Aku berjalan memasuki ruangan gedung operasi ini. Berdiri didepan sebuah meja dan kemudian menggesekkan kartu tanda kru disebuah benda gesek kartu.
Aku berjalan lemas, atau, tanpa semangat memasuki ruangan kelas.
Hari ini, seperti yang dikatakan Yuan didalam pesan singkatnya, hari ini akan ada sebuah kelas khusus untuk sebuah penerbangan penting esok.
"Selamat pagi," Ucapku membuka pintu. Seluruh pilot dan first officer yang ada dikelas langsung mengalihkan pandangannya kearahku dan membalas sapaanku. Aku hanya tersenyum dengan dipaksakan.
Aku kemudian mencari tempat dudukku dan mendudukkan diriku disana, kemudian, menghela nafasku panjang.
"Kau terlihat pucat"
Seseorang tiba-tiba saja mengomentariku dari arah belakang. Aku kembali menghela nafasku. Aku sudah tau siapa orangnya.
Aku melirik -sedikit- kearah seseorang yang memanggilku.
Wang Junkai. Dia lagi.
Aku hanya memandangnya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Aku malas berdebat dengannya hari ini.
Aku langsung mengalihkan pandanganku darinya, beralih menatap instruktur kami yang kini sudah memasuki ruangan.
.
.
.
.
."Jika masih masalah yang kemarin, jangan kau terlalu pikirkan. Itu hanya memperburuk keadaanmu"
Aku kembali mengingat perkataan Junkai pada saat dikelas tadi. Perkataan yang mungkin benar benar memotivasiku.
Oh god, dia bahkan seorang motivator dadakan.
Aku menghela nafasku panjang, kemudian, aku kembali menutup lokerku yang menjadi tempat menyimpan sebuah mantel berwarna abu-abu.
Tiba-tiba, aku merasakan seseorang menepuk pundakku. Aku terkejut dan melirik kearah orang yang menepuk pundakku.
"Ingat kata-kataku tadi, 'kan?" Junkai berbisik kearahku. Ya. Dia yang menepuk pundakku.
Aku tertegun. Setelah mengatakan hal itu Junkai lantas berlalu begitu saja dari tempat ini. Meninggalkanku sendiri. Ya, sendiri. Semua orang sudah berangkat ke lapangan.
"Semangat, Yuxi!"
Batinku menyemangati diriku sendiri. Dan kemudian, berjalan meninggalkan loker ini.
.
.
.
.
."Nona Zhang, sedang tidak enak badan? Wajahmu terlihat sangat pucat sekali" Tanya Instruktur melihat kearahku heran. Aku tersentak. Aku langsung menggelengkan kepalaku cepat. Menidakkan perkataan Instruktur He.
"Tidak, aku baik baik saja...hehe" Jawabku sambil tersenyum kikuk.
"Yakin?" Tanya Instruktur He seperti tidak percaya dengan ucapanku. Aku mengangguk mantap."Yakin, capt!" Jawabku sambil tersenyum ceria. Instruktur He hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Aku masih tetap dengan senyumanku.
Aku mengalihkan pandanganku karena merasa seseorang tengah memperhatikanku. Aku melihat kearah Junkai yang tengah melihat kearahku.
Aku terkejut, bahkan, sangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aviamate
Fanfic(Half story inspirated by Miss Pilot jdrama) Siapa yang tidak tau Wang Junkai? Pilot muda (22y.o) yang telah menuai banyak pujian disebuah maskapai papan atas di Tiongkok. Tapi sayang, sikapnya dingin sekali. (...dan jangan lupa menyebalkan!) Zhang...