"Senang bertemu kalian, Ladies. Kami dari The Darker Phoenix. Perkenalkan, Aku Agent Re--"
"ALPHA1, ALPHA1. AGENT BLOODY RAIL, KAMI BUTUH BANTUAN, DI SISI UTARA TEBING LEIGH-MOON, ALPHA1 ALPHA1, KAMI BUTUH BANTUAN!!"
Rail beserta keenam temannyaembelalakan matanya. "Test, Alpha1 disini. Aku akan segera datang, bertahanlah."
Rail menatap barisan pria di depannya ini. "Diantara Kalian, siapa yang ada di Team Alpha?" tanyanya cepat.
"Aku." Jawab pria yang dari tadi berbicara mewakili. Rail menatap pria itu, "cepat ikuti aku." Pria itu mengangguk mantap.
Kedua pemimpin dari Pack itu berlari secepat angin. Menyisakan 12 orang yang hanya menyaksikan mereka dengan wajah tegang.
"Lebih baik, kita bantu mereka. Azel siapkan peralatanmu, Vale bersiap di Pos mu, Ghea, Thira berjagalah di pos tengah. Mana tau ini Urgent, Rhena ikut aku menyusul mereka." Perintah Hana.
"Jangan. Alpha tidak boleh di beri bantuan. Kecuali mereka yang meminta." Ujar Pria berambut Blonde dengan bola mata biru yang Indah.
"what the hell? Are you fuckin' kidding me, dude?" sinis Hana. Pria tadi hanya menatapnya datar.
"Lebih baik kita cepat bersiap." Ucap Azel. Dan mau tak mau semua bergerak keposisinya masing-masing.
--[ TEAM A L P H A SIDE ]--
Rail tertegun melihat pemandangan di depannya. Di depannya ada daerah tempat pertambangan mineral. Disini sangat kacau, banyak korban berjatuhan.
"God, kita harus bergerak cepat." Ucap Rail, pria disampingnya mengangguk, buru-buru ia memencet tombol kecil di earcrophone-nya.
"disini Alpha Male1. Kami butuh banyak tentara untuk mengangkut korban-korban. Di daerah Utara, Tebing Leigh-Moon. Ganti,"
Tak lama terdengar suara balasan. "Siap, Sir. Kami kesana dalam 5 menit."
mereka mulai bekerja, Rail memberikan pita penanda seperti pada korban di lokasi sebelumnya, begitupun Agent Pria itu.
"Tahan sir, ini akan sedikit sakit." Ucap Rail sambil menyuntikan obat pereda sakit ke lengan seorang pria pekerja tambang itu, pria itu sedikit meringis saat suntikan itu menembus kulitnya.
"team medis akan segera datang, besabarlah. Dan usahakan tetap membuka mata-mu, okey?" Ucap Rail sambil mengikatkan pita kuning di lengan kiri pria itu.
setelah dipastikan beres, ia segera berpindah. Saat sedang sibuk membalut luka salah satu pria pekerja lain, Rail melihat banyak tentara yang datang, juga team medis. Anak buah Azel.
"Agent Rail, aku akan masuk ke dalam tebing itu, siapa tau ada yang terjebak." Ucap Agent Pria itu sambil menatap Rail tepat dimatanya.
DeJa Vu. Itulah yang menggambarkan perasaan Rail sekarang, buru-buru ia menggeleng, menepis semua yang mungkin ada.
"Uh, aku akan ikut denganmu." Setelah menyelesakian balutan dan memberinya pita Hitam, Rail bangkit dari posisinya.
"Tapi di da--"
"Kau tau, 'kan? Kau tidak bisa memerintah ku?" Ucap Rail seraya memotong ucapan Agent laki-laki itu. Mau tak mau ia mengalahkan, membiarkan wanita dengan wajah datar serta tatapan elang itu berjalan di depannya.
.
"HALLO?! APA ADA ORANG?! JIKA ADA, KETUK SEBANYAK TIGA KALI!!"
Itu yang dilakukan Rail dari tadi. Mereka berdua memasuki dinding Tebing yang berlubang, seperti Goa. Disini gelap, lemabab, dan rawan runtuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[F7S] 1:The Broke Agent
Azione#1 in Action (17 December 2016) [15+] Menceritakan tentang perjalanan 7 orang Perempuan tangguh menjadi seorang Mata-mata kelas kakap yang pastinya akan susah di kalahkan. Musuh yang berjumlah ratusan orang, bisa ditangani oleh mereka yang hanya...