Bertemu Rifqi Kembali

948 87 37
                                    

Ig : @diniii_chrn

Mereka bilang sangat beruntung orang yang kusukai.

Mereka hanya tidak tahu, yang kusukai itu umpama bintang, dan aku hanya ibarat satu diantara banyaknya pasir pantai yang menyukainya.

Jelas saja keberadaanku tersembunyi, dan mungkin ada pasir lain yang lebih menarik perhatiannya.

❤❤❤❤

      Giselle duduk sembari mengingat kejadian didalam kapal semalam, wajahnya tersenyum damai. Sangat berbanding terbalik dengan suasana hatinya saat ini. Giselle tak mau sakit yang ia rasakan diketahui banyak orang, ia tak suka privasinya diganggu.

     Senyum yang ia tampakkan, sangat tulus. Seakan selaras dengan suasana hatinya. Namun, jika kalian bisa lebih teliti. Ia hancur, remuk, bahkan sorot matanya sangat sayu saat ini.

     " Assalamu'alaikum ukhty. " Ah, ya panggilan itu. Giselle sangat mengingatnya.

Giselle menghela napas, jujur saja, saat ini ia butuh waktu sendiri. Giselle tak ingin diganggu, ia butuh waktu untuk menenangkan hatinya.

" Wa'alaikumussalam. " Jawabnya ketus.

Raka menampilkan senyuman terbaiknya. " Sell tau ga? " Giselle menghendikkan bahu acuh. Ia berharap, Raka mengerti bahwa ia ingin sendiri.

Raka tersenyum hingga menampilkan deretan gigi putihnya. " Perempuan itu emang sok kuat yah, bilangnya gak kenapa - kenapa eh taunya lagi terluka. Tersenyum sangat tulus, namun ada kekecewaan dibaliknya. "

Giselle melirik Raka. " Terus? "
Raka menyengir. " Hehehe, mau diterusin nih? Terus, kamu jujur dong. Kamu lagi ada masalah apa? " Raka duduk sekitar setengah meter dari Giselle.

Jelas saja, Raka juga paham akan batasan. Terlebih lagi, ada perasaan yang sedang ia jaga. Ah, Giselle. Kamu hanya tak tau, ribuan kejutan sedang tersusun untukmu.

Giselle membuka suara. " Perempuan itu, bukan sok kuat. Hanya saja, mereka tak ingin membagikan masalah mereka kepada siapapun. Lagian, untuk apa mengumumkan masalah kepada semua orang? Toh, nggak ada yang perduli juga. "

Raka berdiri. "Whatever, la tahzan innallaha ma'ana. " ucap Raka sembari berlalu pergi.

Masih dibawah pepohonan rindang, setelah Raka pergi, Giselle menangis sesenggukan. Bahunya naik - turun. Matanya memerah.

Diam - diam, Raka menyaksikan itu dari kejauhan. Ingin sekali rasanya Raka memeluk Giselle untuk menenangkannya, namun apa boleh buat, ia bukan siapa - siapa Giselle.

Bahkan, untuk menepuk bahunya saja Raka tak berhak. Raka tersenyum prihatin.

" Seharusnya, kamu sadar sell. Banyak orang yang peduli sama kamu tanpa kamu sadari. Kamu hanya menilai apa yang terlihat, nyatanya banyak orang dibalik layar yang menjagamu. "

Segera Raka mengeluarkan Hp, meng-sms seseorang yang pasti dapat sedikit membuat hati Giselle lega dan tenang. Setelah itu, ia berjalan menjauh.

" Dasar perempuan. Ada yang care disuruh pergi, eh pasnya pergi mikirnya gak ada yang care. Bingung gue. " Raka menggelengkan kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are Spirit Me " Cowok Musholla"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang