Holiday day 1 (part2)

9K 754 46
                                    

Raileen's Home, Monday. 08.00 PM.



Rumah itu tampak ramai, walaupun mereka tidak Full Team, tetapi tetap saja terasa ramai. duo Vale dan Valen dari tadi sore memutuskan untuk pergi Berdua ke pameran Teknologi.

Rhena, Radif, Hana, dan Hans memutuskan berkeliling mencari Makanan. Ghea dan Gellar tengah membaca buku di Perpustakaan,  Thira dan Tristan sedang bermain Video Game, Azel dan Arsen tengah melakukan uji coba di Laboratorium yang ada dirumah Rail, sedangkan sang pemilik Rumah tengah sibuk memilah data data bersama Regan.



"Popcorn is ready, Guys!" Ujar Thira tiba-tiba dari arah Dapur, Tristan disampingnya nyengir dengan mangkuk besar ralat, sangat besar berisi Banyak Popcorn.

"Whoa, ini lo yang buat?" Tanya Rail sambil mencomot salah satu Popcorn itu. "Yup, dibantu Mr. Tristan." Ucap Thira lengkap dengan cengirannya.


"Ada apa nih?" Tanya Azel dari arah bawah tangga, lengkap dengan Arsen disampingnya.

"Ini si Thira, buat Popcorn bareng Tristan." Ucap Rail sambil mencomot popcorn itu lagi, diikuti Regan.


"Ekhem..." dehem Arsen, sementara Azel hanya terkikik.

"Btw, Gellar mana?" Tanya Tristan sambil menyeritkan dahi. Regan menyenderkan punggungnya di sofa, "tadi sama Ghea di perpus." Ucapnya.


"Bentar gue susul," ucap Thira sambil berlari kecil ke lantai dua tempat perpustakaan berada.



-- [ IN LIBRARY  ] --


Gellar terduduk kaku, tubuhnya terasa tidak bisa digerakan. Disampingnya, Ghea tengah tertidur dengan posisi menyender di Bahunya.

Sebuah Buku Berbahasa Prancis berada di pangkuan Gadis itu, saat Gellar berniat membawa Ghea ke kamarnya sendiri, sebuah suara tak asing masuk ke gendang telinganya.


"Woi! Lu berdua ngapa--"



Gellar mendongak, matanya melihat sosok Thira beridiri mematung di pintu masuk Perpustakaan dengan mulut yang terbuka.

"Ghe--Ghea kenapa?" Tanyanya terbata.

"Dia tidur, mungkin kecapean." Balas Gellar, Thira mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Ini belom Jam 9, Lar. di kamus Ghea, jam segini itu masih subuh. Lah sekarang? udah tepar." Ucapnya, ia berjalan kearah Sohibnya itu.


Gellar menggedikkan bahunya, tidak tau. "Terus sekarang gimana? Mau dibangunin aja?"


Thira buru-buru menggeleng  "tolong taro di kamar aja ya, Lar. Mungkin dia kecapean, kasian juga sih. Sekali-kali gitu dia tidur jam segini." Ucapnya sambil cengengesan. Sementara Gellar hanya berdehem lalu menggendong Ghea ala bridal style.

Gellar tidak melihat senyum misterius yang tercetak jelas di wajah Thira. "Ugh, Ghe, gue rasa jodoh lo itu Gellar. Fix ini."


****

ke tiga belas remaja itu sudah berkumpul di ruang keluarga rumah Rail, duduk diatas karpet berbahan bludru yang super halus, dengan banyak snack diatasnya.


"Ghea mana deh?" Tanya Vale sambil menggambil 1 slice pizza.

"Tidur." Balas Gellar kalem.


Uhuk...


Valen yang melihat Vale tersedak buru-buru menyodorkan minum ke gadis itu, lalu mengusap lembut punggung Vale yang masih terbatuk-batuk.


[F7S] 1:The Broke AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang