Part 4

1K 138 5
                                    

Our Love Part 4 © DaisYNA21 2016.

-oOo-


Yong Hwa’s Apartement. Gangnam-gu - Seoul. 6.00am KST.
Cahaya mentari mulai menyembul melewati sela-sela tirai jendela, seolah sengaja mengusik tidur namja bermarga Jung yang saat ini masih bergelung manja dengan selimut tebalnya.

Tidak hanya itu, suara dering ponsel juga terdengar dari meja disamping ranjang juga membuatnya semakin terusik. Dengan mata yang masih tertutup, ia berusaha meraih ponselnya.

Yeoboseyo” angkatnya tanpa melihat siapa yang tengah menelponnya.

‘Yong Hwa hyung, benarkah kau akan ke kantor pagi ini? Ah akhirnya ada seseorang yang akan membantuku’

“Kantor?” Dengan kening yang sedikit berkerut, Yong Hwa mulai membuka matanya untuk melihat sosok yang tengah menelponnya. “Apa maksudmu dengan kantor? Aku tidak pernah mengatakan aku akan kekantor pagi ini.”

‘Bukankah kau akan mulai membantuku pagi ini? Bibi sendiri yang kemarin mengatakan....’

“Tunggu sebentar, eomma?”  potong Yong Hwa.

‘Ya, kemarin bibi mengatakan itu pada ayahku dan memintaku untuk membimbingmu selama dikantor. Jadi bukankah itu berarti kau akan memulainya sekarang?”

“Tunggu. Tidak, tidak. Aku belum menyetujui apapun soal pekerjaan dikantor jadi aku tidak akan kekantor hari ini.” setelah memutuskan panggilannya secara sepihak, Yong Hwa segera mencari kontak lain di ponselnya yang membuat paginya yang cerah sedikit terganggu.

Eomma...” pekiknya setelah panggilannya terhubung.
“Apa maksud eomma mengatakan aku akan kekantor hari ini. Eomma, aku bahkan baru akan menikmati pekerjaanku sebagai pengajar, jadi bagaimana mungkin aku meninggalkan itu sekarang. Tidak, tidak. Apapun itu, aku tidak akan pergi kekantor pagi ini.”

Helaan nafas terdengar dari ujung telfonnya, ‘Kau sudah selesai? Astaga aku tidak menyangka pagi ini akan mendapat kata-kata yang begitu panjang dari anakku. ’

Eomma...” protes Yong Hwa yang kesal karena tidak kunjung mendapatkan jawabannya.

‘Baiklah. Baiklah. Maafkan eomma. Eomma hanya ingin kau mengurus kantor saat ini, mereka membutuhkanmu adeul.’

“Tapi eomma, bukankah kita sudah pernah membahas tentang ini. Aku akan memantau perusahaan dari jauh dan kembali ketika aku sudah merasa siap, dan bukan saat ini. Aku masih ingin mencoba menikmati hari-hariku sebagai seorang guru musik.”

‘Lalu kapan kau akan siap? Apa harus menunggunya hancur dulu baru kau akan siap? Apakah kau akan terus memantaunya dari jauh sampai saat itu terjadi? Adeul, eomma tidak melarangmu untuk terus melakukan apa yang sedang kau jalani saat ini. Tapi setidaknya berikan juga sedikit kepedulianmu tentang apa yang eomma dan appa coba berikan untukmu.’

Yong Hwa terdiam, niat awalnya yang ingin terus memberontak akhirnya luluh dengan kata-kata sarat makna dari ibunya. “Baiklah, aku akan ke sana siang ini. Aku ada kelas pagi dan tidak mungkin aku meninggalkan itu.”

‘Kapanpun itu, tidak apa selama kau tetap kesana. Gomawo, adeul.’

Hm, aku harus bersiap-siap. Saranghae eomma.”

‘Jangan lupa sarapanmu. Nado saranghae, adeul.’

Yong Hwa melempar kasar kesamping ponselnya dan mulai menunduk menangkup wajahnya dalam diam. Jika bagi sebagian orang akan dengan senang hati bekerja di sebuah perusahaan dengan posisi yang tertinggi, tidak baginya. Ini justru seperti membuatnya seperti memasuki sebuah ruangan gelap. Ya, dan itulah yang membuat pagi nya kali ini terasa gelap.

OUR LOVE [YongShin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang