(A/n: This part maybe'll be long part. So, happy reading!^^)
Aku kini sedang berada dikamar penginapan. Aku mengemas segala pakaian yang baru saja kubawa dari Hongkong. Hari ini hari kedua ku di pulau ini. Ya. Rencananya kami akan berlibur selama tiga hari.
Handphoneku tiba-tiba bergetar. Aku meraih handphoneku yang terletak tak jauh dariku.
"Baba?" Gumamku pelan. Aku langsung menjawab sambungan telfon ayahku.
'Ni hao, ba?" Aku berbicara menyapa ayah dalam telefon. Ayah tampak tak menjawab dalam beberapa detik.
'Hm... Ni hao, Yuxi' Balas Ayah. Ucapannya.....tampak ragu-ragu.
'Ada apa, ba? Apa....ada masalah?' Tanya ku semakin penasaran dan bingung.
'Yuxi, apa kau ada jatah cuti? B...bisakah kau pulang untuk sementara waktu saja?' Tanya Ayah tampak ragu ragu. Perasaanku entah kenapa menjadi tak enak setelah Ayah mengatakan itu. Ada rasa khawatir yang tiba-tiba muncul di hatiku.
'Aku sekarang mendapat jatah cuti selama lima hari.Memangnya...ada apa...baba? Ada....masalah, 'kah?' Tanyaku khawatir dan terbata-bata.
'Ibumu....' Ayah memenggal perkataannya. Aku semakin cemas. Nafasku terasa tercekat di tenggorokan. Aku mengigit bibir bawahku menahan rasa cemasku.
'Ibumu sekarang dirawat di rumah sakit. Dia...terkena kanker...' Ucapan Ayah sukses membuatku terkejut. Bahkan, sangat-sangat terkejut. Aku terdiam. Tak menjawab perkataan ayah yang berulang kali menyebut namaku cemas. Takut kalau aku semakin khawatir.Mataku terasa memanas. Tanganku serasa tak mampu lagi menopang handphone ringan ini.
Jari-jariku kemudian tergerak untuk memutuskan sambungan telfon. Aku membiarkan handphoneku terjatuh diatas kasur ini. Pikiranku sekarang kosong. Aku menatap lurus dengan pandangan kosong. Aku mengepalkan tanganku dan kemudian menunduk. Aku terisak. Menyesali kebodohan yang kulakukan."Seharusnya waktu cuti ini tak aku gunakan untuk berlibur" Gumamku pelan. Aku menghapus air mataku dengan segera saat mendengar seseorang memanggilku dari bawah. Tapi, air mataku tetap saja tidak ingin berhenti mengalir. Aku merebahkan tubuhku ke kasur dengan keras. Menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhku.
Rasanya sekarang aku merasa sedang tidak ingin berinteraksi dengan seseorang dulu.
Author POV
"Hei, Yuxi!"
Chengxin memanggil Yuxi dari ruangan bawah rumah penginapan yang telah disewa untuk beberapa hari ini.
Tapi, panggilan Chengxin tak ada jawaban dari Yuxi. Berkali-kali ia memanggilnya sehingga ia berpikir ia tak akan memanggilnya lagi.
"Ck, dimana Yuxi?" Chengxin berdecak kesal. Ia melirik arloji yang melingkar di lengannya.
"Acara itu akan dimulai sebentar lagi" Sambungnya kesal.Ya. Mereka berjanji akan melihat sebuah festival film yang sering diadakan selama satu tahun sekali disini.
"Tinggalkan saja dia. Bukankah lebih baik jika tidak ada dia?" Junkai yang sedari tadi hanya duduk disofa sambil memainkan handphonenya kini membuka suaranya, Hm..yah, meskipun perkataannya tajam.
![](https://img.wattpad.com/cover/75860178-288-k477227.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aviamate
Fiksi Penggemar(Half story inspirated by Miss Pilot jdrama) Siapa yang tidak tau Wang Junkai? Pilot muda (22y.o) yang telah menuai banyak pujian disebuah maskapai papan atas di Tiongkok. Tapi sayang, sikapnya dingin sekali. (...dan jangan lupa menyebalkan!) Zhang...