Agency Office's Tower, Tuesday 8AM.
Ketujuh perempuan tangguh itu sedang duduk dan melkukan aktivitasnya masing-masing, hanya ada suara helaan nafas, umpatan kecil, gumam-an, suara keyboard yang ditekan, tidak ada satupun kata-kata yang keluar dari mulut mereka.
Saat sedang menikmati keheningan yang ada, terdengar bunyi dari speaker yang terdaoat di ruangan canggih itu. "Selamat pagi, Agent. datang lah keruang rapat, ada yang harus saya bicarakan. Terimakasih."
Mereka serentak menghentikan aktivitas mereka, lalu berpandang-pandangan. lalu secara bersamaan menggedikkan bahu, setelah itu membereskan barang masing-masing dan segera berlalu keruangan biasa diadakan Rapat.
-- [S K I P ] --
"Haah, bisa gila gue." ucap Vale sambil meghempaskan tubuhnya di sofa ruangan mereka.
"yeah, tapi sebagai Agent Profesional. Kita mau ngga mau harus laksanain tugas ini." Ucap Azel sambil berjalan menuju Mejanya.
"agent berhak menolak tawaran dari Negara, 'kan?" Tanya Vale.
"Yup. Tapi, ini kemanusiaan Val, menyangkut nyawa manusia. Cmmon, ini suatu yang patut dibanggakan. Nolong orang-orang yang lagi kesusahan." balas Azel sambil menyalakan Laptopnya.
"Tapi KaZel. Masalahnya, kita juga harus cari korban-korbannya. Resikonya besar. Bisa-bisa kita yang tewas." Geram Vale. Sementara Azel hanya terdiam.
"Hem. udah lah jangan berantem. Lagi pula Mr. John udah bilang, 'kan? Atur strategi se nyaman kita?" , "gue udah ada strategi." Ucap Hana sambil menghela nafasnya.
"Hell." Umpat Vale.
"Shut up. Jangan terus mengumpat." Ucap Ghea angkat bicara. Vale terdiam dengan wajah kusutnya.
Hana menghela nafasnya, lalu ia mulai menulis di papan tulis yang khusus disediakan untuk menyusun strategi disana.
'MISI PENYELAMATAN KORBAN GEMPA DI PRANCIS.'
"Oke. Gue udah memikirkan ini matang-matang. Dan mau gak mau kita harus pake rencana ini, karna dua jam dari sekarang kita bakalan berangkat." Ucap Hana sambil menatap satu-persatu temannya.
"Azel, Lo diposisi Medis. Lo jaga di Tenda Markas dan atur anak buah lo sendiri. Thira, Ghea, lo berdua nyisir daerah timur. Gue sama Rhena nyisir daerah Barat. Rail, Utara. Dan lo Vale," tatapannya jatuh ke Valensia yang tengah menatapnya sebal.
"Gue tau lo ngga bakal mau turun. So, lo jaga diatas, bareng Azel. Lo pegang kendali pendeteksi Gempa, dan lo harus siap siaga buat mantau terus, takutnya akan terjadi gempa susulan." Ucap Hana menggambil Nafas.
"Kita bakalan komunikasi pake earcrophone sama walkie talkie. Tetap terhubung satu sama lain. Bawa peralatan yang penting saja. Jika ada keadaan darurat, bunyikan Pluit cadangan yang berada di bahu kalian masing-masing. Jelas?" terang Hana. Teman-temannya mengangguk.
"Kita harus kerja semaksimal mungkin. Gue ngga mau ngecewain presiden yang udah nunjuk Kita sebagai Tenaga Penyelamat tambahan." Ucap Hana.
"Just, Tambahan. Bukan Inti, sist." Ucap Vale dengan nada Sarkas. Cewe itu pergi keluar ruangan dengan membanting pintu ruangan sampai terdengar bunyi 'BLAM.'
"Gue rasa dia butuh waktu." Ucap Thira sambil menerawang kedepan.
"Yeah, ini bukan hal mudah Thi. Kita nyelamatin dan nyari korban, di daerah yang masih rawan akan gempa susulan. Dan kita gabakal tau kapan itu terjadi." Ucap Rail sambil menatap Thira.
"Hu'um."
"Hm, sudah-sudah. Ayo siap siap. Sebentar lagi kita akan berangkat." Ucap Hana sambil menepuk tangannya guna memberi semangat teman-temannya.
***
Sejenak aktivitas yang terlihat sibuk disitu terhenti. Semua pandangan tertuju pada satu-persatu wanita cantik dengan pakaian serba hitam yang turn melalui Tali yang terhubung dengan Helikopter berlambang Burung yang dibelakangnya ada gambar dua pistol dengan bentuk yang bersilangan.
Salah satu perempuan ber-rambut hitam nan tebal berjalan di barisan paling depan. Sementara keenam temannya mengikutinya di belakang.
Tak lama setelah itu, terdapat tentara sipil yang ditugaskan disana untuk mencari para korban.
Rail--yang ada dibarisan depan--Mengangkat tangannya hormat, kepad seorang pria yang ia tafsirkan pimpinan para tentara ini.
"Selamat siang Kapten Chris. Saya Agent Rail, melapor untuk ikut serta dalam misi penyelamatan." Ucapnya tegas masih dengan posisi tadi.
Pria dihadapannya ini memandangnya sebentar, lalu hormat juga. "Selamat siang Agent Rail. Terimakasih sudah mau membantu kami, anda dan para Agent sudah bisa mengikuti misi ini. Laporan diterima." Ucap Kapten yang bernama Chris itu.
"Baiklah, perintah diterima. Permisi, sir." Ucap Rail. kapten Chris beserta pasukannya kembali pada tugasnya masing-masing. Sementara para Agent mulai menyiapkan barang-barangnya masing masing.
-- [S K I P ] --
Rail menatap ke lima Pria yang berdiri menjulang di hadapannya, lengkap dengan seragam Tentara serta peralatan di tubuh mereka.
"Baiklah, saya yang memegang Kendali. sebelumnya perkenalkan nama saya Rail, panggil saja Agent Rail. Saya akan pimpin di depan, saat sudah mulai menyisir daerah Utara, saya minta pasang Telinga dan Mata kalian dengan baik. Dan hati-hati saat melangkah karna tanah disini masih rawan." Jelas Rail sambil menatap anak buahnya.
"Siap, Agent." ucap Kelima Tentara itu dengan serempak. Rail tersenyun Tipis.
"Baiklah, ayo bekerja. Team Alpha!" ucap Rail. "Team Alpha!" Balas mereka serempak.
Ya, Rail kebagian di Team Alpha, Hana-Rhena team Beta, Ghea dan Thira di Team Omega, sementara Vale dan Azel di team Wolf.
"Ah ya, jika Kalian menemuka korban. Pasangkanlah pita ini ditangannya sebagai Tanda pengenal. Hitam untuk korban selamat yang tidak butuh perawatan atau Korban tewas, Kuning untuk Korban dengan luka sedang namun butuh Perawatan, serta Merah untuk Korban dengan kondisi parah dan sangat butuh pertolongan. Mengerti?" Jelas Rail sambil meberikan masing-masing satu kotak berisi pita siap pakai kepada anggota Teamnya.
"Siap, Agent!" Rail tersenyum puas. Dan Perjalanan Team Alpha, Beta, serta Omega pun dimulai.
****
TBCBUAHAHAHAHAHA. AYO VOMMENTS, 30+VOTE 20+COMMENTS NEXT SECEPATNYA 1!1!1!
p.s kalo ada yg Familiar sama adegan disini, Fyi ae gue terinspirasi dari drama Descendants of the Sun :v gue lagi tergila-gila sama Drama itu astatank :v
regards,
Istrinya Song Joong Ki :3
KAMU SEDANG MEMBACA
[F7S] 1:The Broke Agent
Action#1 in Action (17 December 2016) [15+] Menceritakan tentang perjalanan 7 orang Perempuan tangguh menjadi seorang Mata-mata kelas kakap yang pastinya akan susah di kalahkan. Musuh yang berjumlah ratusan orang, bisa ditangani oleh mereka yang hanya...