"Our 'Family'...?"

618 53 1
                                    

Author POV.

Hari ini, para crew masih berada di Islandia. Bisa dibilang ini hari kedua mereka bekerja di negara ini.

Yuxi kini tengah berjalan di koridor mess maskapai ini yang khusus berada di Islandia.

Yah. Kebetulan, perusahaan ini membangun sebuah mess untuk para awak kabin yang mendapatkan rute ke Islandia.

Tak berapa lama kemudian, Yuxi berhenti disebuah pintu kamar seseorang. Ia perlahan mengetuk pintu bercatkan krem dihadapannya saat ini.

"Junkai! Kau ada didalam?" Teriaknya dari luar.

Satu....

Dua...

Hening.

Tidak ada jawaban dari dalam kamarnya.

"Aku masuk, ya" Seru Yuxi. Baru saja ia akan memutar knop pintu, Junkai menyeru dari dalam ruangan.

"Jangan!" Teriaknya dari dalam.

Tapi..... Terlambat.

Pintu bercatkan krem itu telah terbuka. Mata Yuxi membulat sempurna saat melihat Junkai. Refleks, ia langsung menutup kedua matanya.

Bagaimana tidak? Didepannya saat ini, terdapat seorang laki-laki tanpa mengenakan pakaian atas, memperlihatkan tubuh bagian atasnya yang bidang.

"Argh, kenapa kau masuk?" Junkai menggerutu. Yuxi tetap menutup matanya. Ia serasa membeku. Yang ada didalam dirinya sekarang adalah rasa gugup dan canggung. Darahnya terus berdesir dan jantungnya serasa tak bisa berdetak lagi.

"P...pakai b..bajumu dulu!" Suruhnya gugup. Junkai hanya memandangnya bingung dan heran. Namun, sebuah senyuman jahil terulas diwajahnya. Junkai perlahan berjalan mendekati Yuxi.

Saat sudah cukup dekat, ia memberhentikan langkahnya.

"Kenapa kau menutup matamu begitu, hng?" Tanya nya dengan nada yang...ugh...menjijikkan dan, kalian pasti sudah paham.

Kedua mata Yuxi perlahan membuka, namun, dengan cepat, Yuxi langsung menutupnya kembali.

Ck! Ia sedang memamerkan tubuhnya, heh?! , Gerutu Yuxi didalam hati.

"Aku serius!" Ucapnya kesal. Junkai terkekeh, ia kembali berjalan mendekati Yuxi. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, hingga akhirnya mereka sangat dekat. Junkai tersenyum miring dan tanpa arti. Ia sedikit mencondongkan wajahnya.

"Kau benar benar serius tidak akan menyesal jika menyia nyiakan view langka ini?" Bisik Junkai tepat di telinganya. Lagi-lagi, Yuxi merinding merasakan deru nafasnya.

"Jangan banyak bicara! Cepat ganti bajumu, ck!" Yuxi berusaha menghilangkan rasa gugupnya. Junkai lagi-lagi hanya tertawa keras.

"Aku pastikan kau menyesal melewatkan kesempatan ini," Ucap Junkai kemudian mengambil sebuah kaos putih polos dan memakainya.
"Aku sudah memakai baju, buka matamu sekarang. Its ok." Suruh Junkai datar. Yuxi perlahan membuka matanya –sedikit–. Saat sudah memastikan semuanya aman-aman saja, Ia langsung membuka matanya seperti biasa. Ia memegang dadanya sendiri. Mencoba mengatur nafasnya yang terasa hampir terhenti.

AviamateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang