Aftertaste [2]
°°°
Iqbaal menghentikan laju motornya, setelah mematikan mesin motor. Iqbaal bergerak turun, tubuh tingginya sedikit menunduk untuk melihat pantulan dirinya dikaca spion.
Setelah menurutnya, penampilannya sudah cukup rapi. Iqbaal bergerak menjauh dari area parkir.
Berjalan dengan tas yang sengaja ia selempangkan, menuju dimana kelasnya berada. Tak jarang adik kelas ataupun kakak kelas yang menyapanya.
Namun hanya dibalas senyuman tipis dari Iqbaal, tangannya bergerak menyikap rambutnya. Keningnya berkerut ketika melihat sosok yang familiar dimatanya.
Disana ada seorang cewek yang memakai seragam olah raga, tengah berbicara dengan wanita paruh baya, ada seorang pria paruh baya juga disampingnya yang menggunakan tuxedo hitam.
Itu (namakamu), bu Salma dan pak Adri kepala sekolah SMA Taruna.
"Buat masalah apa lagi dia." gumamnya ketika melihat (namakamu) yang tengah beradu argumen dengan bu Salma dan kepala sekolahnya.
Tapi langkahnya terhenti ketika tangannya ditahan oleh seseorang, Iqbaal menoleh mendapati Salsha yang tengah memegang lengannya.
"Kenapa, Sha?" tanya Iqbaal pada Salsha, yang sudah melepas pegangannya.
"Kekelas bareng yuk," ajak Salsha dengan wajah antusiasnya.
Salsha adalah cewek yang kebetulan satu kelas dengannya. Cewek yang selalu saja merecoki Iqbaal, dalam hal kecil seperti.
'Kekelas bareng yuk,'
'Kekantin yuk,'
'Mau temenin gue ketoko buku gak?'
Dan kalimat semacamnya, hingga terkadang Iqbaal harus membuat kalimat penolakan yang halus untuk Salsha.
Iqbaal meringis, "Gue gak bisa, lo duluan aja." ucap Iqbaal tanpa memperhatikan raut wajah Salsha.
Karena untuk saat ini, seluruh perhatiannya teralihkan pada (namakamu) yang sedang berbicara sesuatu dengan bu Salma dan kepala sekolahnya.
"Kenapa?" tanya Salsha sambil menggelayut manja dilengan Iqbaal.
Iqbaal menoleh, mendapati Salsha yang tengah memasang puppy eyesnya. Perlahan tangan Iqbaal bergerak menyingkirkan tangan Salsha di lengannya.
"Gue gak bisa, cewek gue lagi kena masalah." ucap Iqbaal setelah bisa melepaskan diri dari Salsha.
"Kenapa selalu (namakamu) sih baal, lo gak tau. Satu sekolah udah pada gak suka sama cewek lo itu."
"Jaga omongan lo Sha!" tekan Iqbaal yang tidak terima jika ada yang menjelek-jelekkan (namakamu) didepannya.
"Emang bener kan, udah nakal, pecicilan, suka bolos, gak pernah ngerjain pr, sering dihukum, apa coba yang mau lo banggain dari cewek lo?" ucap Salsha sambil tersenyum miring.
"Seenggaknya dia gak pernah ngejelekin orang, kayak lo!" dan setelah berbicara seperti itu, buru-buru Iqbaal menjauh dari Salsha.
Ada disekitar cewek itu membuat Iqbaal selalu ingin memusnahkan Salsha dari bumi ini.
Salsha, seorang ketua geng dari Queen school Taruna. Yang terkenal dengan kesombongan dan keangkuhannya.
Walaupun Salsha pintar, namun nilai sopan santunnya sangat minim. Membuat setiap guru, menggerutu ketika sudah beradu argumen dengan Salsha.
Ujung-ujungnya selalu, membanggakan dirinya yang anak dari seorang donatur besar disekolahnya.
"Saya gak bakalan nyerang kalo gak dia yang mulai bu," itu suara (namakamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
aftertaste • idr
FanfictionKarena perasaan, selalu meninggalkan sisa rasa. coppyright © 2016 by rays