Truth and Pocky

5.2K 599 14
                                    

Aku menatap pria dengan helm merah itu dengan tatapan aneh. Ya, Kim Taehyung. Entah ada arwah simpanse jenis apa yang merasuki tubuhnya sehingga tanpa rasa malu, dia dan motornya berhenti tepat di dekat traffict light hanya untuk mencegahku menyebrang.

"Apa yang kaulakukan?" tanyaku dingin, mengabaikan tatapan iri para gadis yang berada di sebelahku.

"Ayo bolos! Naiklah!"

Dia tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya yang membuat perutku mual seketika. Menjijikan sekali menurutku, namun sepertinya tidak untuk para gadis yang sedang bersorak ria di sampingku, seolah Taehyung melemparkan kedipan menjijikan itu kepada mereka.

Sudah kubilang, dia simpanse idiot.

"Tidak mau!"

Orang gila macam apa yang mau membolos saat ulangan harian matematika akan diadakan?

"Ayolah, Moon Byul-ah ...."

Dia melepaskan helm dan melakukan aegyo menjijikan yang membuatku merinding.

"Uh, menjijikan! Minggir!"

Aku hendak menyebrang, tapi pria itu menghentikan langkah kakiku dengan cara menekan tombol klakson sehingga aku kaget bukan main. Aku menatapnya dengan tatapan kesal, namun dia malah turun dari motornya dan memasangkan helm di kepalaku.

"PAK POLISI! GADIS INI MEMARKIRKAN MOTOR DI PINGGIR JALAN! TOLONG TILANG DIA!"

Simpanse itu berteriak kepada seorang polisi yang sedang menilang pengendara mobil di sebrang jalan, membuat kedua mataku membulat dan mulutku terbuka dengan lebar. Astaga, aku baru sadar kalau sekarang sudah banyak motor dan mobil yang melaju di hadapanku.

"Sekarang, kau mau naik atau ditilang?"

Anak simpanse itu menaiki motornya ketika polisi dengan perut buncit itu berjalan dengan wajah garang ke arahku. Astaga, aku tidak punya pilihan lain!

"Hei! Anak muda! Jangan melarikan diri!" ujarnya setelah aku menaiki motor Taehyung.

"Gadis pintar," ujar Taehyung sebelum melajukan motornya.

Di sepanjang perjalanan, aku memasang wajah kesal karena aku tahu si anak simpanse ini tidak akan membawaku ke sekolah, melainkan ke tempat lain yang tidak aku ketahui sama sekali.

"Kita sudah sampai!"

Dia menepikan motor, setelahnya aku langsung turun tanpa berkata apapun kepadanya.

"Ayo pergi ke sana!"

Taehyung menjulurkan jari telunjuknya untuk menunjuk sebuah pohon rindang yang letaknya ada di tengah-tengah padang ilalang yang berada di hadapanku. Setelah itu, dia menggenggam kemudian menyeret tangan kananku.

"Lepaskan!"

Aku melepaskan genggamannya dengan kasar dan berbalik untuk berjalan pergi.

"Moon Byul-ah, kau mau kemana?" ujarnya, kembali menggenggam tangan kananku.

Aku menatapnya dengan tatapan sengit kemudian kembali melepaskan genggamannya dengan kesal, membuat dia menatapku dengan tatapan polos khas anak simpanse yang benar-benar menyebalkan.

"Aku akan mencari halte bus terdekat dan pergi dari sini!" ujarku tegas, tanpa keraguan sedikitpun.

"Kaupikir di sekitar sini ada halte, huh?"

Perkataannya membuatku bungkam untuk sesaat, tapi aku tidak peduli. Aku akan berjalan sejauh mungkin untuk mencari halte bus terdekat kemudian pulang ke Seoul dan melaporkan Taehyung atas tuduhan penculikan.

vbyul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang