●○ 14 : Owe ○●

1.2K 180 3
                                    

Pertemuan hari itu kembali membahas penampilan mereka di acara amal tahunan.

Tersisa beberapa hari lagi. Segala persiapan telah matang. Tinggal beberapa kali latihan, maka semua selesai.

Semua seperti menjadi masalah bagi Yuju.

Mulai dari lantai licin, formasi berubah, hingga suaranya yang menjadi serak. Ditambah lagi, Taehyung semakin menjadi dengan kebenciannya.

Saat istirahat, Yuju tidak pergi dengan anggota lain ke kantin. Ia punya tujuan lain.

"Neon eodiga?"

Yuju berpapasan dengan Dokyeom yang baru saja kembali dari kantin.

Kedua tangan lelaki itu membawa dua buah kotak nasi. Padahal ia berniat memberikannya satu untuk Yuju. Tapi gadis itu sudah pergi.

"Ogsang" (atap)

"Mau ku temani?" Yuju menggeleng dan membuat senyum kecil.

Dokyeom memperhatikan punggung Yuju yang berlalu di belakangnya.

Mungkin dia butuh waktu sendiri, pikir Dokyeom. Perempuan memang sulit dimengerti.

Omong-omong, ia melupakan seseorang. Taehyung. Ia tidak melihat sunbaenya itu dimana-mana.

"Rowoon-ah, kau tau dimana Tae sunbae? Ada yang ingin aku bicarakan dengannya"

"Entahlah, tadi aku sempat melihatnya di kantin, tapi setelah itu aku tidak melihatnya lagi"

Kenapa sangat susah mencari seniornya itu disini? Padahal ia hanya ingin menanyakan alasan Taehyung melayangkan 'pertandingan' dengannya dan Yuju.

Alhasil, Dokyeom tak jadi memakan makanannya. Acara makan-makannya berganti menjadi pencarian sunbaenya itu.

Menyusahkan saja



□ • □ • □ • □ • □



Musim dingin akan berakhir sebentar lagi. Tapi udara tidak juga menghangat. Apalagi berdiri di tempat terbuka. Hempasan angin sangat kuat menerpa helai rambutnya.

Jangan berpikir hal aneh. Yuju tidak berniat untuk mengakhiri hidupnya disini hanya karena lantai licin. Tidak akan!

Ia hanya duduk di tepi atap gedung sekolahnya. Dibawahnya pun masih ada parkiran yang berbeda satu lantai. Jadi ia tidak begitu khawatir.

Yuju senang ketika udara menyapu poni dan rambutnya. Membawa bebannya terbang. Sangat melegakan.

Jika saja seseorang tidak menghampirinya di saat-saat seperti ini.

Yuju menoleh ke belakang sebentar lalu kembali pada posisinya. Tak tertarik untuk memulai obrolan dengan orang itu.

"Ternyata kau cukup lemah sampai-sampai ingin mengakhiri hidupmu sekarang"

Merasa tak mendapat respon, orang tersebut berjalan mendekat ke arah Yuju.

Dia menghentikan langkahnya. Membagi jaraknya dengan Yuju.

Yuju sadar orang itu berada di dekatnya. Punggungnya tidak lagi langsung terkena udara. Tubuh orang itu menghalangi udara menyentuh punggungnya.

SKYLINE | DK × YJ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang