Perjalananku memulai ingin hidup lebih sederhana dengan sedikit barang bermula saat aku benar benar tidak tau kemana langkah selanjutnya yang harus aku jalani, beberapa tahun aku bingung harus bagaimana menjalani hidup ini, dan karena bingung aku hanya menghabiskan waktuku jalan jalan ke mall dan berbelanja, beli barang diskon atau baju yang bagus, hal ini memang membuatku lebih senang, mencoba nya dan memakainya aku merasa jadi baru lagi. tapi tahun demi tahun hanya aku habiskan dengan berbelanja. beli buku tapi jarang membacanya, sampai sampai terkadang aku berpikir sebenarnya apa yang membuat hidup ini lebih bermakna.
Keseharianku yang hanya mengumpulkan barang inilah problem yang harus aku atasi lebih dulu, memang kita akan merasa senang jika menemukan barang bagus di mall atau membeli gatget baru yang baru di iklankan di tv, atau terkadang bertamasya ke luar negeri melihat lihat pemandangan baru. memang hal hal ini akan membuat kita merasa senang sesaat, tetapi setelah balik lagi ke kehidupan nyata dan melihat sekeliling kita penuh dengan barang, maka hidup ini terasa begitu sesak.
Aku sadar bahwa semua ini hanya kebahagian sesaat, mengumpulkan dan mengkoleksi barang ,tidak akan membuat kita senang dan menemukan makna hidup ini.
aku mulai memilah milah kembali barang barangku yang ada dikamar , yang pertama mulai dari pakaian. lemariku yang penuh sesak dengan baju bajuku yang begitu banyak, aku mulai mengeluarkan semua pakaianku dan memilih ulang mana yang sudah tidak aku pakai dan mana yang masih aku pakai. banyak sekali pakaian yang masih ada cap harga dari toko, memang aku hanya membelinya saat itu lagi diskon, karena barang diskon akan membuat kita terasa sudah menghemat, padahal bukan menghemat tapi malah membeli barang yang tidak kita sukai hanya karena sedang obral.
Aku mulai memilih kembali semua pakaianku yang ada di lemari, satu demi satu aku sortir apa aku masi menyukainya? jika tidak aku menaruhnya di box seterpisah, baju yang aku beli saat sedang panik karena rebutan dengan orang lain atau "tinggal ini saja mbak" "lumayan setengah harga" " diskon sampai dengan akhir pekan" aku selalu lupa diri saat melihat barang yang lagi sale dan setengah harga. maka dari itu lemariku penuh sampai tak bisa di tutup. Padahal sehari hari aku lebih sering memakai baju yang casual saja seperti tshirt dengan celana jeans. setiap kali aku hendak mengeluarkan pakaianku yang ada di dalam lemari, pakaian yang ada di atas dan sampingnya pasti jatuh semua karena saking penuhnya lemariku saat itu.
dan pada saat itulah aku sadar bahwa aku harus mengeluarkan baju mana yang sudah tak ku pakai dan hanya menyimpan pakaianku yang masih sering aku pakai. setelah ritual menyortir ulang pakaian selesai, dan menata kembali semua baju yang masih aku pakai. aku menemukan lemariku yang baru, lemariku pun pasti meresa lebih lega karena beban yang dia bawa pun jadi berkurang. aku lebih mudah memilih bajuku setiap harinya dan pakaianku ku pun mulai bervariasi daripada saat lemariku penuh sesak dengan pakaian yang jarang aku pakai.
darisanalah aku memulai hidupku yang baru, saat ke mall aku tidak lapar mata setiap kali melihat sale aku tidak lagi seperti dulu yang ingin cepat cepat menyerbu semua barang yang lagi on sale. tapi aku lebih memilih kualitas daripada kuantitas. aku selalu membawanya ke fitting room mencobanya dan memikirkannya sebelum membeli, apakah baju ini cocok untukku, apakah aku akan sering memakainya sebelum jalan ke kasir dan membayarnya. dan aku sadar saat itu aku tidak lagi membeli baju hanya karena baju itu sedang diskon.Apa yang aku peroleh setelah itu adalah aku lebih mempedulikan penampilanku, waktu dulu aku sering berpakaian apa adanya, meskipun lemariku penuh dengan baju tetapi hanya baju itu itu saja yang aku pakai. kini aku lebih memilih baju yang cocok untuk usiaku sekarang.
aku merasa setelah memberishkan barang yang sudah tidak kita perlukan dalam kehidupan kita. banyak sesuatu yang baru masuk dalam kehidupan kita yang baru, sesuatu itu masuk secara diam diam tanpa kita sadari, kita akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas yang lebih bermakna daripada belanja dan mengumpulkan barang yang tidak guna.Aku jadi punya lebih banyak waktu untuk melalukan aktivitas kain seperti belajar memasak atau belajar menjahit atau membaca buku. daripada sehari hari hanya menghamburkan uang untuk beli barang yang tidak berguna.dan baiknya lagi uangku lebih baik di tabung, daripada di belikan barang yang tidak berguna, gaya hidup minimalis begitu besar artinya bagi diriku. meski barangku masih banyak tapi aku belajar sedikit demi sedikit untuk menguranginya setiap hari. dan hanya membeli barang yang langsung di gunakan saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
minimalist me
Non-Fictionhidup lebih bermakna dengan sedikit barang, langkah langkah yang aku jalani saat aku memulai ingin hidup lebih sederhana dengan mungurangi dengan extreme barang barangku yang sudah jarang aku pakai, pakaian, buku hingga koleksi barang yang hanya mem...