17

8.9K 792 108
                                    

Satu hal yang ada di benak Sehun saat dirinya memandang perempuan cantik yang selalu bersikap manis kepadanya itu, sedih.

Sedih karena dirinya sudah membohongi perempuan yang selalu menganggapnya Sean. Sedih karena perempuan yang ada di hadapannya ini tidak bisa merasakan cinta yang selalu ia dapatkan.

"Hari ini Appa mengadakan pesta di Vila yang biasa kita kunjungi. Sepertinya Appa mengadakan pesta itu untuk menghilangkan rasa kecewanya karena hasil pemilu."

Sehun tetap diam. Ia bahkan tidak menyahuti ucapan Seulgi.

"Kau tidak merindukan Appa? Sebulan lamanya kau pergi, dan hanya meninggalkan sebuah email." Seulgi menoleh ke arah Sehun dan tersenyum dengan manis. "Besok aku akan melakukan pemeriksaan lagi, ingin menemaniku?"

Sehun dengan cepat mengangguk. Lagipula ia lihat kondisi Seulgi sedikit berbeda sekarang ini. "Kau dekat dengan Krystal?"

Entah setan apa yang mempengaruhinya, hingga ia menanyakan hal itu.

"Tidak terlalu, tapi aku merasa sedih melihat bagaimana kehidupannya. Krystal perempuan yang sempurna, tapi aku tidak tahu bahwa ia memiliki permasalahan yang begitu rumit."

Sehun mulai merubah raut wajahnya. Ia terlihat sedih dan merasa bersalah. Perbuatan Sean benar-benar tidak bisa dimaafkan. Kembarannya itu sudah melakukan hal yang sangat fatal.

"Besok jam berapa kau ke rumah sakit?"

Seulgi tampak memikirkannya. "Sekitar jam satu, setelah makan siang. Kau bisa, kan? Jika tidak, aku bisa mengajak Jongin."

Sehun mengerutkan keningnya. "Kau dekat dengan Jongin sekarang?"

Seulgi mengangguk. "Selama kau pergi, dia yang selalu menemaniku. Ternyata dia menyenangkan juga."

Sehun mengerti. Ternyata Jongin sudah memulai pergerakannya. Dari yang ia dengar, Jongin mencintai Seulgi.

Drt...

Sehun terkesiap. Ia mengambil ponselnya dan meletakannya di telinga, tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Kau di mana?"

Suara Chanyeol.

"Di apartemen Seulgi, ada apa?"

"Datanglah ke rumah sakit, kondisi Jiho sedang kritis."

Mata Sehun melebar. Dengan cepat ia pamit ke Seulgi dan berlari ke luar. Ia memasuki mobilnya dan mengemudikannya dengan cepat ke rumah sakit. Astaga, ia pikir kondisi Jiho akan baik-baik saja, tapi apa ini? Kenapa tiba-tiba anak itu kritis seperti ini?

Setibanya di sana, Sehun langsung berlari disekitar koridor dan langkahnya berhenti tepat di depan pintu kamar Jiho. Ia tidak tahu mengapa jantungnya berdetak dengan kencang, saat tangannya menyentuh gagang pintu.

Sehun berniat untuk membukanya, tapi dokter yang memeriksa Jiho keluar. Dan di sana ada Krystal. Reflek, Sehun menyembunyikan dirinya di balik tembok. Faktanya, ia memang sedikit takut bertemu dengan Krystal.

"Ehem..."

Deheman Chanyeol membuat Sehun terkesiap. Sehun menghela napasnya dan merasa kesal dengan Chanyeol.

"Kau tidak ingin melihat Jiho?"

Sehun terdiam.

"Aku tahu kau bukan Ayahnya, tapi coba temui dia."

Sehun tersenyum miris. "Sudah bisa dipastikan Krystal akan mengusirku."

"Kau belum mencobanya, Sehun," ucap Chanyeol. Ia sedikit kesal dengan ketidakpercayaan diri Sehun. Jika itu Sean, maka ia akan nekad masuk dan memeluk Jiho.

My Baby's FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang