16

3K 338 0
                                    

Aftertaste [16]

***

Setelah pertengkaran tiga hari lalu dengan Zidny, Iqbaal malah berubah menjadi cowok pendiam, hubungannya dengan (namakamu) memang baik-baik saja hanya saja intensitas keduanya sedikit merenggang.

Pikirannya melayang pada beberapa hari ini, Zidny mulai terlihat mengabaikannya, cewek itu bahkan tidak mau bertegur sapa dengannya lagi.

Iqbaal paham, mungkin Zidny merasa sakit hati dengan ucapannya waktu itu.

Tapi seharusnya, cewek itu bisa memaklumi dirinya, jika Iqbaal sudah memiliki kekasih, wajar saja perhatiannya pada Zidny teralihkan ketika bersama (namakamu).

"Woi Baal!"

Cowok berseragam abu-abu itu terkesiap saat seseorang menepuk pundaknya dengan lumayan keras, Iqbaal menoleh untuk melihat siapa yang baru saja membuyarkan lamunannya.

"Ngelamun aja lo." lanjut Aldi sambil menarik kursi mendekat kearah Iqbaal yang melamun.

Iqbaal mendengus, "Ngapain sih lo?" tanyanya kesal

"Untung-untung lo gak kesambet karena ngelamun, berterimakasih lah lo sama gue." Aldi terkekeh pelan, sebelah tangannya bergerak meninju lengan Iqbaal.

"Yang ada lo bikin gue serangan jantung tau gak." ungkap Iqbaal kesal, mata Iqbaal bertemu dengan Zidny yang tengah berbincang sesuatu dengan kelompok Salsha.

Kening Iqbaal berkerut samar, tidak biasanya Zidny bergabung dengan Salsha bisa sampai tertawa lepas seperti itu.

"Ngeliatin apa sih lo?" Aldi bertanya kepo, matanya mengikuti kemana arah mata Iqbaal melihat.

Senyum Aldi mengembang, "Zidny ya?"

Iqbaal menoleh sekilas mendengar ucapan Aldi beberapa detik lalu, tangan Iqbaal bergerak mengusap wajah Aldi kasar, "Sok tau." ucapnya.

"Tumben dia gak nemenin lo disini."

"Lagi sibuk ngurusin tugas kelompok kali." Iqbaal mengangkat bahu acuh, pasalnya Zidny mendapat kelompok Salsha saat pelajaran Kimia tadi.

"Gak biasanya dia gabung sama Salsha." ungkap Aldi lagi, karena Aldi tahu seberapa Zidny benci dengan Salsha karena selalu mengganggu Iqbaal dan (namakamu).

Iqbaal menyebikkan bibirnya, "Bukan urusan gue juga." bersikap tidak perduli, Iqbaal berkata demikian dengan ketus.

"Kayaknya ada yang gak beres diantara lo berdua," tuduh Aldi yang melihat perubahan nada bicara Iqbaal.

"Gak ada, gak ada apa-apa." sergah Iqbaal cepat.

"Gue bukan bocah Baal, bisa lo bohongin dengan ngomong gak ada apa-apa."

Aftertaste  

"Jadi, kita mau ketemu dimana?" tanya Zidny pada Salsha yang berdiri di sampingnya.

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit lalu, membuat seluruh murid langsung berhamburan keluar kelas.

Salsha menoleh untuk menatap Zidny sekilas, "Nanti gue sms, agak sore aja." kata Salsha sambil mengotak-atikkan ponselnya.

aftertaste • idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang