Hari itu seharusnya menjadi hari paling menyenangkan dalam hidup seorang Choi Yuju.Datang ke acara amal tahunan. Berbagi kebahagian dengan semua orang. Dan untuk pertama kalinya ia tampil sebagai bagian dari club orkestra.
Tapi hari itu, sesuatu hal baru juga terjadi. Hal kecil yang berasal dari luar perkiraannya.
Yuna-ya...
Dokyeom menyebut namanya! Bukan, lelaki itu bahkan mengingat nama kecilnya.
Satu lagi poin plus untuk kebahagian yang Yuju dapat hari ini.
Tapi nyatanya, hal lain terjadi. Lebih buruk dari yang ia bayangkan. Sekaligus menjadi minus untuk semua kebahagiannya.
Lelaki itu, Lee Seokmin, muncul kembali sebagai dirinya hanya untuk mengucapkan salam perpisahan.
□ • □ • □ • □ • □
Mereka―para pemain orkestra, baru saja selesai dengan pertunjukkannya. Melepas lelah sesaat di ruang tunggu.
Seseorang datang menghampiri Yuju yang sedang bersama Chaeyeon. Mereka sepertinya cepat akrab.
"Penampilan yang tidak buruk, untuk seorang sepertimu. Aku bersyukur kau tidak menghancurkan acara"
Siapa lagi, Kim Taehyung. Entah kapan sunbaenya itu akan berhenti dengan kata-kata kasarnya.
"Terimakasih, sunbae. Kuanggap itu sebagai pujian"
Taehyung tertawa hambar lalu pergi. Gerak-geriknya terus diawasi oleh mata Yuju sampai tubuhnya menghilang di balik pintu.
"Kau harus sabar dengannya. Dia memang susah ditaklukan"
Mendengar kata 'ditaklukan' membuat alis Yuju berjinjit.
Hanya saja, terlalu berlebihan untuk menggunakan kata itu. Ayolah, ia tidak sedang mengejar cinta seniornya itu.
"Chaeyeon-ah, acara kita sudah selesai kan? Bisa aku pulang duluan?"
□ • □ • □ • □ • □
Yuju tidak menyangka ia akan berada di sini setelah sekian lama.
Rumah kremasi
Tubuhnya berhenti di sebuah almari dari kaca berisi abu dan kenangan-kenangannya.
Di kacanya tertulis nama seorang yang sangat ia kenal.
Kim Yerim
Jemarinya mengusap bingkai foto yang ada di sana. Membayangkan bagaimana ia dulu menggenggam tangan sahabatnya itu.
"Yerim-ah... na-ya" monolognya sambil berusaha tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYLINE | DK × YJ [✔]
Fiksi PenggemarChoi Yuju, gadis itu tidak pernah menyesal mendapat petaka karena laki-laki seperti Dokyeom. Karena ia tahu, sebagian hidupnya berada di belakang lelaki itu. Disembunyikan oleh ingatan lelaki itu yang membeku. • • • • • •...