BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN?
●▪●
Sehun keluar dari ruangan yang sebelumnya menjadi saksi atas perlakuannya kepada Kim Johyun. Ia melepaskan kedua kancing kemejanya dan direbahkannya tubuh penuh keringat itu ke sofa mahal yang bahkan tidak mampu memberikan kenyamanan untuk tubuhnya.
Kepalanya mendadak pusing. Dipejamkan kedua matanya seraya dengan napas beratnya yang beradu tak karuan. Ia membuka matanya perlahan dan mengarahkan tangan kanannya ke atas kepalanya agar kedua mata cokelatnya dapat melihat dengan baik tangan yang ia gunakan untuk menembak Johyun barusan.
Sehun tidak mengerti mengapa sisi yang selama ini ia sembunyikan secara perlahan dirinya perlihatkan kepada seseorang yang ingin membunuhnya. Sehun sudah menahan dirinya sebisa mungkin. Namun, ingatannya mengenai kesakitan yang Krystal, Seulgi, dan Jiho rasakan membuat ia melepaskan aura itu.
Ini sangatlah salah. Ia Oh Sehun, pria cerdas yang bercahaya. Tidak ada satu kata kegelapan di dalam hidupnya. Setidaknya itu yang dunia bahkan orang terdekatnya ketahui. Fakta yang sebenarnya mengatakan bahwa dirinya Oh Sehun memiliki satu sifat yang entah mengapa lebih kejam daripada kembarannya sendiri Oh Sean.
"Tuan, dia sudah pergi."
Sehun menoleh ke arah Taechan, pengawal setianya. "Jangan pernah lepaskan jangkauan kalian dari dia, mengerti?"
Taechan mengangguk dan berlalu meninggalkan Sehun. Tepat ketika pintu tertutup, Sehun mendengarkan ponselnya berdering. Ia pun mengambil ponsel yang ada di nakas dan meletakkannya di telinga ketika tahu siapa yang menghubunginya saat ini.
"Ada apa?" tanyanya dengan lelah.
"Hyung darimana saja?"
"Apa itu penting?"
"Hyung," rengek Sean.
"Ada urusan."
"Hyung, bisakah aku ke Korea?"
"Untuk apa?"
"Krystal ..."
Mendengar suara itu membuat Sehun menegakkan tubuhnya. "Ada apa dengannya?"
"Dia tahu bahwa ada dua Sehun di sini."
Sehun mengembuskan napasnya mendengar hal itu. Ia kembali merebahkan tubuhnya. "Ini bukan alasan bagus untuk kau kembali sekarang."
"Kenapa, Hyung? Aku harus kembali, aku harus menjelaskan semuanya kepada Krystal."
"Aku sudah memikirkannya baik-baik," ujar Sehun.
"Apa maksudmu, Hyung?"
"Kau harus bersama Seulgi. Untuk Krystal, tinggalkan dia. Jiho sudah pergi dan itu menandakan bahwa kalian sudah tidak memiliki ikatan apapun. Tinggalkan Krystal dan bahagia bersama Seulgi yang juga sedang mengandung anakmu."
"Tapi, Hyung, ak---"
"Lakukan apa yang kukatakan, Oh Sean. Sudah cukup semua kegilaan yang kau perbuat. Selepas kondisi di sini membaik, aku akan kembali ke London dan kau bicaralah dengan Seulgi dari awal untuk memulai segalanya, mengerti?!" Sehun segera memutuskan sambungan teleponnya dan melanjutkan pejaman matanya.
Mungkin ini yang terbaik untuk Sean, Seulgi, dan Krystal.
●●●
Seperti itulah isi part berikutnya. Alasan kenapa aku publish adalah agar kalian tahu bahwa cerita ini sedang kugarap semaksimal mungkin. Part ini akan dihapus begitu part 23 dipublish.
Aku sudah tentukan endingnya dan semoga kalian puas dengan keputusanku.
Love, Kyu's Wife.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Father
FanfictionKejadian satu malam itu membuat Jung Krystal hamil, tetapi ia tidak mengetahui siapa pria berengsek yang menghamilinya.