Dia, Bintang

807 61 33
                                    

Ig : Diniii_chrn

❤❤❤❤

Maaf....
Tentang rasaku yang tak kunjung berkurang untukmu
Tentang hatiku yang masih terukir namamu
Dan, tentang rinduku yang masih tertuju untukmu

Maaf....
Meski aku sadar
Aku bukan siapa - siapa bagimu
Dan, aku bukan apa - apa jika dibandingkan denganmu

Maaf...
Kalaupun kita tidak ditakdirkan bersatu
Namun, aku tak pernah menyesal telah mengenalmu

Terima kasih...
Sudah menjadi bagian dalam cerita hidupku

❤❤❤❤❤

Hari ini membawa warna baru untuk Giselle, yap tepat dihari ini ia akan melakukan perjalanan menuju jakarta bersama beberapa anggota osis dan tak lupa juga ada Raka.

Sheina, dan beberapa anggota osis yang lain lebih memilih naik pesawat dikarnakan lebih cepat sampai. Bahkan, ada juga yang enggan naik kapal karna ia sering mabuk laut.

Tentang tiket yang diberikan Giselle untuk Sheina, syukurnya Raka tidak terlalu mengungkit. Raka akan ikhlas jika Giselle bersedia ikut, katanya.

Jelas saja berbeda, diperjalanan hari ini ia tidak ditemani oleh keluarga. Mama dan Dania berangkat lusa dan menggunakan pesawat. Tiket yang sudah dibelikan untuk Giselle akhirnya digunakan oleh Ali, dokter saat Dava dirawat sekaligus teman Dania.

Entah hanya perasaan Giselle ataukah memang benar, tapi selama diperjalanan Raka selalu memperhatikan Giselle. Padahal, Giselle selalu aman dengan teman rohisnya yang lain.

Diperjalanan, mereka lebih sering membaca Al - Qur'an atau berbincang tentang suatu hal. Dan, tibalah disaat Adelia mengatakan sesuatu yang membuat hati Giselle teriris.

" Kalian kenal ga? Itu loh Rifqi, yang salah satu peserta Hafizh. Dulu, kami satu SD. Menurut kalian, lia cocok gak sama dia? "

" Cocok banget del, kamu kan baik, terus udah berpakaian syar'i dan poin plusnya lagi nih kamu kan udah kenal sama dia dari sd. Cocoklah, ya gak? " Sandrina menyahut, sembari melihat kearah anggota rohis perempuan yang lain.

Adelia menatap kearah giselle. " Menurut Giselle gimana? "

Giselle tersenyum. " Cocok kok, cocok banget malah. " ucap Giselle santai.

Adelia berlonjak senang. " Yeyyy, doain yah. "

Semua yang ikut berkumpul mengangguk. Tak terkecuali Giselle. Wajahnya tersenyum tanpa beban. Detik kemudian mereka tertawa, kecuali Giselle

Tak ada yang tau jika ada gadis yang tengah berusaha sebisa mungkin melupakan lelaki yang baru saja mereka sebut tadi.

Tak ada yang tau, bahwa gadis itu ingin menangis meluapkan semua kesedihannya saat ini.

Tak ada yang tau, dan takkan pernah ada. Karna ekspresinya sangat berbeda dengan suasana hatinya.

Yap, dia sangat mahir berpura - pura bahagia.

Bukan tak mau bercerita ke teman - temannya yang lain. Dia hanya tidak ingin memberatkan siapapun.

Karna, kebanyakan orang hanya ingin tahu tanpa ingin membantu.

" Giselle masuk dulu. " ucapnya dan berjalan kearah dalam kamarnya dikapal.

Belum Giselle sampai, Seorang laki - laki sudah terlebih dahulu memanggilnya.

You Are Spirit Me " Cowok Musholla"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang