Water and Breath

4.1K 565 12
                                    

Aku mengganti pakaianku dengan pakaian olahraga dan menyandarkan punggung pada loker di ruang ganti setelah mengetahui bahwa pelajaran kali ini adalah renang. Yap, berenang.

Hal yang perlu kalian ketahui adalah ... aku takut air.

Dahulu, aku hampir mati terbawa ombak jika saja tidak ada nelayan yang menyadari ada seorang anak kecil yang tenggelam. Sedikitnya, itu berhasil membuatku trauma luar biasa.

"Yebyul-ah, tolong katakan kepada Jung-ssaem bahwa aku sedang tidak enak badan. Aku akan berada di UKS."

Itu Hwari, gadis yang tempat duduknya berada tepat di depan mejaku.

"Hm, lekas sembuh."

Hwari keluar sambil menyentuh kening. Itu membuatku menghela napas. Hujan sering datang tiba-tiba dan membuat banyak orang jatuh sakit, termasuk Hwari.

"Baiklah. Aku hanya harus membasahi tubuhku dengan air. Baiklah ... tidak apa-apa."

*×*

Aku meneguk ludah dengan kasar begitu melihat pemandangan mengerikan di hadapanku. Air jernih yang terlihat biru itu seolah memanggil diriku untuk terjun dan mati.

"Baiklah, anak-anak. Kalian tahu mengapa kalian ada di sini? Yap! Untuk berenang."

"Kedalaman kolam ini adalah dua meter. Jadi, pastikan kalian sudah mengetahui cara berenang atau kalian akan tenggelam."

Setelahnya, aku termenung menatap air itu tanpa mau tahu apa yang dikatakan oleh Jung-ssaem.

"Satu, dua, tiga, mulai!"

Pluit dibunyikan dan kedua mataku otomatis mengerjap begitu menyaksikan teman perempuanku mulai terjun dan berenang menggunakan gaya bebas.

"Halo? Ya, benar ... ah, tentu ...."

Dapat kudengar suara Jung-ssaem yang sedang menerima telepon dari seseorang. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, jadi aku hanya bisa berjongkok untuk kemudian duduk di lantai. Pelan-pelan, kujulurkan kedua kakiku ke air.

"Aish! Dingin!"

Aku menarik kedua kakiku dengan cepat setelah merasakan dinginnya air kolam.

"Hei! Jangan mencari perhatian Taehyung! Cepat terjun!"

Aku kaget luar biasa ketika suara seorang gadis yang minggu lalu dicium Taehyung itu terdengar sebelum tubuhku jatuh ke dalam air karena didorong oleh seseorang.

Kedalaman kolam ini dua meter, sedangkan tinggiku hanya seratus enam puluh empat sentimeter. Jadi, kakiku tidak bisa menyentuh permukaan kolam.

Aku menggerak-gerakkan kedua kaki dan tanganku dengan gelisah. Leherku serasa dicekik dan aku tidak bisa bernapas. Baiklah, Moon Yebyul, hidupmu akan berakhir sampai di sini.

Selamat tinggal semua. Kuharap aku akan bertemu dengan kalian di surga.

Kedua mataku perlahan tertutup, seiring dengan persediaan oksigen yang habis di dalam tubuhku.

"Byul-ah!"

BYUR!

Suara seseorang yang masuk ke dalam air sama sekali tidak bisa membuat paru-paruku berhenti melemah.

Tapi, kedua mataku benar-benar terbuka ketika bibirku bertabrakan dengan sesuatu yang terasa lembut dan aku kaget luar biasa ketika wajah Taehyung berada tepat di hadapanku.

Taehyung menggerak-gerakkan bibirnya untuk membuatku membuka mulut, jadi aku menurut. Kedua mataku mengerjap begitu merasakan oksigen yang masuk melalui mulutku. Baiklah, jadi, ini semacam transfer oksigen? Napas buatan?

vbyul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang