Dering handphoneku berbunyi.
Aku sedikit menggeliat dan kemudian menarik selimutku kembali dan menutup telingaku karena nada dering handphoneku yang membangunkanku.
Well, hei, ini baru pagi hari, dan yang paling penting, ini adalah hari libur.
Tak mungkin ada seseorang yang bangun sepagi ini di hari libur.
'Alarm' itu pasti akan mati dengan sendirinya. Percayalah.
Aku terus membatin dan kemudian memejamkan kembali mataku erat. Beruntung, tidak ada lagi suara yang mengangguku, aku bernafas lega.
Namun, tak berapa lama kemudian, aku membuka mataku dengan perasaan kesal. Handphoneku kembali berdering berkali-kali. Kalau alarm, tidak mungkin kalau berbunyi berkali kali seperti itu.
Aku sedikit menguap, dan kemudian menjangkau handphone yang berada dimeja disamping ranjangku dengan rasa malas. Aku melihat panggilan tidak terjawab dari layar dengan mata setengah mengantuk.
"Wang Junkai bodoh," aku bergumam pelan membaca beberapa panggilan tidak terjawab ini.
"Kenapa dia menelponku sebanyak ini ck." dengusku kesal dan kembali menyimpan handphoneku. Namun, saat tanganku belum sempat meletakkan handphone ini diatas meja, telepon ku kembali berdering. Aku mendengus dan menatapnya malas. Aku kembali menarik handphoneku dan melihat apa lagi yang terjadi disana.
Pilot tak jelas. Ck.
Aku menggerutu dan membuka pesan yang dikirimkan Junkai kepadaku.
From: Pervert Pilot Junkai
Hoi, pemalas. Bangunlah. Kau tak ingat sekarang hari apa? Ck. Cepat keluar! Jangan buat orang menunggu terlalu lama. Sampai jumpa.
Aku membaca pesan singkat itu dengan malas.
"Ck...pagi pagi sudah membuatku kesal saja," gerutu ku kesal dan kemudian bangkit dari ranjangku. Aku menuju kearah toilet dan mencuci mukaku di wastafel.
Setelah selesai, aku mengelap wajahku, aku berjalan menuju pintu kamar. Aku membuka pintu kamar itu.
"Baru bangun, heh?"
Aku refleks memberhentikan langkahku saat langkahku dihadang oleh seseorang yang lebih tinggi didepanku. Siapa lagi kalau bukan Junkai?
Aku mendongakkan kepalaku malas dan menatapnya setengah mengantuk.
"Apa yang kau lakukan? Rapi sekali." tanyaku bosan. "Aku mengantuk. Sana, pergi. Jangan ganggu aku." tukasku sambil sedikit menguap.
Well, aku benar benar mengantuk, tahu.
Tak ada yang salah, 'kan?
Junkai memandangku datar, wajahnya sepertinya kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/75860178-288-k477227.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aviamate
Fanfiction(Half story inspirated by Miss Pilot jdrama) Siapa yang tidak tau Wang Junkai? Pilot muda (22y.o) yang telah menuai banyak pujian disebuah maskapai papan atas di Tiongkok. Tapi sayang, sikapnya dingin sekali. (...dan jangan lupa menyebalkan!) Zhang...