Part 12

711 109 24
                                    

Our Love Part 12 © DaisYNA21 2017.
.
.
.

-oOo-

“Apa kita perlu ke rumah sakit dulu? Wajahmu terlihat pucat.” Soo Ji menggelengkan kepalanya kembali. Ia tidak memerlukan dokter atau apapun saat ini, ia hanya membutuhkan sebuah tempat untuk menenangkan diri.

Sesak didalam dadanya juga terus bertambah ketika mengingat setiap kata yang diterimanya beberapa saat lalu. Soo Ji kehilangan sosok lembut eommanya —sosok yang akan selalu menenangkan, sosok yang selalu menjadi tamengnya, kini justru menjadi sosok yang membuatnya merasakan luka.

“Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi setidaknya bicaralah. Masalah tidak akan selesai jika kita terus menghindarinya.” Ucap sosok dibalik kemudi —lagi, namun tetap tidak ada jawaban apapun dari Soo Ji.

“Baiklah, jika ka—”

Songsaengnim...” sela Soo Ji memotong. “Bisakah kau membawaku pergi?” pintanya yang kemudian dibalas anggukan sosok disebelahnya.

-oOo-


Perasaan khawatir menghampiri Shin Hye setelah pertemuannya dengan Kyuhyun. Setiap kata yang diucapnya Kyuhyun juga masih terngiang berputar-putar membuat pikirannya melayang tanpa arah. Meskipun Kyuhyun bukanlah seorang psyco yang akan membahayakannya, tapi ketakutannya adalah tentang Soo Ji.

Kehidupannya selama enambelas tahun terakhir adalah tentang Soo Ji. Membesarkannya, mendidiknya, memberikan yang terbaik untuknya hingga terkadang mengabaikan apa yang ia inginkan untuk keinginan putrinya. Shin Hye memberikan hidupnya untuk hidup Soo Ji yang lebih baik.

Berjuang seorang diri sebagai orangtua tunggal, menutup telinga untuk setiap kata penghakiman, mengabaikan luka dihatinya yang hanya ia sendiri yang mengerti. Shin Hye melakukannya seorang diri dan tanpa hadirnya seorang Kyuhyun —satu-satunya orang yang seharusnya bertanggungjawab untuk setiap lukanya.

Buruk.

Satu kata yang keluar ketika melihat refleksi dirinya pada kaca didepannya. Wajahnya memucat, airmata yang mengalir dari matanya juga membuat makeupnya sedikit rusak.

Lemah.

Selalu seperti ini jika ia tengah teringat masa lalunya. Sosok tegar dan kuat yang dibangunnya selama ini berubah menjadi sosok lemah yang akan siap rapuh kapanpun. Shin Hye bahkan lupa kapan terakhir kali ia menjadi sosok ceria seperti yang selalu melekat pada dirinya semenjak kecil.

Waktu yang mengubahnya. Meskipun ia ingin menjadi sosok ceria yang menyenangkan seperti dulu, nyatanya kini ia hanya sosok lemah yang akan berusaha terlihat tegar dan kuat didepan setiap orang.

-oOo-


“Duduklah disana, aku akan mengambilkan minum untukmu.” Titah Yong Hwa yang hanya dibalas anggukan patuhnya.

Ini adalah pagi yang luar biasa bagi Yong Hwa. Dimana pagi ini ia terbangun dengan Shin Hye yang berada dipelukannya, melihatnya dengan puas yang masih terlelap. Lalu tidak lupa kecupan pagi dan sarapan pagi keduanya yang penuh kehangatan.

Semuanya membuat paginya benar-benar membahagiakan. Tampak seperti mimpi yang menjadi nyata. Lalu ketika ia tengah menunggu Shin Hye kembali kerumahnya, ia bertemu dengan yeoja berpiyama yang terlihat berantakan dengan airmata yang membasahi wajahnya.

Soo Ji, yeoja yang selalu mengingatkannya pada Shin Hye berlari kearahnya tanpa melihat jalan didepannya. Tanpa menyadari sosoknya yang kini berada didepannya. Dan ketika ia memanggilnya untuk memastikan, Yong Hwa melihat wajah yang selalu ceria itu tampak terluka. Mata yang selalu memandang tajam itu tak henti mengalirkan cairan dari dalamnya. Tampak sangat rapuh, benar-benar rapuh.
 
“Minumlah.” Yong Hwa meletakkan jus jeruknya pada meja yang berada dihadapan Soo Ji. Yeoja berpiyama itu masih tidak menjawab apapun, hanya sebuah anggukan atau gelengan sebagai balasan.  Berbanding terbalik dengan Soo Ji yang selama ini dikenalnya.

OUR LOVE [YongShin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang