BAB 12 - Hana and Curiosity

12.6K 709 16
                                    

******************************

Perlahan Hana mulai membuka tirai matanya, ia mengerjapkan matanya berkali–kali. Ia perlahan bangkit duduk dengan berdesis memegang punggungnya yang menegang. Ia sekarang sadari ia berada di tempat asing, atau tepatnya di dalam mobil limosin.

Saat ia mengedarkan pandangannya, ia terkejut mendapati seorang pria yang dikenalnya duduk di depannya.

"Udah sadar, huh?" tanyanya sambil menyatukan jari-jarinya.

"Axel?" Hana menatapnya bingung. "Kok kamu di sini? Aku di mana? Apa yang terjadi?" tanyanya beruntun.

Ia mengangkat kedua tangannya ke udara. "Calm down, aku bisa jelasin."

"Jelasin apa?" Hana melebarkan matanya, saat ia mengingat kejadian sebelumnya yang membuatnya tak sadarkan diri. "J-Jangan bilang kamu yang nyulik aku, kok aku bisa ada di sini, gimana-"

Ia menaruh telapak tangannya di depan wajahnya. "Ssst, aku bilang jangan panik, ok?"

Hana akan bicara, tapi dipotong oleh Axel.

"Aku orang yang menolong kamu, ok? Aku akan antar kamu pulang setelah keadaan aman."

"Nolongin aku? Maksudnya?" tanyanya, masih tak mengerti.

Axel menepuk pahanya berkali kali, matanya berkeliling ke sekeliling kecuali pada Hana.

"Axel."

Axel menggaruk tengkuknya. "Umm...."

"Umm?"

"Umm."

"Axel!"

"Fine! " Ia melempar tangannya ke udara, ia kemudian menarik napasnya dan menatap Hana dalam. "Kemarin sekelompok orang nyulik kamu dan aku sebagai pahlawan nolongin kamu dan jadilah kamu di sini, the end," ucapnya dengan nada monoton.

Hana mengerutkan keningnya, ia seolah tak percaya omongan Axel barusan. "Itu gak menjelaskan kenapa aku di sini dan ummm siapa orang yang nyoba nyulik aku?"

"Aku bisa jelasin itu nanti."

"Aku maunya sekarang."

Sebelum Axel menjawab, pelayan memberi tahu Axel bahwa ia sudah ditempat tujuan. Axel bersiap bangkit dan meminta Hana untuk bersiap-siap turun.

"Ini di mana, Xel?" tanya Hana melihat sebuah mansion yang terletak berjauhan dengan satu rumah dengan rumah lainnya.

"Masuk aja dulu." Axel membuka pintunya.

Hana terpaksa ikut keluar saat melihat ekspresi Axel yang serius.

Saat mereka berdua keluar mobil, mereka berdua langsung disambut oleh banyak orang berjas. Axel berjalan seperti biasanya sedangkan Hana hanya melongo sampai Axel menariknya berjalan.

"Selamat datang, bos!" seru mereka semua yang berjejer di depan pintu masuk rumah besar ini.

Axel hanya mengangguk.

Ia lalu mengibaskan tangannya pada salah satu pria berjas di dalam yang terlihat paling tua daripada lainnya. "Dia udah datang?" tanyanya.

"Belum, tuan."

Axel kemudian melirik pada Hana. "Beri dia ruangan dan keperluan lainnya selama di sini."

"Baik, tuan." Ia menunduk hormat.

Belum sempat Hana bicara, Axel sudah melaju duluan meninggalkannya.

Pria tua tersebut kemudian menunduk hormat pada Hana. "Perkenalkan nama saya Alfred Friedman, saya adalah pelayan keluarga Sieghart. Tolong ikuti saya, miss."

[2] Dear Mr CEO | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang