. Ini diluar dugaannya, ingin saat ini ia memutar waktu untuk memperingati Hana yang dulu untuk tak pernah menginjakkan kakinya di klub kemarin malam.

"Hana?"

Suara Charlie berhasil membangunkan Hana dari lamunannya. Saat Hana mengedipkan matanya beberapa kali, ia menyadari semua orang sekarang menatapnya heran. Hana segera menyadarkan dirinya dan tersenyum canggung pada semuanya dengan ekspresi 'kill me now ' apalagi saat Charlie menyebut namanya di depan Cole.

"Hana?" Cole menekuk wajah perfect-nya. Perut Hana bergejolak melihat ini, ingin ia menelan ludah tapi mulutnya kering.

"Uh, ya," ucap Charlie, menatap Cole dan Hana bolak-balik ia merasa ada yang aneh. "Ini Hana Agatha, dia internship di bagian woman department lifestyle."

Ada jeda beberapa saat saat setelah Charlie mengucpakannya. Cole mencoba mencerna informasi yang didapatnya, sedangkan Hana memejamkan matanya yang terus mencoba mengubah dirinya menjadi invisible sekarang.

"Ah! Hana," ucap Cole akhirnya dengan menekankan nama 'Hana' dengan ekspresi mengertinya. Mungkin disaat ini ia sadar bahwa Anna tak pernah nyata dan disaat ini juga ingin rasanya Hana menguburkan dirinya dalam-dalam ke tanah.

"Senang bertemu denganmu," Cole bilang dengan suara menekankan, ia masih menatap Hana. "Semuanya," ralatnya saat menyadari anak-anak intership menatapnya.

Pikiran Hana kembali melayang dan memutar. Disaat semuanya berterima kasih pada Cole, Hana masih terdiam karena mulutnya masih kering tak tahu harus berkata apa. Apa ia malu akan kejadian takdir-konyol yang terjadi sekarang ini? Apa ia takut ia akan kehilangan internship-nya? Apa ia takut ia akan keluar tempat ini dan tak kembali lagi?

[2] Dear Mr CEO | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang