Hijrah ( 3 )

2.4K 148 26
                                    

---------

Aku mencintaimu, dengan segala ketidaktahuanmu tentang apa yang kurasa.

Aku mencintaimu, dengan segala harap agar kaupun merasakan hal yang sama

----------

Pagi ini Giselle mengawali harinya dengan memakai pakaian tertutup kesekolah. Dengan jilbab panjang dan lebar yang menutupi lekukan tubuhnya. Sebenarnya, sekolah Giselle tidak memaksakan semua siswi untuk berhijab. Tetapi, juga tak melarang jika ada siswi yang memakai jilbab syar'i, asalkan harus berwarna putih.

Giselle melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah, semua cowok yang biasa menyapa Giselle kini berubah menjadi saling berbisik. Giselle mengedarkan matanya ke sekitar sekolah mencari seseorang dann ituuu orangnya !

Dina melihat penampilan Giselle keseluruhan. "Giselle lo ga salah kostum kan? Tumbenan banget lo pakai hijab, bisanya juga rambutnya tergerai. Malah ini pakai syar'i lagi. " Dina menggeleng, masih tidak percaya dengan penampilan sahabatnya kini. Sekali lagi, Dina melihat penampilan Giselle dari bawah hingga atas.

Giselle tersenyum. " Ceritanya panjang din, nanti deh pulang sekolah aku tunggu kamu di taman biasa. " Usul Giselle.

Dina tersenyum seraya mengangguk. Menelaah setiap kata yang Giselle lontarkan. "Wait deh, tumbenan manggilnya aku - kamu biasa juga gue - lo. Lo sakit apa ya ?" Dina meletakkan telapak tangannya ke dahi Giselle.

Giselle tersenyum. " nanti deh sekalian Giselle ceritain. " Kemudian Giselle menggandeng tangan Dina.

Dina tidak habis fikir melihat perubahan sahabatnya yang sangat drastis ini. " oke kalau gitu kita sekarang manggilnya aku - kamu yah. " Giselle mengangguk.

Bibirnya membentuk lengkungan kecil. " terserah kamu deh din. "

Seorang Giselle yang kepala batu ternyata bisa luluh. Bahkan hanya dalam waktu yang sangat singkat. Dina masih menggeleng tidak percaya. Dan bertekad dalam hati ingin mencari tahu siapa dalang dibaliknya. Juga, Dina akan jujur kapada orang itu bahwa Giselle menyukainya.

" Tapi kamu janji yah harus ceritain ?" Dina menatap mata Giselle.

Giselle mengangguk. " Iya deh , eh din masuk yuk !" ajak Giselle.

" yuk !" setuju Dina.

Mereka pun berjalan menuju kelas. Sesampainya dikelas keadaan tidak seperti biasanya. Semua siswa maupun siswi melirik Giselle seperti tatapan tidak suka. Seakan yang masuk adalah guru yang terkenal paling killer disekolah.

Dari sudut ruangan, ada yang mulai bersuara. Seorang gadis yang terkenal dengan makeupnya yang sangat berlebihan bagi seorang pelajar. Seorang gadis yang yang sedari dulu sangat iri melihat Giselle dipuncak ketenarannya.

Gadis itu adalah, Cinta.

Yah Cinta adalah ketua dari geng gosip dikelas Giselle. Sebenarnya sih namanya bukan geng gosip tapi Giselle dan Dina lebih suka menyebutnya geng gosip! Karna mereka ratunya kalau urusan ngegosipin orang . Geng gosip beranggotakan Chaca, Sheina dan Kenly.

" Eh sel sok alim banget deh lo , nyari sensasi gausah disini kaliii. Biasanya pakai rok pendek aja sok alim. " tutur Cinta menatap Giselle.

Matanya menyorot Giselle tidak suka, sementara yang ditatap malah hanya tersenyum tanpa ada marah sedikitpun. Baiklah, hal ini Dania yang mengajarkannya. Bahwa, saat kita berhijrah lawanlah cacian dengan senyuman, bahkan kebaikan.

Seorang gadis yang ikut ekskul tari bersuara. " Alahhh palingan besok udah dilepas tuh kerudungnya. Setan kok pakai hijab, bisa kepanasan lah. " Benar, ini Kenly yang bicara.

You Are Spirit Me " Cowok Musholla"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang