Future Husband

4K 494 22
                                    

Recomended Song : KARA - Just Then (그땐 그냥)

Aku menaruh daguku di atas tumpukan buku. Kelas kali ini sungguh membosankan karena tidak ada guru yang mengajar. Kata Arin, para guru sedang mengadakan rapat dadakan. Aku jadi kesal mengingat waktu belajarku terbuang sia-sia karena acara mereka.

"Yebyul, ada orang yang ingin bertemu denganmu."

Aku menoleh setelah pundakku ditepuk pelan oleh seseorang, itu Arin. Pandanganku lantas beralih ke ambang pintu. Aku menghela napas setelah mendapati Kim Taehyung sedang tersenyum sembari mengangkat tangannya, seolah menunjukkan bahwa ia ada di sini, sedang menungguku.

Taehyung sudah keluar dari rumah sakit seminggu yang lalu, namun sikapnya masih saja menyebalkan.

"Byul-ah, ayo pergi. Aku akan mentraktirmu makanan enak."

Suara riuh penghuni kelas karena mengejek kami berhasil membuat emosiku perlahan naik. Aku sedang tidak dalam kondisi yang baik untuk melayani orang idiot macam Kim Taehyung dan teman-temannya.

"Astaga! Kim Taehyung sedang menjemput pacarnya!"

"Hatiku sakit!"

"Byul, arwah mana yang sudah merasukimu sampai kau mau bertekuk lutut pada Taehyung?"

Bertekuk lutut katanya? Aku? Kepada Taehyung? Astaga. Itu hal yang begitu konyol.

Karena sebal, aku segera melayangkan tatapan tajamku kepada Nam Woohyun yang barusan berbicara seenak jidat.

"Kalian cocok!"

"Byul! Cepat pergi! Pacarmu sudah menunggu lama!"

"Ya. Jangan biarkan pangeran kita menunggu!"

Aku jadi ingin melempari wajah mereka semua dengan kotoran kudanil.

"Aku tahu, aku tahu. Aku dan Yebyul memang pasangan paling cocok di sekolah ini. Tapi, kalian jangan iri, ya. Aku tahu betul kalau aku itu terlalu baik untuknya," ujar Taehyung, tersenyum sombong sembari menyisir poninya ke belakang seperti orang idiot.

Aku tersinggung, sungguh.

Taehyung terlalu baik untukku? Astaga. Sekonyong-konyong aku ingin membenturkan kepala kosongnya itu ke pohon cemara. Dia tidak punya otak. Jelas-jelas dia yang selalu mengejarku.

Satu lagi.

Kami tidak pacaran, sungguh.

"Ayo, Yebyul-ah. Aku sangat lapar, sayang."

Taehyung mengedipkan sebelah matanya kepadaku, kemudian menampakkan senyuman jahilnya yang menyebalkan. Setelahnya, kelasku kembali heboh. Banyak penghuni kelas lain yang bergabung mengejek kami hanya karena yang diejeknya adalah Kim Taehyung. Kalau bisa, aku ingin mematahkan lehernya saat ini juga.

"Yebyul! Cepat—"

BRAK!

Aku sudah tidak tahan, sungguh. Aku baru saja menggebrak mejaku dengan keras, menginterupsi mereka semua dan menjadikanku sebagai pusat perhatian dalam keheningan.

Dengan emosi yang sudah sampai di ubun-ubun, aku bangkit dengan kasar sampai kursiku terjatuh. Aku lantas berjalan keluar dari kelas lewat pintu depan. Jika aku keluar lewat pintu belakang, aku mungkin akan dihadang Taehyung.

Aku hanya merasa kesal.

Aku kesal karena mereka semua tidak mengetahui perasaanku.

Sudah kubilang bahwa hari ini aku sedang dalam kondisi yang buruk dan tidak dalam mood yang baik untuk melayani omong kosong mereka.

vbyul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang