Tibalah hari pertunangan Haruhiko, akan tetapi sang wanita tak terlihat sedari pagi hari. Apalagi sekarang sudah hampir jam 18:00 malam tepatnya. Terlihat wajah panik dan cemas terbingkai di wajah mereka, suami-istri Minase.
Sedangkan Haruhiko hanya merenung dan berpikir.
Apakah akan terjadi lagi?
Apakah aku akan di permalukan lagi?
Apakah nasib ku akan terus begini?
Kemelut dalam ratapannya akan kekasih yang tak tersampaikan. Ia kembali menegak minuman yang beralkohol walau ia membencinya tapi waktu ketika ia di tinggal oleh Miwako ia juga menegak minuman itu.
"Bagaimana ini suamiku.?" Tanya Mimori kepada suaminya. Di wajah mereka tergantung kecemasan. Mereka tak menyadari kalau Haruhiko mendengar pembicaraan mereka dari balik balkon pada saat ia ingin keluar dari balkon ia melihat suami istri itu masuk keruang tengah, jadi Haruhiko mengurungkan niatnya dan kembali ke balkon di balik kain tirai.
" Chizu kabur dengan pria lain." Histeris wanita itu sambil menatap suaminya. Kabur lagi seperti Miwako. Pekik Haruhiko dari balik tirai tempatnya bersembunyi. Mendengar cerita itu membuat Haruhiko menjadi... Ia merasa dunianya telah runtuh untuk kali kedunya. Walau rasa tertarik itu hanyalah rasa sesaat bukan cinta, tapi ia merasa telah jatuh cinta kepada wanita itu.
Mendengar perkataan istrinya sang suami beranjak keluar ruangan di ikuti oleh istrinya.
" Serahkan semuanya kepadaku." Ia mendengar perkataan suaminya dan hanya itu yang di dengar oleh Haruhiko. Dengan perasaan marah yang di campur aduk Haruhiko menegak minuman keras yang sedari tadi ia bawa bersamanya.
" Minuman keras ini tidak layak untuk di simpan dan menghiasi dinding rak. Minuman ini seharusnya di minum bukan di jadikan hiasan belaka." Kesalnya sampai-sampai ia mengeluarkan semua kemarahannya. Sambil berbicara ia menegak minuman itu sekaligus dari botolnya.
Tapi untung saja para undangan masih menyantap hidangan dan ada yang baru hadir tuk meramaikan suasana pesta pertunangan ini. Mereka belum menyadari bahwa pesta sudah usai atau sedikit lagi akan batal.
Entah rencana muslihat apa yang di rangkai oleh ayah Saki sehingga para tamu belum juga angkat kaki dari rumahnya. Sampai-sampai para tamu di undang menginap segala dan menjadi pesta malam suntuk, padahal hanya pesta tunangan bukan pesta pernikahan.
Pagi harinya yang begitu cerah dan cahayanya sampai di kamar Saki. Silaunya sinar matahari membangunkan dirinya dari mimpi-mimpi indahnya. Dengan perlahan-lahan ia mengerjapkan kedua matanya dan memandang sekeling ruangan. Ia segera terduduk diranjang yang bukan miliknya. Yap ia merasa tempat ini atau kamar ini bukanlah kamarnya. Kamar ini begitu luas dengan warna melon kuning. Kamar ini milik seorang wanita. Tiba-tiba ia mendengar suara mendesah dari samping tempat tidurnya.
Dan ia pun menoleh ke samping kanannya.
Dengan marah Haruhiko menarik selimut tebal itu menutup seluruh tubuhnya. Seketika itu juga ia menyadari bahwa ini bukanlah kamarnya.
Sekarang wanita itu bergelanyut kearahnya dan memeluk lengannya. Dan dengan perlahan- lahan ia membuka matanya kembali seakan-akan ia baru saja terjaga dari mimpinya. Dengan perlahan-lahan ia menatap wajah tertidur itu. Rasa marah itu kemudian datang lagi bersamaan dengan rencana ayah wanita itu. Dengan segera ia mendorong atau mengayunkan tubuh wanita itu agar terbangun.
Walau malas bangun ia tetap menutup matanya. Dan goncangan itu makin keras dan bersamaan dengan suara keras khas pria dan apalagi ia mengenali suara itu, akhirnya ia pun bangun dan sambil terkejut ia terduduk ke tempat tidurnya yang mulai sempit. Ia terbangun bersama jeritanya ketika ia menyadari ia tak memakai sebenang apapun. Sebelum ia menjerit ia melihat Haruhiko hanya setengah telanjang hanya dadanya. Dan ketika itulah ia tersadar akan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Wedding Series.
RomancePernikahannya batal dan kemudian ia di jodohkan. Kemudian ia tertarik dengan calon tunangannya, Tapi calon tunangannya meninggalkannya pada saat itu juga. Ia selalu mencari perhatian kepada Wanita itu. Dan pada saat itu juga ia terjerat dengan pe...