Author POV
" Giselle, bangun giselle. "
Sayup - sayup Giselle mendengar suara teriakan dari luar pintu kamarnya diiringi dengan suara ketukan pintu yang amat keras.
Giselle membuka matanya perlahan. Ah, bahkan matanya terasa sangat berat sekarang. Tubuh Giselle terasa sangat lelah. Menangis semalaman sudah banyak menguras tenaga dan air matanya.
Giselle beranjak dari tempat tidurnya dengan susah payah, sesekali ia mengucek matanya. Membuka pintu kamar dan mendapati keanehan.
Bang Dava berdiri didepannya dengan wajah yang sembab dan matanya sedikit bengkak.
Giselle membuka suara. " Bang, ada apa ? Mata giselle berat banget." Dava menggeleng melihat kondisi adiknya saat ini. Ia sangat tidak menyangka bahwa adiknya menangis semalaman karna seorang lelaki.
Sayangnya, Dava belum tahu penyebab utamanya.
" Kamu lihat itu mama. " Bang Dava menunjuk kearah mama yang sudah menangis terisak - isak dan duduk dilantai menimbulkan sejuta tanya dibenak Giselle.
Disamping mama ada kak Dania yang sedang mengelus punggung mama pelan sembari mengucapkan sabar dan istigfar kemama.
Sebenarnya ada apa ini ?
Giselle berlari mendekati mamanya, dan memeluknya erat. Mengelus pelan rambut mama yang sedang tidak memakai hijab itu. Namun, tidak ada penjelasan apapun dari mama , Giselle menatap mata Bang Dava seakan mengisyaratkan.
Jelaskan, bang !!!
" Papa, meninggal. " Tubuh Giselle beku seketika, dua kalimat itu seakan menjadi pisau yang telah siap memotongnya hidup hidup.
Kepalanya menggeleng tak percaya. " Nggak, gak mungkin. Abang pasti bohong. Iya kan, bang ? Cepet bilang kalau abang itu bohong. Bilang, bang. " Giselle terisak.
Kenapa semua cobaan datang bertubi - tubi kepadanya ? Belum selesai kesedihannya setelah mengetahui cowok yang diidamkannya adalah adik kak Sakinah, seseorang yang ingin dinikahi bang Dava.
Dan sekarang ? Kenyataan yang terjadi bahkan lebih buruk dari itu. Dada Giselle terasa sesak, dan matanya telah siap untuk menumpahkan semua air mata.
" Abang nggak bohong, dek. " Dava mendekati adiknya yang sedang sangat terpukul.
" Bang, kenapa bisa semua terjadi, jelasin sama giselle. Pokoknya abang harus jelasin. " Giselle menatap Dava seolah tidak percaya.
" Papa meninggal karna pesawat yang ditumpanginya terbakar sel. Dan mama telah dikabarkan bahwa papa adalah salah satu korbannya. Hari ini jenazah papa akan sampai kerumah. " Dava memeluk Giselle erat dan mengelus punggungnya pelan.
Giselle menggeleng." Pesawat lagi, kemarin abang sakit karna pesawat, sekarang papa meninggal karna pesawat. Lagi lagi pesawat. Giselle benci, giselle nggak suka pesawat. Pesawat jahatt dia udah merebut papa giselle. " Giselle meronta dipelukan Dava.
Dava melepas pelukan. " Kamu harus sabar dek, bukankah semua udah diatur sama Allah ? Maut itu udah diatur sayang, bukan pesawat yang salah." Giselle menatap mata abangnya.
Ada beribu luka disana, Giselle juga bisa melihat mati - matian Dava menahan air matanya agar tidak menetes.
" Abang nangis aja , gak perlu ditahan. Giselle gak papa kok. Mau abang nangis mau nggak Giselle bakalan tetap bersedih. Abang tahu ? Baru aja Giselle mau nanya ke papa bagaimana jika Giselle melanggar perkataannya saat dirumah sakit kemarin. Tapi sekarang ? " Giselle masih menatap kearah Dava.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Spirit Me " Cowok Musholla"
Spiritual📚📚📚 Giselle adalah gadis cantik yang terkenal disekolahnya, tidak jarang jika banyak cowok yang jatuh hati kepadanya. Namun, dari banyaknya cowok yang jatuh hati kepadanya tak ada satu pun yang bisa merebut cintanya , karna apa? Giselle sudah su...