setahun yang lalu saat aku berjalan jalan di toko buku aku menemukan sebuah buku yang merubah hidupku saat ini. awalnya aku hanya membuka buka dan membaca beberapa halaman buku itu, tetapi setelah beberapa halaman aku mulai ingin membaca seluruhnya, buku itu tentang bagaimana bersih bersih dapat merubah hidup kita, aku sudah tidak sabar ingin cepat pulang ke rumah dan membereskan semua barangku yang ada di kamar.
aku melihat di sekeliling kamarku, dan aku sadar bahwa selama ini barang barang yang ada di dalam kamar dan di dalam lemari bajuku ternyata tidak semua berguna untukku.aku mulai berpikir bagaimana bisa barang sebanyak ini berada di kamarku, apa kegunaan barang ini. kemudian aku membuka lemari bajuku, yang mana saat itu benar benar penuh dengan baju baju yang tidak aku pakai. aku mulai mengeluarkan semua bajuku dari dalam sana. dari kemeja yag jarang dipakai sampai rok yang aku beli hanya karena harganya murah, jeans yang bermacam macam warnanya tapi hanya warna biru dongker yang setiap harinya aku pakai. aku mulai berpikir kapan dan darimana semua barang ini berada di lemariku, setiap kali aku memilih baju pasti banyak baju lain yang berjatuhan karena saking penuhnya lemariku.
dan darisanalah perjalanan hidup minimalis ku dimulai. aku sudah tidak sabar ingin membereskan semua barang yang tidak terpakai di dalam kamarku, mulai dari pakaian,buku, barang barang yang berserakan di lantai, laci meja, dan paling penting adalah meja belajar.
pertama adalah lemari baju aku mengeluarkan semua bajuku dari dalam sana, mulai memilihi apakah baju ini masi cocok untukku, sudah berapa lama aku tidak memakainya, apa dalam waktu dekat aku akan mengenakannya. dan semua itu ternyata aku menemukan betapa banyak pakaian yang jarang aku pakai tapi ada di lemariku sana, keseharianku suka belanja inilah yang membuat lemariku cepat penuh, apalagi kalau lagi sale sekali bisa dua tiga potong baju yang aku beli. tapi setelah membelinya aku tidak langsung memakainya, hanya menyimpannya di dalam lemari bersama kantong plastik dari toko. sampai berbulan bulan berada disana dan terlupakan.
mulailah dengan mengkategorikan baju dari kemeja atasan,dress, jeans, baju tidur. dari sini kita akan tau ada berapa banyak potong pakaian dengan kategori yang sama yang kita miliki, atau dengan istilak duplicate, kalo ada yang dobel sebaiknya dipilih satu saja, sehingga saat belanja. kita akan ingat bahwa kita sudah punya dress warna ini atau celana yang mirip kita tak akan membelinya lagi.
selama ini pasti banyak dari kita yang suka belanja atau retail therapy dimana setiap kali jenuh pasti jalan jalan ke mall dan melihat lihat toko demi toko apa ada barang diskon yang bisa di beli. tapi justru hal inilah yang hanya menambah barang barang kita di dalam kamar. dan saking banyaknya barang yang ada di kamar maka kita akan semakin jenuh dan stress setiap kali melihat kamar berantakan.
dan kamar yang berantakan akan mempengaruhi keseharian kita di luar sana. maka sebaiknya hanya menyimpan baju yang sehari hari kita gunakan. baju yang jarang di gunakan tapi masih bagus, sebaiknya di simpan di tempat lain. atau lebih tepat nya di pinggirkan dulu. kita dapat mendonasikan atau menjualnya daripada harus di simpan dan tidak dipakai.
pilihlah bajumu satu persatu tanyalah pada diri sendiri apakah aku cocok mengenakan baju ini di luar sana, sebaiknya kita hanya mengenakan baju yang cocok untuk kita, tidak perlu mahal dan bermerek, yang penting cocok dan sesuai dengan keseharian kita.
ada istilah one in one out, dimana saat satu barang masuk maka yang satu keluar, saat kita membeli satu baju maka yang satunya lagi harus keluar, dengan ini lemari baju tak akan penuh sesak dengan pakaian yang mungkin jarang dipakai. caraku yang pertama memulai hidup minimalis adalah dengan mengurangi secara extreme barang yang tak dipakai yang selama ini kita simpan tapi tak tahu kapan akan kita gunakan. kalau barang itu sudah usang atau tidak layak pakai sebaiknya langsung di buang saja, tidak perlu lagi menyimpannya di suatu tempat karena akan memakan tempat,kotor, dan akan dijadikan sarang serangga.
kalau barang itu masih bagus sebaiknya di donasikan saja, pasti di sekitar kita ada panti asuhan atau tempat tempat lain yang akan menerima dengan senang hati baju baju yang masih bagus. dan pakaian kita sendiripun akan lebih senang kalau ada kegunaannya daripada "tidur" dan hanya menunggu kapan giliran mereka akan di pakai pemiliknya.setelah mengkategorikan semua pakaian kita, yang selanjutnya adalah melihat apakah ada duplikat di antara semua pakaian itu, kalaupun ada yang mirip sebaiknya kita hanya memilih dan menyimpan satu atau dua potong saja, kecuali pakaian itu kita gunakan sehari" seperti kita yang kerja kantoran yang setiap harinya menggenakan kemeja dan celana panjang.
baju yang sudah jarang dipakai sebaiknya kita pinggirkan dulu, kalau dalam waktu beberapa lama kita masih tidak mengenakannya sebaiknya di donasikan atau kita dapat menjualnya lagi, itung itung balik uang.
kemudian setalah kita menyortir semua pakaian kita, rapikan dan lipat kembali baju" dan celana sebelum kita menyusunnya kembali, dan saat memasukan ke lemari sebaliknya di sendirikan baju yang sehari hari dipakai, atau baju casual,pakaian tidur dan baju yang hanya di kenakan ke acara tertentu. dengan ini akan semakin mudah menemukan baju mana yang kita cari,dan saat belanja pun kita akan ingat apakah kita sudah punya yang mirip dengan ini, dari sini kita tak akan membeli duplikat.
kemudian baju yang sudah lolos seleksi sebaiknya di lipat dan di susun serapih mungkin di dalam lemari baju atau jika kita menggunakan laci baju, sebaiknya di lipat dan susun dengan rapi, selain enak di lihat kita juga lebih mudah memilihnya.
baju yang jarang dipakai tapi lolos seleksi, sebaiknya di cuci lebih dulu kemudian di simpan kembali, tapi kita harus memakainya dalam waktu satu atau dua minggu kedepan, kalaupun kita tidak memakainya lagi ber arti baju ini sudah tidak begitu penting dan sebaiknya di pinggirkan atau di donasikan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
minimalist me
Nonfiksihidup lebih bermakna dengan sedikit barang, langkah langkah yang aku jalani saat aku memulai ingin hidup lebih sederhana dengan mungurangi dengan extreme barang barangku yang sudah jarang aku pakai, pakaian, buku hingga koleksi barang yang hanya mem...