Hijrah ( 2 )

2.8K 174 35
                                    

Papa menatap Giselle. " Maaf ? Maaf kenapa nak ?" Tanya papa yang terlihat bingung.

Giselle mengambil nafas dalam. " Maaf karna Giselle udah menyalah gunakan uang yang papa berikan hanya untuk membeli sesuatu yang tak penting pa , maaf, Giselle janji sama papa, Giselle gak akan ngulanginya lagi pa, janji.

Sekarang Giselle sadar, kalau Giselle nggak boleh boros dengan uang yang papa kasih. Giselle sadar kalau papa sudah bekerja keras untuk kami. Maaf pa, Giselle salah.. Giselle sadar Giselle salah paa.." Giselle menangis dihadapan papanya.

Papa menggeleng. "Papa kan kerja buat kamu juga Giselle dan, " papa mengelus rambut Giselle lembut.

Giselle memotong ucapan papa. " Tapi pa, uang papa terbuang karna Giselle , maafkan Giselle pa. " Giselle memeluk papanya erat.

Mama meneteskan air mata bahagia. " Sudahlah nak, mama bersyukur kamu sudah menyadarinya sekarang, jangan kamu ulangi yah. Mama seneng kamu sudah sadar dengan semuanya. " sambung mama.

" Iiya ma , pa Giselle janji. " lalu Giselle memeluk mamanya.

" Yaudah, sekarang yuk kita beli gamis , dan rok buat kamu. " ucap Dania tersenyum.

" Tapi kak, Giselle gak punya uang. " Giselle memandang Dania.

" Kali ini kakak akan membelikanmu. "

Papa mengambil sesuatu dari dompetnya. " Udah pakai uang papa aja, nih kartunya ,papa seneng Giselle mau berhijab." papa memberikan kartu ATM kearah Dania berdiri.

" Gak perlu pa, tabungan Dania cukup kok. " Dania menolak. Papa hanya menjawabnya dengan anggukan yang dibarengi senyuman.

Giselle sangat terkesan dengan kakaknya, kini ia sudah menjadi seorang gadis yang mandiri, cantik, lagi shalehah. Sangat beruntung lelaki yang bisa mendapatkannya kelak.

Dania menatap Giselle. " Giselle , buruan ganti baju dulu. " perintah Dania. Giselle pun segera lari kekamar dan membongkar lemari . Tidak ada yang cocok , semua pakaianya bertangan pendek, paling panjang ¾. Melihat Giselle kebingungan Dania pun bersuara.

" Dikoper kakak ada gamis pakai aja." Tanpa menjawab Dania Gisellepun membuka koper itu . Lalu giselle memilih Gamis berwarna hijau daun dengan khimar yang senada .

25 menit.

Cukup untuk giselle mengganti pakaiannya. Giselle berkaca sejenak, lalu senyum dikaca memandang dirinya sendiri. Sederhana memang tapi enak dipandang.

Rasanya, sangat nyaman memakai pakaian seperti ini. Giselle juga yakin, jika ia memakai ini kesekolah para laki - laki yang sering menggodanya pasti akan tutup mulut dan tak berani menggoda lagi.

Giselle bahkan sempat mencubit pelan pipinya, sakit.Ternyata benar ini bukan mimpi.

" Giselle buruan , udah jam 3 sore nih." Dania berteriak dari balik pintu.

" iiya kak. " balas Giselle dan membuka pintu kamar.

" Yuk kak. " ajak Giselle.

Sejenak, Dania terpana dengan penampilan adeknya. Ternyata, Giselle terlihat berkali - kali lipat lebih anggun saat memakai Gamis. Tak ingin membuang waktu mereka pun berjalan kearah luar rumah.

You Are Spirit Me " Cowok Musholla"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang