Part 22

1K 134 33
                                    

Our Love Part 22 © DaisYNA21 2017.

.

.

.

.

-oOo-

"Noona~" Shin Hye menoleh dan terkejut melihat sosok yang tengah berlari kearahnya. Sosok namja yang masih dengan pakaian formalnya, lengkap dengan jas dan dasinya.

"Oh! Jong Hyu—" Sapaan Shin Hye terhenti ketika sosok itu langsung membawanya pada sebuah pelukan. Jong Hyun —sosok itu— memeluknya erat dengan nafas yang masih terengah.

"Syukurlah kau baik-baik saja." Gumam Jong Hyun lega. Semenjak perjalanan dari Seoul hingga mendarat di Busan, Jong Hyun terus dihantui rasa cemas yang berlebih.

"Apa kau sedang terkena sindrom rindu-masa-remaja, eoh? Astaga! Setidaknya hubungi aku dan jangan menghilang tiba-tiba seperti ini noona. Syukurlah aku bisa menemukanmu disini." Suaranya terdengar khawatir namun lega secara bersamaan. Yeoja yang telah dianggapnya sebagai sosok sahabat, kakak, dan keluarganya itu telah menghilang lebih dari tiga hari.

Dan tidak ada yang lebih mengejutkan bagi Jong Hyun ketika niatnya mengunjungi rumah Shin Hye berujung dengan keadaan rumah yang kosong. Bangunan rumah yang tampak sederhana itu bahkan seperti tidak berpenghuni.

Lampu dibiarkan menyala, guguran daun kering terlihat berserakan pada bagian depan rumah seperti tak tersentuh beberapa hari. Dan ia benar-benar bersyukur dapat menemukan Shin Hye didepannya saat ini. Sangat bersyukur.

"Aku mengunjungi rumahmu noona. Dan itu terlihat sangat sepi. Lalu ahjumma disamping rumahmu mengatakan kau pergi ke Busan beberapa hari yang lalu." Ucap Jong Hyun memulai pembicaraan setelah keduanya duduk menghadap pantai didepannya.

"Dan kau langsung menyusulku ke Busan? Wooah~ aku merasa memiliki sahabat yang berharga saat ini." Shin Hye tertawa mengejek. Jong Hyun berdecak kesal.

"Kau memang memilikinya noona. Setidaknya kau harus ingat kau memiliki Lee Jong Hyun sebagai sahabatmu. Dan sebagai sahabat, kau bisa membagi apapun yang menjadi bebanmu. Karena kita adalah sahabat."

Shin Hye terdiam lalu mengembangkan senyumnya tipis. "Gomawo, Jong Hyun-ah." ucapnya tulus. Setidaknya Tuhan masih berbaik hati dengan memberikannya seorang sahabat.

-oOo-

Tiga hari tinggal bersama Kyuhyun membawa beberapa kebiasaan baru untuk Soo Ji. Seperti ia yang sering bangun tepat pukul enam pagi karena pelayan yang membangunkannya, tempat tidur yang sudah selalu rapi ketika ia baru selesai mandi, hingga makan bersama yang tidak pernah dilewatkan Kyuhyun.

Namja yang dikenalnya sebagai sosok teman ibunya yang telah berbaik hati menjaganya selama sang ibu berada di Busan itu tidak pernah melewatkan sarapan dan makan malam bersama dalam tiga hari ini. Kyuhyun selalu menjadi orang pertama yang ada diruang makan dan menyapanya dengan senyum yang mengembang.

Sikap hangat, perhatian dan senyum yang selalu ditampilkan Kyuhyun membuat kecanggungan diantara Soo Ji dan Kyuhyun perlahan mulai menghilang menjadi perasaan nyaman. Kyuhyun membuat Soo Ji merasakan sosok pelindung lain dalam dirinya. Tidak seperti Shin Hye sebagai ibu, Kyuhyun seolah menempati ruang lain sebagai sosok ayah.

"Apa ahjussi tidak pernah lembur?" Tanya Soo Ji ketika tangannya meraih piring berisi makanan yang diterimanya dari Kyuhyun.

"Pernah. Tapi tidak setiap hari. Ahjussi lebih suka menyelesaikan sisa pekerjaan itu dirumah." Balas Kyuhyun dengan senyum diakhirnya. "Memangnya ada apa?" Lanjutnya.

OUR LOVE [YongShin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang