Bab. Satu. 1#.
Tibalah waktu makan malam, Saki turun dari kamarnya dan menuju ruang makan. Di ruang makan telah hadir atau telah lengkap keluarganya, Saki. Ayahnya duduk di ujung meja berdekatan dengan ibunya, sedangkan ia duduk dengan kakaknya di sisi kanan.
" Apakah kau sudah membangunkan atasan mu, Saki.?" Wanita itu bertanya sambil menyendok nasi untuk suaminya.
" Aku sudah memperingati dirinya, bu" kata Saki sambil menyodorkan piring kosongnya kepada ibunya.
" Memperingatkan itu kasar sekali, Saki."
Wanita itu menatap kearah anaknya, sedangkan kakak dan ayahnya hanya menyantap makanan mereka.
" Ibu.!" Seru Saki kepada ibunya.
Pada saat bersamaan, Haruhiko turun dari anak tangga dan langsung muncul ke ruang makan.
Di ruang makan di tengah-tengahnya, tatapan Haruhiko berubah dratis. Tatapannya tak luput pada wajah seorang wanita yang cantik dan manis
Ia tak menyadari kalau Saki menangkap sikap terpesonanya itu. Saki bangkit dari kursinya dan menggeser kursi nya mundur, sambil berjalan menghampiri atasannya, Saki berkata dengan nada keras agar di dengar oleh mereka semua yang hadir.
" Saya kira anda tak bisa bangkit lagi." Dengan segera mereka langsung menjadi pusat perhatian. Saki tetap memperhatikan atasannya,
Ia memperhatikan wajah samping atasannya. Sedangkan atasannya hanya memandang kearah wajah yang cantik, kakak, Saki. Chiju.
Chiju memang cantik, memiliki tinggi semampai, berkulit putih, berambut panjang yang di warnai pirang kecoklatan. Yah ia adalah idaman atau tipe setiap pria, wanita ideal.
Dengan perlahan-lahan, Haruhiko menjatuhkan pandangannya kearah Saki yang berada di depannya sekarang yang begitu dekat hanya satu senti-meter jarak yang memisahkan mereka.
" Saki !!." Teriak ibunya. Tetapi Saki menghiraukan ibunya. Dengan berjalan perlahan-lahan dan pasti Saki berjalan tegak dan menuju tempatnya yang sedari tadi ia tinggalkan.
Sekarang ia kembali duduk berbarengan dengan kakaknya. ' Kenapa aku harus bangkit segala.' Renungnya dibalik santapannya.
" Dasar tak tahu sopan-santun." Bisik Haruhiko sebelum mereka sampai di meja mekan.
Sambil makan ia terus saja memandang atau melirik kearah Chizu. Seolah- seolah ada yang mengawasi dirinya Chizu, membalikkan garpunya serendah mungkin dan membidik kearah sebrangnya. Dan setelah itu garpunya menancap paha ayam, sambil menusuk paha ayam dengan garpu, Chizu berkomat-kamit mengucapkan; ' mati kau.' Tentu saja Haruhiko melihat jelas perkataan itu walau hanya komat-kamit, tapi ia membalasnya dengan tersenyum.
" Bagaimana.?" Mimori mwmulai dan Haruhiko tersentak dan terselek oleh makanan yang telah halus dikunyah. " Tanggapan anda tentang putri tertua kami.?" Dengan tersipu malu-malu Haruhiko memandang calon mertuanya dengan tatapan lembut.
" Maaf saya belum begitu mengenal putri anda." Jawab Haruhiko dengan sekenanya.
" Sekarang kalian bisa memulai berakrab-akraban." kata wanita itu sambil menyunggingkan senyum yang indah kepada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Wedding Series.
RomansaPernikahannya batal dan kemudian ia di jodohkan. Kemudian ia tertarik dengan calon tunangannya, Tapi calon tunangannya meninggalkannya pada saat itu juga. Ia selalu mencari perhatian kepada Wanita itu. Dan pada saat itu juga ia terjerat dengan pe...