Black Mission

7.5K 610 11
                                    

Rail's Room, Dannaliefondra International Hospital. 12.00 PM










Kedua belas Agent itu tampak resah mengetahui bahwa dua dari mereka telah menjadi bahan penculikan target yang seharusnya mereka lumpuhkan.












"Gimana kalo mereka di apa-apain?" Tanya Tristan menatap kosong kearah lantai, Rail menatapnya tajam. "The Broke Agent terdiri dari orang-orang cerdas, walaupun mereka diculik, mereka tidak akan mati konyol. Use your brain, sir." Ucapnya Tajam.







"Iya iya, gue tahu. Tapi bisa kan, mereka kehabisan energi, atau yang lebih parah mereka diserang bersamaan?" Ucap Tristan, Rhena menggeram. Hampir sama ia melayangkan tinjuannya di pipi Tristan jika saja tangan Radif menahannya.




"Stop berfikiran yang negatif, kalo otak lo terus-terusan berfikir yang engga-engga, nanti malah lo panik. Dan akhirnya otak lo gabisa berfikir jernih. Sekarang kita pikirin cara nyemalatin mereka!" Sentaknya. Yang lain Hanya terdiam.










"Kazel, Kahan, Rhen, Ghe kesiniin name tag kalian." titah Rail, keempat temannya menyerit, namun mereka hanya diam lalu menyerahkan Name Tag mereka ke Rail.



Rail sendiri menggambil name-tagnya yang sengaja ia jadikan kalung invisible agar tidak terlihat oleh lawan atau musuh. Rail membentuk huruf 'B' tidak sempurna dengan name-tag itu.




Tiba-tiba name tag-name tag itu bersinar cukup terang, lalu muncullah sebuah kayar transparan memperlihatkan deretan titik-titik biru. 5 titik terlihat berkumpul, sedangkan 2 lainnya terlihat menjauh.




"Apa itu?" Tanya Regan sambil mendekatkan dirinya kearah Layar itu. Rail tersenyum tipis.





"Gps. Teknologi yang diciptakan Vale, ia bilang ini untuk keadaan darurat. Dan sekarang lah saat yang tepat." Ucapnya. Semua temannya terdiam. "Baiklah! Tidak ada waktu bersantai lagi kita harus menyelamatkan dua sahabat kita." Ucap Rail bersemangat.




"Tak mungkin semua turun lapangan, Rail. Lukamu bahkan belum ker--"




"tidak, tidak, tidak. Aku sudah sembuh, hanya perlu suntik aku saja dengan cairan penghilang rasa sakit dan, Bom. Semua akan sempurna." Ucapnya, bibirnya menunjukan senyum 5 jari.



"Baiklah, kita akan mulai ini."








-- [   SKIP   ] --





Terlihatlah dua belas manusia dengan pakaian serba hitam serta pernutup wajah yang hanya memperlihatkan daerah mata sampai hidung bagian tengah. Di pundak beberapa dari mereka terlihat ransel berwarna hitam berukuran sedang.





"Oke, apakah kalian siap untuk black Mission?" Tanya salah seorang dari mereka. Nama yang terukir di rompi pengamannya adalah 'Alpha1'





"Siap!" Jawab semuanya serempak. Setelah berdoa untuk meminta keselamatan, mereka satu persatu masuk ke Helikopter khusus yang berukuran cukup besar, dan Dapat berubah mode menjadi Tidak terlihat.








.









"Kita sudah melakukan black mission, sebanyak 2 kali. salah satunya memakan korban, yaitu kau, Rail." Ucap Azel, ia mengelus senapannya. Rail tersenyum tipis.






"yep. Tapi ini demi teman-temanku, hitung hitung berterimakasih telah menyelamatkan nyawaku. Dan aku harap tidak ada korban nanti." Ucap Rail. Azel mengangguk meng-iya kan.














[F7S] 1:The Broke AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang