"Kau...," Yuju mengangguk tak sabar dengan kelanjutan kata-kata Dokyeom. Rasa bahagianya terlalu besar.
"Cham, Yuju-ya, kau yakin akan melakukannya? Jangnananiya" Lelaki di sebelahnya seperti ragu dengan apa yang baru ia lihat.
Ayolah, dengan kondisi Yuju seperti itu? Dia tidak mungkin menari dengan tongkat kan.
Ahh.. mungkin dia mau menyanyi. Tunggu, jangan-jangan dia percaya diri hanya karena 'label paduan suara'. Padahal audisi tidak semudah itu.
Bisa saja juri itu mengkritiknya nyanyiannnya. Ya, walaupun suaranya memang bagus.
Tapi bagaimana kalau dia down.
Lalu hilang kendali.
Lalu hilang keseimbangan.
Bagaimana kalau dia jatuh.
Tidak ada yang mengawasinya.
Tidak ada yang menangkapnya.
Dia sendiri di tengah ruangan itu.
Eh?!
Puk!
Dokyeom tiba-tiba menepuk dahinya sendiri tanpa rasa sakit.
Kenapa justru dia yang mencemaskan Yuju. Padahal gadis itu terlihat baik-baik saja.
Lihat, bahkan ekspresinya sangat berlawanan. Kepala Yuju bergerak ke atas dan bawah dengan yakin. Penuh tekad.
Dokyeom menarik salah satu sudut bibirnya. Kedua alisnya merapat membuat kerutan, lantas membuang pandangnya ke sembarang arah.
Mungkin dia menabrak seseorang tadi. Apa dia jatuh? Kakinya.... Eh?! Lupakan!
□ • □ • □ • □ • □
"Baiklah Nyonya, ini prosedurnya. Kau tinggal memberikan tanda tangan disini... kita bisa mulai membuka gipsnya juga"
Ruang bernuansa warna putih itu diisi tiga orang di dalamnya. Seorang pria dengan jas putihnya, wanita paruh usia, dan seorang gadis yang terlihat antusias dengan isi kertas itu.
Mereka bukan hendak melakukan operasi. Sebenarnya pun tidak membutuhkan prosedur atau berkas semacamnya.
Tapi sang dokter berbaik hati membuat data perkembangan pasien. Memantaunya setiap kali mereka datang untung check-up atau sekadar menanyakan waktu pemulihan berakhir.
Setelah memastikan berkas itu tertanda dengan benar, ia beralih pada gadis remaja di depannya.
"Kau pasti cukup tertekan selama ini. Untuk gadis seusiamu, pasti banyak hal yang ingin kau lakukan. Sayangnya, nona muda ini ternyata ceroboh sampai melukai kakinya sendiri. Kau harus hati-hati lain kali. Bersiaplah, semua akan kembali seperti semula"
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYLINE | DK × YJ [✔]
FanficChoi Yuju, gadis itu tidak pernah menyesal mendapat petaka karena laki-laki seperti Dokyeom. Karena ia tahu, sebagian hidupnya berada di belakang lelaki itu. Disembunyikan oleh ingatan lelaki itu yang membeku. • • • • • •...