Raileen's Mansion, 23.45 PM.
Rail menatap kosong kearah layar TV miliknya, jika bisa dilihat, di otaknya sedang terjadi kekacauan, mungkin sudah terjadi kebakaran di beberapa bagian otaknya.
Terlalu banyak yang mengejutkannya hari ini, mengenai Rhena yang menyamar menjadi Denna, Hana yang menyembunyikan fakta bahwa ia juga ikut Andil dalam 'pembuatan' Denna, kembalinya Regan secara tiba-tiba, dan yang lebih parah lagi, mereka ber7 terancam berpisah.
Ia meringis saat merasa kepalanya berdenyut, terlalu lelah berfikir, sampai tidak sadar, ia terlelap di sofa ruang keluarga.
***
mata Hazel itu secara perlahan terbuka, lalu mengerejap beberapa kali. Menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk. Setelah dirasa penghelihatannya sudah normal, ia terduduk.
Rail menyerit saat mendapati dirinya berada diatas kasur di kamarnya, lengkap dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Kerutan di dahinya bertambah saat mendengar suara gaduh dibawah, buru-buru ia menyibakkan selimut Broken White miliknya dan berlari keluar kamar.
"Kalian? Ap--apa yang--"
"Good Mornin' Raileen!!"
Raileen membetuk mulutnya seperti huruf 'O' saat melihat ke sembilan temannya tengah merusuh di Meja makan miliknya. Tersadar akan hal itu, Rail buru-buru menyusul mereka.
"Apa yang kalian lakukan disini? Bagaimana bisa?" Tanya Rail dengan wajah penasaran. Mereka semua terkekeh, Azel menyodorkan Daging asap denga Telur mata sapi kearah Rail.
"makanlah dengan tenang, dan dengarkan." Ucapnya. Rail mengangguk patuh, lalu mulai mengiris daging asapnya.
"Jadi ceritanya...."
FLASHBACK MODE: ON.
BRAK...
Setelah pintu itu tertutup, Azel buru-buru menyusul Rail. Sementara Vale, Ghea, Thira, Hana, dan Rhena hanya terdiam.
"See, kakHan? Rhen? Sebenernya apa sih mau kalian?" Tanya Vale dengan nada sarkastik. "Gue udah anggap kalian sebagai keluarga gue, saudari gue. Tapi apa? Ngga nyangka ya." Ucap Vale keras, ia tidak perduli lagi siapa yang ia ajak bicara.
"Mau gue apa? Mau gue adalah ngelupain Kalian. Gue udah gabung sama Darkeen Office, gue udah bagian dari mereka, Vanessa itu udah gue anggep sebagai Saudari gue. Gue sayang mereka." Ucap Rhena enteng.
Thira, Ghea, serta Vale membelalakan matanya. "APA?!" pekik mereka.
"Gila, gila. Lo bener-bener udah sinting, Rhen!" Ucap Vale keras, Rhena hanya mendengus.
"Segitunya ya, reaksi lo? Gue bercanda kali. Ngga mungkin gue gabung sama mereka." Balas Rhena santai, sementara Vale masih berusaha mengontrol emosinya.
"Kok gue ngga percaya, 'ya? Gue lebih percaya omongan lo yang pertama." ucap Vale sarkastik. Rhena mendengus kesal lalu bangkit dari tempat duduknya.
"Terserah kalian mau percaya sama gue, atau engga. Intinya, gue udah bilang it's just a joke." Lalu setelah itu, Rhena pergi diikuti Hana dibelakangnya.
Ruang rapat itu benar-benar hening sekarang, Vale menghela nafasnya kasar, sementara Ghea mengusap pundak Thira yang sudah mulai menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[F7S] 1:The Broke Agent
Azione#1 in Action (17 December 2016) [15+] Menceritakan tentang perjalanan 7 orang Perempuan tangguh menjadi seorang Mata-mata kelas kakap yang pastinya akan susah di kalahkan. Musuh yang berjumlah ratusan orang, bisa ditangani oleh mereka yang hanya...