*******************************
Keesokan harinya, Hana mendapatkan bunga di depan pintu apartemennya tanpa ada nama pengirimnya. Hana tersenyum bingung sambil menengok kanan-kiri tapi juga tak ditemukan pelakunya.
Bahkan saat di kantor ia menemukan sekotak coklat warna-warni dengan bermacam-macam bentuk di meja kerjanya. Ia tersenyum geli dan teman kerjanya memberinya tatapan iri ada juga yang gemes.
Hana lalu menuju ke kantor Axel dan menaruh kotak coklat di mejanya.Ia menaikkan satu alisnya pada Axel. "Apa ini?" tanyanya.
Axel menunjuk kotak terebut dengan mulut terbata-bata. "Keliatannya... enak... tuh."
"Ini dari kamu?" tanya Hana sekali lagi.
Axel menatap Hana sekilas sampai menghela napas. "Maybe. why? Kamu gak suka? Kamu maunya apa?" tanyanya beruntun.
Hana mengerutkan kening diiringi senyum kecil. "Sejak kapan kamu jadi sok sweet, Xel? Untuk apa ini?"
"Aku memang selalu romantis Hana," jawabnya bangga. "Entah, mungkin karena banyak coklat di rumahku jadi aku kasih kamu salah satunya." Ia lalu beralih menatap tanaman kecil di mejanya seolah itu hal paling menarik.
Hana terdiam sampai ia mengangguk. "Ok, thanks. Aku suka kok."
Axel tersenyum begitupun Hana.
Tapi senyum Hana runtuh saat ia melihat Kayleen maasuk ke dalam ruangan ini dengan ekspresi wajah kusut.
Axel mendesah kesal. "Udah pernah dengar kata mengetuk?" ujar Axel pada Kayleen.
"Kalau begitu, saya permisi." Hana akan menunduk pada Axel tapi Kayleen medahuluinya dengan memeluk Axel yang tengah berdiri di depan Hana dengan menangis.
Yang membuat Hana kecewa, saat melihat Axel perlahan membalas pelukan Kayleen seolah tak peduli Hana berada di sini.
Hana kembali menunduk dan berjalan keluar. Di luar Hana memukul kepalanya sendiri, ia seharusnya tak berharap banyak kan? Mungkin itu hanya sebuah bentuk maaf padanya, ini Axel yang dibicarakan.
* * * *
"Apa kamu menjauhiku?" tanya Axel di depan pintu apartemen Hana.
Hana menatapnya bingung. "Kamu bicara apa? Enggak kok."
Axel menaikkan kedua alisnya. "Kamu."
"Kamu tahu Axel... kita.."
"Kayleen dan aku tak ada hubungan apa-apa," ujar Axel tiba-tiba. Hana langsung menaikkan wajahnya yang daritadi menunduk. "Bingung? Aku akan jelasin kamu nantinya, percayai aku kali ini, ok?" Axel menekan kedua pundak Hana.
"Hana."
"Huh?"
"Wear something nice... Uhh maksduku normal. Aku mau ngajak kamu pergi dan ngomong hal penting banget kepadamu, ok?"
"Ke mana?"
Axel mengedipkan matanya. "Kamu akan tahu besok."
Axel lalu melakukan hal yang membuat Hana tercengang, ia lihat Axel mencium satu telunjuknya lalu ditempelkan ke bibir Hana.
"See ya," ucapnya yang lalu berbalik pergi.
Hana dibuat malu di tempat, ia sampai merosot ke bawah dan menutup wajahnya.
"Astaga, jangan-jangan omongan Fey bener," gumam Hana.
* * * *
"Aduh, senengnya temanku jatuh cinta lagi akhirnya," ucap Fey.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Dear Mr CEO | ✔
Ficción General*Sequel to 'Dear Mr Nerd'* Apakah Hana akan berpendirian teguh pada hatinya yang lama atau sekarang? Ketika ia perlahan mulai membuka pintu hatinya, dia kembali membuka luka dalamnya. NO PLAGIARISM! COPY! ATAU SEJENISNYA. Highest rank: #9 General Fi...