Beberapa saat yang lalu, Yuju memutuskan untuk membanting stirnya.
Ia tak peduli janji itu atau tentang kepura-puraan dan semacamnya. Ia membencinya.
Setelah menyelesaikan makanan mereka, dua anak itu pergi. Belum kembali ke rumah.
"Kita mau kemana?"
Yuju mengikuti kemanapun Dokyeom berjalan. Mereka terlihat semakin akrab.
"Ini musim dingin. Tapi aku sedang ingin es krim. Kau mau?"
Mendengar kata es krim seperti mendengar kata berlian bagi Yuju.
Ia tidak akan pernah menolak tawaran sebuah es krim. Sekalipun mereka sedang mengalami musim dingin panjang.
Mereka berada di Hongdae. Banyak anak sekolah seperti mereka disana. Bukan hal yang aneh melihat anak sekolah bepergian sepulang sekolah.
Yuju dan Dokyeom berhenti di salah satu kedai es krim yang cukup ramai. Satu es krim strawberry untuk Yuju dan satu es krim vanilla untuk Dokyeom.
Tidak mungkin mereka memakannya sambil jalan, kondisi Yuju sangat tidak memungkinkan.
Es krim itu habis ketika langit mulai gelap. Lampu-lampu di sepanjang jalan Hongdae menyala.
Di sebuah tepian jalan, musisi jalanan memulai aksi mereka. Menghibur para pejalan kaki yang lalu lalang. Hingga membuat sebuah kerumunan.
Yuju sepertinya tertarik melihatnya. Gadis itu memperhatikan dari jauh.
"Mau kesana?". Yuju menggeleng.
Ia tidak bisa berada di sana. Terlalu dekat dengan orang-orang akan membuatnya sulit menggerakkan tongkatnya.
Yang paling buruk, Yuju bisa saja kehilangan keseimbangannya dan terjatuh.
Laki-laki di sebelahnya terkekeh. Tahu berapa besar keinginan Yuju melihat dalam jarak dekat.
Satu lagu berhasil dibawakan oleh si penyanyi dengan meriah. Disambut banyak tepuk tangan dari orang-orang di sekelilingnya.
"Saya ingin membawakan satu lagu lagi. Tapi, saya tidak menyanyikannya sendiri. Saya ingin di antara kalian semua disini menemani saya. Ada yang bersedia?"
Seseorang di depan sana berkata dengan micnya.
Dokyeom memperhatikan Yuju sesaat, "Kau akan kesana kalau aku yang menyanyi?"
"Ck, Jangan bercanda! Kan sudah kubilang, aku sulit berjalan disana"
Bukannya jawaban yang Yuju dapat, Dokyeom justru mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan bangga.
God, He's totally crazy
Ini sudah gelap. Seharusnya mereka sudah di rumah. Tapi Dokyeom malah menambah waktu lagi dengan bernyanyi disana.
"Ireumi mwohaeyo, haksaeng?" (Siapa namamu, nak?)
Orang itu bertanya sambil memberikan sebuah mic pada Dokyeom.
"Kim Dokyeom"
"Kamu kesini dengan siapa? Sepertinya di belakang sana ada seorang gadis yang menunggumu"
Terkutuklah siapapun orang itu karena semua orang melihat ke arah Yuju sekarang. Ia benci situasi ini.
"Ah... itu. Dia hanya seseorang yang tidak sengaja bertemu denganku tadi" tanpa merasa berdosa kata-kata itu keluar dari mulut Dokyeom.
Yuju mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan konyol.
Dia bilang apa? Tidak sengaja bertemu. Hah! Yang benar saja. Jika bukan karena namja itu ia masih berdiri disini.
"Benarkah? Sepertinya dia terkejut dengan ucapanmu barusan"
Orang-orang tertawa melihat obrolan ringan namun menggelikan dari Dokyeom.
Lagu yang mereka bawakan sangat menghibur penonton. Banyak yang memuji suara Dokyeom.
Terlebih setelah dia mengakui kalau dia adalah anggota paduan suara. Bahkan beberapa gadis terlihat mengambul foto dengan Dokyeom.
□ • □ • □ • □ • □
"Whoa... aku merasa seperti idol"
"Terserah" Yuju muak. Sangat muak.
Ia harus menunggu Dokyeom sekian lamanya. Walaupun ia juga menikmati lagu yang dibawakan.
Tapi mengetahui Dokyeom memiliki banyak fans baru, lebih dari cukup membuatnya iri.
"Eihh.. dasar pemarah. Wajahmu semakin jelek kalau marah, Yuju-ya"
Yuju berjalan beberapa langkah di depan Dokyeom tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"Ahahaha wajahmu semakin jelek kalau marah, Yuju-ya"
"Eommaa... Seokmin bilang aku jelek huee..."
Yuju teringat saat ia dan Seokmin kecil selalu bertengkar. Seokmin akan berkata kalau wajahnya jelek. Terlebih ketika menangis.
Di belakangnya, Dokyeom juga berhenti. Memperhatikan Yuju lekat-lekat. Wajahnya seperti bingung. Ia baru saja menemukan sesuatu.
"Yuju-ya... kenapa aku merasa seperti pernah berkata seperti itu ke padamu?"
☆ ○ ☆ ○ ☆
.
.
.
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYLINE | DK × YJ [✔]
FanficChoi Yuju, gadis itu tidak pernah menyesal mendapat petaka karena laki-laki seperti Dokyeom. Karena ia tahu, sebagian hidupnya berada di belakang lelaki itu. Disembunyikan oleh ingatan lelaki itu yang membeku. • • • • • •...