Hijrah?

2.4K 151 11
                                    

----------

Jalan menuju hijrah tidaklah mudah,
Dariitu, sangat beruntung bagi orang - orang yang telah berada didalamnya.

----------

" Yaudah ayuk masuk, makan aja dulu. " Tawar tante Risa, Giselle hanya mengiyakan lalu berjalan masuk kedalam rumah tantenya.

Sebenarnya Giselle tidak lapar, namun untuk menghargai masakan tante Risa Gisellepun mengambil lauk pauk yang telah dimasak dan dihidangkan didepannya kini. Mengambil lauk pauk yang terdekat. Itulah yang dilakukan Giselle. Tidak banyak yang diambilnya.

Semua makan dalam keadaan hening, seperti keluarga Giselle. Yang terdengar hanya dentingan sendok, karna yang digunakan mereka adalah piring kaca.

Mungkin, Annisa dan Anita belum pandai agar suara dentingan tidak tersengar meskipun menggunakan piring kaca. Tapi, suaranya tidaklah terlalu mengganggu jadi bisa dimaklumi.

Setelah selesai makan, Annisa dan Anita membawa piring dan gelas kotor ketempat pencucian piring. Lalu tante Risa bangkit dan berjalan menuju tempat pencucian piring, Giselle mengikutinya.

" Sini te biar Giselle bantu. " Giselle melihat tante Risa yang hendak mencuci piring dan langsung berjalan mengikutinya.

Tante Risa tersenyum. " Kamu yang bilas yah. " Giselle hanya mengangguk. Disela mencuci piring Giselle mengobrol dengan tante Risa untuk memecah keheningan yang terjadi.

" Te,  Nisa apa ga dicariin main disini? "

Tante risa menggeleng. " Ya enggaklah sel, aneh kamu nanyaknya gitu. Lagian, rumah Annisa kan dikomplek sebelah, dan dia main kesini setelah pulang sekolah. Kamu nih kayak rumah nisa jauh aja dari sini. " jawab tante Risa.

Giselle mengangguk. " Oh iya iya te. "

" Nisa juga kadang dijemput sama abangnya. " lanjut tante Risa.

Giselle menoleh. " Abang Nisa yang mana te? siapa namanya te? " tanya Giselle karna Giselle ingin tahu yang dimaksud tante Risa abang Annisa yang mana. Mungkin, Annisa punya abang kandung.

Tante mencuci piring yang kotor. " Tante gak tau namanya Giselle, yang tante tau abangnya Nisa baik banget. Selalu menundukkan pandangan jika dihadapan yang bukan mahramnya. Kalau datang kesini juga pakaiannya sangat sopan. Dia juga rajin banget shalat berjama'ah. Tante sering lihat dia jalan kemusholla tempat kamu biasa shalat. " Jelas tante Risa.

Musholla?

Deg.

Deg.

Deg.

Dia.

Giselle membatu mendengar penjelasan tantenya. Bahkan kegiatannya membilas piring sempat terhenti. Sudah dua orang yang memberitahu Giselle tentang cowok musholla itu.

Giselle semakin memantapkan dirinya untuk berhijab agar Allah bersedia menyandingkannya dengan cowok musholla kelak.

Giselle merasa bahwa sudah cukup semua informasi yang ia dapatkan, Karna semakin mengetahuinya ia semakin merasa tidak ada apa - apanya.

Giselle sangat berniat berubah sekarang, ia akan memberitahu kak dania bahwa dia telah siap berhijab sepulang dari rumah tante Risa. Lagipula, Giselle ingin membuat Dava tersenyum melihat perubahan yang terjadi pada dirinya.

Giselle langsung lanjut membilas piring yang tadi sempat dihentikannya, sebelum tantenya sadar. Setelah selesai mencuci piring dan menyusunnya dirak, Giselle hendak pamit pulang ke tante Risa. Mau memberitahu Dania, bahwa Giselle siap berhijab.

You Are Spirit Me " Cowok Musholla"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang