06

10.2K 868 31
                                    

Keesokan harinya, Krystal bangun lebih awal. Hari ini adalah pemotretan pertamanya yang akan ia lakukan di bawah pohon sakura.

Setelah mendapatkan tempat yang indah, Krystal pun melakukan bagiannya. Ia mengenalkan merek perusahaan dan membuat photographer puas dengan gayanya.

Setelah menyelesaikan iklan selama beberapa jam, tiba saatnya Krystal untuk kembali ke villa. Ia kembali ke villa tidak sendirian, melainkan bersama Seulgi. Hari ini ia tidak melupakan janji untuk bepergian bersama Seulgi.

"Ingin minum?" tawarnya, ketika mereka tiba di vila Krystal.

Seulgi menggeleng. "Siapa dia?" tanya Seulgi pada Jiho yang sedang bermain dengan mainannya.

"Oh, dia adikku. Aku membawanya karena dia tidak memiliki teman di Korea."

"Oh, aku mengerti."

Seulgi masih memandang Jiho dengan tatapan dalamnya. Dan tiba-tiba saja dadanya merasakan gejolak yang aneh saat melihat senyuman Jiho. Keningnya berkerut dan hal aneh mulai ia pikirkan.

Wajah, mata, hidung, bibir, kulit. Setiap ia melihat itu di wajah Jiho, ada satu orang yang selalu ia pikirkan.

"Silakan."

Lamunan Seulgi buyar, dan ia menoleh ke minuman hangat yang Krystal siapkan.

"Jadi, kau ingin berjalan atau belanja?"

Seulgi tampak memikirkan apa yang ingin ia lakukan di Tokyo. "Bagaimana jika berjalan-jalan? Pohon sakura sedang mekar."

Krystal langsung menyetujuinya. Mereka pun pergi ke pusat taman Jepang bersama Jiho. Selama di bawah pepohonan sakura, Seulgi lebih banyak diam dan itu membuat Krystal khawatir dengan gadis itu.

"Kau tidak apa-apa?"

Seulgi tersenyum dan mengangguk. Pandangannya masih lurus memandang punggung Jiho yang sedang menikmati gulalinya.

"Krystal, apa kau memiliki kekasih?"

Krystal menggeleng. "Aku tidak memiliki waktu untuk memiliki kekasih," jawabnya santai.

"Lalu, apa kau tidak memiliki keinginan untuk memiliki kekasih?"

"Aku ingin, tapi ada satu yang harus aku prioritaskan," jawab Krystal, sambil memandang Jiho dengan tatapan sayang.

Seulgi melihat tatapan itu. Seketika saja ia ingin menanyakan sesuatu yang membuat ia penasaran.

Namun, ia tidak berani, melihat raut muka Krystal yang berubah dan langkahnya yang berhenti. Seulgi pun menoleh ke depan dan di sana ia mendapati Jiho yang sudah berada di gendongan seorang pria.

Tatapan pria itu dan Krystal bertemu. Seolah-olah ada kerinduan yang sangat di sana.

"Bisa kita bicara?" tanya pria itu.

"Aku ti---"

"Nona, bisakah saya meminjamnya?" tanya pria itu pada Seulgi.

Seulgi mengangguk. Kemudian ia menoleh ke arah Krystal. "Aku harus kembali ke hotel. Malam nanti aku akan ke Korea, jadi aku harus siap-siap. Pergilah!"

"Benarkah?"

Seulgi mengangguk. Kemudian ia berbalik dan berjalan ke arah yang berlawanan.

***

Di sinilah Krystal berada. Bersama Jiho dan Suho.

"Bagaimana kabarmu?"

"Baik."

My Baby's FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang