BAB 9 - Hana and Luck

14.4K 821 25
                                    

******************************

"Hanaaa!" teriak Fey di kuping Hana saat ia masih mimpi indah.

"Yaampun, ada apaan sih Fey?" Hana terpaksa bangun dari tidurnya sambil mengucekkan matanya.

Fey mengeluarkan suatu kertas dari kantongnya. "Tadaaaaa!"

Hana merebutnya. "Apa ini?"

"Aku menang undian dapet apartemen dari supermarket!"

Hana mengerutkan keningnya. "Kamu bohong, mana ada hadiah dapet apartemen!"

"Gak percayaan amat sih, liat nih aku ditelponin suruh ambil kunci di supermarketnya!" Fey menunjukkan layar ponselnya yang berisi list telepon masuk pada Hana.

Hana tak percaya perkataan Fey ternyata benar.

Mereka sekarang sudah berdiri di depan apartemen pencakar langit di New York, di tempat yang pasti lebih aman dan nyaman dengan fasilitas super lengkap. Ia makin terkesima melihat interior dalam yang sudah lengkap dengan furnitur untuknya dan Fey, it feels like a dream.

Hana duduk di salah satu sofa empuk ruangan apartemennya ini. "Fey, kamu yakin bayaran perbulannya cuma segini?" Ia melihat tagihan tiap bulan apartemen ini untuk kebutuhan sehari-harinya di kertas tagihan yang diberikan oleh petugas.

"Iya, murah ya?" balas Fey yang sedang menatap jendela luar.

Hana menghembuskan napasnya, takjub. "Apa ini prank? "

"Ini yang disebut hoki, Na. Udah deh jangan mikir macem-macem." Fey tertawa kecil di akhir.

Tapi sebenarnya di dalam hati, Hana merasa lega. Karena sejak ia tinggal di apartemen lamanya, ia sudah merasa tidak nyaman apalagi harga tak sesuai dengan lingkungannya dan ini mungkin akan membuat Fey lebih aman, apalagi apartemen ini jaraknya hanya sejengkal dari kantornya.

Semoga kepindahannya ini membawa keberuntungan seperti yang dikatakan Fey.

* * * *

"Jadi kalian sudah paham kan?" ucap Charlie di depan anak-anak intership.

Semua anak internship kompak mengangguk mengerti.

"Bagus, saya minta laporannya minggu depan di meja saya."

"Siap pak!" Semua kompak menyahut.

Charlie mengangguk dan kembali masuk ke dalam ruangannya. Setelah pergi, semuanya langsung pada ribut antar satu sama lain, ada yang panik, sibuk buat plan dan lain-lain.

"Astaga Naa, gimana caranya aku ngumpulin tamu sampai seribu orang, gila kali ya!" desis Fey di kuping Hana, ia melihat tugas di kertas yang tadi diberikan oleh Charlie, yang sukses membuat Fey ingin membunuhnya.

"Ssst, itu salah kamu waktu itu bolos. Jadinya, ya kamu yang dapet bagian buat undangan," balas Hana.

"Ya masa aku batalin janji sama nyokap tercinta buat gak balik ke Indo sih."

Hana berpikir sejenak, ia lalu menjetikkan jarinya. "Tapi kan kamu banyak koneksi Fey, pasti gak sulit-sulit banget lah!"

Fey memutar bola matanya. "Asli, ribet banget sih nih tugas!"

Perusahaan memerintahkan para internship untuk membuat acara pesta anniversary untuk perusahaan Silver Clair dan bagaimanapun caranya harus lancar dan berhasil mencapai target. Semua anak intership mendapatkan bagiannya masing-masing seperti memesan tempat, furnitur, bintang tamu begitupun hiasan, dan kebetulan Hana mendapatkan bagian hiasan yang menurutnya lebih mudah dari yang lainnya yang harus berkomunikasi dengan banyak orang, tapi Hana tahu desain tidaklah semudah yang ia kira.

[2] Dear Mr CEO | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang