Setelah berpelukan cukup lama, mereka berdua memilih untuk duduk di ayunan yang biasa mereka tempati. Tatapan keduanya tidak berubah sama sekali. Masih ada kesedihan dan rasa bersalah yang menyelimuti pikiran mereka.
"Aku ingin menanyakan sesuatu, bolehkah?"
Krystal menoleh ke arah Sehun dan menatap pria itu dengan penuh tanda tanya. Kemudian ia mengangguk.
"Jadi artikel itu benar? Maaf aku menanyakannya, tap---"
"Memang benar," sela Krystal.
Deg...
Sehun membeku. Bibirnya kelu. Kepalanya terasa dihantam berjutaan besi, sehingga rasa pusing mulai masuk.
"Kamu tahu anak kecil yang aku bawa ke Jepang? Ia adalah putraku."
Detak jantung Sehun semakin melaju. Matanya memerah, menandakan ia menahan yang tidak biasa di dadanya. Oh astaga, ia benar-benar berengsek.
"Aku tidak tahu siapa Ayahnya," lanjut Krystal dengan wajah yang sudah dipenuhi air mata.
Sehun melihat air mata itu, dan rasa bersalah yang sangat dalam masuk ke relung hatinya. Ia melihat Krystal dengan tatapan yang berbeda. Ia ingin merengkuh wanita yang sudah ia hancurkan hidup dan hatinya.
Astaga, Tuhan. Pantaskah ia disebut manusia sekarang ini? Bukan hanya Krystal yang ia sakiti, tapi juga putranya. Hasil dari melakukan bejatnya.
"Aku harus pergi. Jiho pasti merindukanku."
Sehun ikut bangkit. Namun, ia sudah kehilangan Krystal.
Dengan cepat ia mengikuti Krystal dari belakang. Sekarang tibalah dirinya di sebuah rumah mewah yang ia kenali sebagai miliki kandidat Jung.
Sehun menunggu dibalik taman yang ada di rumah itu, dan dari sana, ia bisa melihat Krystal yang keluar dengan anak kecil di gendongannya.
Anak kecil itu terbangun. Dan Krystal mulai menurunkannya.
Sehun terus memperhatikan anak kecil itu dengan tatapan seorang ayah yang merindukan anaknya. Anak kecil itu begitu mirip dengannya. Seharusnya Krystal menyadari bahwa pria berengsek yang menghancurkannya adalah Sehun. Seharusnya Krystal menyadarinya dari awal, agar ia dapat membalaskan dendamnya pada Sehun.
Setelah beberapa detik menatap anak itu, Sehun berbalik dan berjalan dengan langkah yang pelan ke mobilnya.
Setelah menjalankan mobilnya ke sungai Han, ia turun dan langsung duduk di kursi panjang bewarna putih yang sempat ia duduki bersama Krystal. Ia duduk termenung di sana, sembari merenungkan apa yang kira-kira akan ia lakukan.
Terpaan angin di pagi hari membuat luka di hatinya semakin menjadi-jadi.
Kemudian, tanpa ia duga sendiri, satu tetes air matanya mengalir. Sehun dengan cepat mengusapnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Ia menangis sesenggukan sambil menahan keinginannya untuk berteriak.
Cukup lama Sehun menangis, sampai ia tidak menyadari ada pria lain yang melihatnya seperti itu.
Pria itu adalah Kim Jongin, sahabat yang pernah ia sakiti karena mengambil orang terkasih nya. Jongin menatapnya dengan tatapan sedih seperti sahabat yang sedang mengalami kesulitan, tapi memang benar jika Sehun sedang sangat kesulitan dengan semuanya.
***
Malam harinya, Jongin berdiri di sebuah apartemen mewah yang sering Sehun datangi.
Setelah menekan bel berulang kali, muncullah seseorang yang ia tunggu. Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Father
FanfictionKejadian satu malam itu membuat Jung Krystal hamil, tetapi ia tidak mengetahui siapa pria berengsek yang menghamilinya.