"Kalian siapa?"
"Ne..?"
Kata itu secara otomatis lolos dari mulut Dokyeom.
Dia bingung dengan situasinya sekarang. Jika wanita di depannya itu adalah eommanya, mungkin sudah memeluknya sambil menangis-nangis.
Tapi ini... kalian siapa?
"Eum, chogiyo... bukankah ini rumah keluarga Lee?"
Yuju akhirnya mendekat.
Ia sendiri cukup terkejut melihat seseorang yang keluar bukanlah orang yang ia kenal.
Wanita dengan gaun tidur floral itu ber-oh ria,
"Oh... keluarga Lee. Ya mereka memang tinggal disini. Tapi beberapa tahun lalu rumah ini dijual, lalu aku membelinya"
"Apa imo tau mereka tinggal dimana sekarang?" (Bibi)
"Aku tidak tahu secara jelasnya. Tapi mereka sempat bilang akan tinggal di Seoul"
"Seoul?" Ulang Dokyeom tak percaya.
Serumit inikah takdirnya?
Jauh-jauh ia datang dari Seoul ke Busan untuk mencari orang tuanya yang katanya ada di Seoul. Tapi kenapa mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.
"Ya. Tapi kenapa ada anak semuda kalian yang bersusah payah mencari mereka? Orang tua seperti kami bukan hal penting"
Kedua anak itu gelagapan.
Bagaimana cara mengatakan kalau salah satu dari mereka itu adalah anak dari Tuan dan Nyonya Lee.
Mereka mungkin akan dianggap sedang mengarang cerita.
Seorang anak yang lupa dengan orang tuanya. Yang benar saja.
"Eum... kami ingin bertemu tetangga lama. Aku dulu tinggal di rumah sebelah. Eomma dan appa menitip salam untuk mereka. Keutji, Dokyeom-ah ?" Yuju menyenggol kaki Dokyeom dengan tongkatnya.
"Eoh? Oh! Majayo!"
□ • □ • □ • □ • □
"Sekarang kita kemana?"
slurp~
Sambil menarik naengmyun di depannya Yuju bertanya.
Hamparan pasir putih pantai menjadi pemandangan apik. Resto tempat mereka berada sekarang mempunyai spot yang cukup menarik.
Tapi teman lelakinya itu sepertinya sedang kacau.
"Gwenchana?" Tanyanya kembali memastikan.
Dokyeom menggeleng, "Aku bingung"
Ya, Yuju mengerti itu. Siapapun pasti berkata demikian jika ada di posisi Dokyeom.
"Lalu kita pulang sekarang?"
Lagi-lagi Dokyeom menggeleng.
"Aku sudah memesan tiket kereta untuk dua hari kedepan. Kita harus cari penginapan. Kau tidak lelah kan? Kakimu tidak papa?"
Berbicara kaki, Yuju jadi teringat sesuatu. Fakta bahwa dia sudah sembuh.
"Ya, bukan masalah" senatural mungkin dia berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYLINE | DK × YJ [✔]
Fiksi PenggemarChoi Yuju, gadis itu tidak pernah menyesal mendapat petaka karena laki-laki seperti Dokyeom. Karena ia tahu, sebagian hidupnya berada di belakang lelaki itu. Disembunyikan oleh ingatan lelaki itu yang membeku. • • • • • •...