Golok 9

552 11 0
                                    

Satu Bacokan Mempertaruhkan Nyawa  

Kamar batu yang lembab basah ini lambat-laun terasa pengap dan gerah, Jiu Cui-jing meniup padam tiga lentera, mendadak dilihatnya Pho Ang-soat menarik keluar sebatang Cu-coat-pian (ruyung ruas bambu) dari rak senjata. Ruyung tiga ruas seperti bambu ini terbuat dari baja murni, bobotnya teramat berat, namun bentuknya kelihatan tidak seberat bobotnya.

Lama Pho Ang-soat menimang-nimang ruyung itu, tanyanya kemudian, "Darimanakah senjata ini?"

Jiu Cui-jing tidak lantas menjawab, dari dalam almari dia mencari sejilid buku catatan yang cukup tebal, setelah meniup debunya, mulai dia membalik halaman demi halaman sampai belasan lembar, baru perlahan dia bersuara, "Itulah peninggalan Hay Tang-kay."

"Hay Tang-kay dari Pi-lik-tong di Kanglam?" Pho Ang-soat menegas.

Jiu Cui-jing mengangguk, katanya, "Senjata api dari Pi-lik-tong menjagoi segala macam senjata rahasia di dunia ini, namun sejak Khong-jiok-ling muncul dalam percaturan dunia persilatan, perbawa mereka semakin pudar dan menurun, karena itu Hay Tang-kay mengumpulkan kambrat-kambratnya menyerbu kemari, maksudnya hendak menghancurkan Khong-jiok-san-ceng, sayang sekali sebelum dia bertindak, jiwanya sudah melayang oleh bulu merak."

Mendadak bercahaya mata Pho Ang-soat, tanyanya menegas, "Dia belum turun tangan sudah mati di bawah Khong-jiok-ling."

Jiu Cui-jing manggut-manggut, katanya, "Kejadian meski sudah seratus tahun yang lampau, namun di dalam buku ini peristiwa itu dicatat dengan jelas."

Bing-gwat-sim berkata, "Pernah juga aku mendengar tentang Bu-lim Cianpwe ini, kuingat nama julukannya adalah Pi-lik-pian (ruyung geledek)."

Perlahan Pho Ang-soat mengangguk, kembali dia mulai beranjak menyusuri dinding. Tangan kanan memegang golok, tangan kiri menggenggam ruyung, namun matanya terpejam, gayanya berjalan meski lucu, rona mukanya justru setenang padri agung yang sedang semadi. Semua menahan napas, mengawasi gerak-geriknya, keheningan mencekam seluruh kamar batu ini.

Mendadak sinar golok berkelebat pula, cahayanya kelihatan lebih terang dari tabasan di waktu menghancurkan guci di tangan Yan Lam-hwi tadi. Jelas untuk bacokan kali ini Pho Ang-soat telah mengerahkan tenaga sepenuhnya, walau matanya terpejam, goloknya ternyata tepat menusuk celah-celah batu di atas dinding. Dia tidak melihat dengan mata, namun melihat dengan hati, dengan perasaan, dengan insting. Sekali tusuk, seluruh batang goloknya ternyata amblas ke dalam dinding.

Pho Ang-soat menarik napas panjang, golok segera dicabut, setelah dia ganti Cu-coat-pian di tangan kirinya sekarang yang menusuk, amblas pula ke lubang dimana tadi goloknya membuat lubang di atas dinding.

Pada saat itulah terdengar ledakan menggelegar, Cu-coat-pian ternyata meledak di dalam celah-celah dinding. Dinding yang dibangun dengan batu-batu persegi sebesar enam kaki itu ternyata berguguran dan ambruk oleh getaran dahsyat dari ledakan itu.
Lekas sekali keadaan kembali menjadi tenang, sepi lengang, dinding yang semula rapi kini sudah ambrol dan bolong.

Golok Pho Ang-soat sudah kembali ke sarungnya, dengan suara tawar dia berkata, "Senjata api buatan Pi-lik-tong dari Kanglam memang nyata tiada bandingannya di dunia."

Jiu Cui-jing, Bing-gwat-sim dan Yan Lam-hwi mengawasinya diam saja, sorot mata mereka diliputi rasa kagum dan hormat.

"Darimana kau tahu kalau di dalam Cu-coat-pian ada tersimpan bahan peledak?"

"Aku tidak tahu," sahut Pho Ang-soat. "Aku hanya merasa bobotnya tidak semestinya seringan itu, oleh karena itu aku menduga di dalamnya tentu kosong, kebetulan aku teringat pula pada nama Hay Tang-kay."

Pertempuran besar yang terjadi waktu Hay Tang-kay bersama kawan-kawannya menyerbu Khong-jiok-san-ceng memang terkenal sebagai pertempuran paling besar di Bu-lim kala itu. Seluruhnya ada tujuh puluh dua pertempuran dahsyat yang terkenal di kalangan persilatan masa itu, paling sedikit ada tujuh kali terjadi di Khong-jiok-san-ceng.

Peristiwa Bulu Merak (The Bright Moon / The Sabre) - Khu LungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang