Prologue. . . .
Disebuah Gereja yang sangat sakral nan suci terdengar hingar-bingar nyanyian para kor.
Para tamu terlihat bahagia ketika melihat sepasang pengantin yang memakai pakaian serbah putih
Ketika upacara berlangsung, ucapan yang harus diikuti oleh sang memperlai wanita tak kunjung di ucapkan ia hanya menundukkan kepalanya. Sang pastur menanti ucapan sumpah nya, tapi bukan
hanya sang pastur yang menanti sumpah dari pengantin wanita, justru sang memperlai pria terlihat
tak sabar, gugup, dan terus mengucapkan doa dalam hatinya.
" Maaf." Bisik sang memperlai wanita. Hanya ' maaf ' yang entah berapa kali di ucapkan oleh sang memperlai wanita. Pengantin pria hanya bisa menatap wanita itu dan secara bergantian memandang kearah pastur. Dan akhirnya sang memperlai wanita melarikan diri sambil menundukan kepalanya tanpa memandang para tamu.
Pria itu hanya memandang lurus kepergian calon istrinya. Dengan perasaan malu dan bingung.
pria itu meminta maaf kepada para undangan dan kepada pastur ia bersujud.
Untuk setahun baru bisa ia melupakan sakit hatinya, dan sampai sekarang ia belum tahu alasan kepergian calon istrinya. Untuk melupakan semuanya ia bekerja dengan keras.
Walau wanita itu telah mengundurkan diri dari kantor, dan selalu bertemu tanpa disengaja. Tapi pria itu ingin menghentikan wanita itu dan meminta alasannya. Mereka bekerja di satu kantor, tapi wanita itu hanya sebagai seketaris pribadinya. Karena malu kepada pria itu ia hanya bisa memberikan surat pengunduran dirinya melalui wakil seketaris.
Ia tak mendengar ada suara ketukan di pintu ruangannya. Sehingga karyawannya masuk dan berdiri ditengah ruangan. Ia juga tak mendengar ada yang memanggilnya. Dengan tiba-tiba ia terkejut dan sadar.
" Sudahlah jangan berlarut-larut dalam kesedihan." Ia menatap bingung kearah pegawainya.
"suatu saat anda akan menemukan permata, yang melebihi permata."
Kepala pria itu muncul dari layar laptopnya dan menatap kearah karyawannya.
Wanita itu tersenyum lembut kepadanya.
Wanita itu bernama Saki Minase. Ia adalah bawahan dari Haruhiko Eritoda. Pangkat Eritoda
Haruhito adalah Menejer pelaksanaan pembelian dan Ekspor-Impor barang elektronika.
Eritoda Haruhito dan Minase Saki, selalu adu mulut. Tapi entah mengapa Haruhito merasa bingung akan sikap lembut Saki.
" Kamu ada salah makan, yah.?" Dengan sinis Haruhito bertanya.
" Terserah, kamu deh." Jawab Saki sambil meninggalkan ruang Menejer.
Ia langsung menuju keruangannya yang berada di balik koridor kiri dari ruang Menejer.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Wedding Series.
RomansaPernikahannya batal dan kemudian ia di jodohkan. Kemudian ia tertarik dengan calon tunangannya, Tapi calon tunangannya meninggalkannya pada saat itu juga. Ia selalu mencari perhatian kepada Wanita itu. Dan pada saat itu juga ia terjerat dengan pe...