Time slip
Istilah itu digunakan orang untuk menggambarkan waktu yang berputar. Berlalu secepat angin. Ditelan kesibukan dunia.
Masa trainee membuat Dokyeom jarang tersentuh dunia luar. Segala aktivitasnya kini dibatasi oleh kamera paparazi. Meskipun belum resmi menyandang status idol.
Hanya sesekali ia menelpon kedua orang tuanya di rumah. Itu pun boleh jadi karena sembunyi-sembunyi.
Terkadang ia tak habis pikir kenapa ia menyetujui penawaran untuk menjadi idol.
"Dokyeom-ah, kau mau pulang atau ikut berlibur dengan kami?" suara berat seseorang menghampirinya.
Choi Seungcheol.
"Museunmariya, Hyung? Kalian mau kemana?"
"Kau lupa, kita dapat liburan tiga hari. Jun dan Minghao bahkan pulang. Kau tidak mau pulang? Bukannya keluargamu di Seoul?"
Benar juga. Mereka mendapat free time tiga hari. Pantas saja tadi pagi ia tidak mendengar suara lantang manager mereka seperti biasanya.
"Aku akan pulang"
"Geurae.. padahal aku dan Mingyu mau mengajakmu jalan-jalan. Yasudah sana. Jangan lupa penyamaranmu"
"Ne, Hyung"
Hampir tiga bulan dia tinggal dengan keluarga barunya.
Hyung tertuanya itu bahkan merawatnya dengan sangat baik. Baru kali ini ia merasa hangatnya sebuah keluarga.
Dokyeom sedikit merasa bersalah melihat Seungcheol melangkah menjauh.
Sejujurnya ia ingin menyetujui tawaran Seongcheol hyung untuk berlibur bersama. Tapi ia juga punya seseorang yang jauh ia rindukan.
Choi Yuju.
Entah kenapa selama ia jauh dari jangkauan gadis itu, wajahnya terngiang di kepalanya.
Banyak pesan masuk dari Yuju yang tidak sempat ia baca. Ponselnya diamankan oleh menager mereka. Mungkin baru terbaca seminggu atau bahkan sebulan setelahnya.
Ketika gadis itu mulai jarang mengirimnya pesan, ia mulai merasa sesuatu yang kosong. Berbagai pertanyaan muncul.
Tentang gadis itu. Tentang kabar gadis itu. Bagaimana dengan sekolahnya. Bagaimana kondisi kakinya.
Oh benar juga, kakinya sudah sembuh. Waktu itu Yuju mengirimnya pesan kalau dia sudah bisa berjalan normal, ditambah foto dirinya tanpa tongkat itu lagi.
Dokyeom merasa menyesal melewatkan momen itu.
Entah ide dari mana, Dokyeom meraih ponselnya. Menekan sebuah nomor di kolom panggilan tak terjawab. Kolom itu penuh dengan nomor yang sama.
Dokyeom mendekatkan layar ponselnya ke telinganya. Menunggu jawaban dari seberang. Tanpa diduganya, sebuah suara ia dengar.
"Yeoboseyo..."
"Yeoboseyo... Yuju-ya?" Tanpa terasa jantungnya berdegup. Menebak-nebak reaksi yang didapat.
"Eoh.. Ya! Ipaboya, kenapa kau sulit sekali dihubungi, eoh?!"
"Kekeke... mianhae. Ponselku disimpan manager hyung selama trainee"
Mendengar suara gadis itu saja sudah membuat pikirannya terbuka. Membayangkan reaksi gadis itu sekarang.
"Yuju-ya, bisa kita bertemu? Aku ingin pergi ke suatu tempat"
"Jigeum?" (Sekarang)
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYLINE | DK × YJ [✔]
FanfictionChoi Yuju, gadis itu tidak pernah menyesal mendapat petaka karena laki-laki seperti Dokyeom. Karena ia tahu, sebagian hidupnya berada di belakang lelaki itu. Disembunyikan oleh ingatan lelaki itu yang membeku. • • • • • •...