Shin Hye masih terdiam menatap namja yang sudah duduk dihadapannya. Jung Yong Hwa, namja yang tiba-tiba menghilang tanpa satu kabarpun itu kini tengah duduk dihadapannya. Wajahnya terlihat tetap sama bahkan cenderung semakin bertambah tampan.Tatapan mata tajam namun terasa teduh tetap terlihat darinya. Meskipun senyumnya sedikit terasa berbeda karena menghilangnya salah satu gigi ‘istimewa’ nya, tapi senyum itu tetap terasa melelehkan baginya.
“Ehm.. Apa kau akan terus menatapku seperti itu, Shin?” ucap Yong Hwa melipat tangannya di meja dan membuyarkan lamunan Shin Hye.
“Ah, mianhe. Aku hanya tidak menyangka bisa bertemu denganmu disini”
“Aku juga” balas Yong Hwa cepat sembari menampilkan senyumnya.
“Apa kau baru pulang kerja? Kau bekerja disekitar sini?”lanjutnya.Shin Hye mengangguk, “Aku bekerja disalah satu kantor agensi disini. Bagaimana denganmu?”
“Aku? Mmm kalau aku mengatakan sekarang aku seorang pengajar, bagaimana menurutmu?”
“Eiyy itu tidak mungkin. Kau saja dulu selalu tidur saat pelajaran. ” sindir Shin Hye.
Yong Hwa memang bukan termasuk murid yang rajin, tapi bukan juga termasuk murid yang bermasalah. Ia berada di tingkatan tengah dari keduanya.
Dan tentang kebiasaan tidurnya saat pelajaran itu hanya terjadi ketika pada malam harinya ia bermain musik bersama teman bandnya hingga larut malam dan membuatnya mengantuk dipagi harinya.
“Aku pikir mungkin karena itulah aku menjadi pengajar sekarang.” ucapnya percaya diri.
Beberapa saat kemudian seorang pelayan kedai datang membawa 2 kantong yang berisikan pesanan milik keduanya. Setelah menerima pesanan masing-masing, keduanya bersama keluar dari kedai itu.
“Apa kau seorang guru musik?” tebak Shin Hye tiba-tiba setelah keduanya keluar dari kedai itu.
Yong Hwa menghentikan langkahnya dan menatap Shin Hye lekat. “Bagaimana kau bisa menebaknya begitu tepat, eoh?”
Shin Hye mengangkat bahunya sekilas lalu membalas tatapan Yong Hwa. “Aku pikir, bukankah kau sangat menyukai itu?”
“Kau benar.” Balas Yong Hwa lalu kembali melanjutkan langkah keduanya. “Aku bahkan sudah berjalan sejauh ini dan tetap menyukainya?” ucapnya lagi melirik sekilas kearah Shin Hye.
Manis. Pikirnya saat melihat senyum Shin Hye. Dan sejauh yang Yong Hwa ingat, senyum itu tetap terasa menenangkan baginya. Bahkan saat ini, senyum itu semakin terasa menenangkan. Seolah seperti itu adalah obat dari segala kegelisahannya selama ini.
Keduanya terus melanjutkan langkahnya hingga sampailah mereka di sebuah halte bus yang memang tidak jauh dari kedai. Halte itu terlihat sepi dan hanya ada mereka berdua disana.
“Apa kau masih tinggal bersama orangtuamu?” tanya Yong Hwa ketika keduanya telah duduk di bangku tunggu halte itu.
Shin Hye menggeleng, membuat Yong Hwa mengalihkan pandangannya pada jari Shin Hye. Tidak. Belum ada cincin disana, pikirnya.
“Kau belum menikah kan?” ucapnya yang langsung membuat Shin Hye menoleh.
“Apa aku terlihat seperti seorang yeoja beristri?” balas Shin Hye menatap Yong Hwa lekat.
“Tidak, tapi kau seperti seorang eomma.”
DEG...
Shin Hye langsung terdiam ketika mendengar ucapan Yong Hwa yang saat ini bagaikan sebuah petir dihadapannya. Meskipun ia yakin Yong Hwa tidak mengetahui tentang rahasianya tapi tiba-tiba Shin Hye merasa takut dengan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/75344223-288-k67594.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE [YongShin]
Fanfic[RANDOM PRIVATE] Park Shin Hye, pada usianya yang masih sangat muda harus menjadi orangtua tunggal dengan tugas ganda untuk Soo Ji (Bae Suzy) karena kesalahan di masa lalu. Dan kemudian setelah 16 tahun berlalu, Shin Hye bertemu kembali dengan Jung...