Raileen's Room, Dannaliefondra International Hospital. 20.00 PM
Mereka semua tengah merencanakan misi yang akan dilaksanakan esok hari, misi yang cukup berbahaya. Apa lagi Rail dan Azel tidak ikut serta dalam misi ini.
"Oke, karena gue, sama Azel engga ikut, kita bakalan mantau kalian dari sini. Lewat earcrophone dan kamera, kita bisa tau lokasi kalian, dari cheap yang udah tertanam di lengan kalian. Vale sama Valen bakalan Kasih Instruksi dari jarak agak jauh dari tempat kalian, sisanya turun lapangan. Kalo ada yang terluka, cepet dateng ke Arsen, dia yang bakalan obatin." Ucap Rail, nada jengkel terdengar di awal kalimatnya.
"Baiklah, para Mafia itu akan sampai di Bandara sekitar pukul 8 pagi, kita akan intai kemana mereka. Menunggu selama satu jam, sergap mereka di tempat penginapan....."
Dan mengalirlah semua rencana dari otak briliant mereka.
******
Keesokan paginya, ke-Empat belas remaja itu sudah bersiap dengan pakaian tugas mereka. Seragam hitam-hitam, kecuali Azel dan Raileen tentunya.
Rail menatap sendu kearah teman-temannya. "Gue mohon, kembali dengan selamat, ya? Full Team." Pintanya. Semua temannya mengangguk, lalu mereka memeluk Raileen.
"Sudah cukup acara Mellownya, Ladies. Helikopter sudah menunggu kita di rooftop, saatnya pergi." Ucap Tristan. Mereka semua mengangguk.
Azel mengantar mereka, sementara Regan masih terdiam disaping ranjang Rail. "Kenapa lo ngga pergi? Nanti ketinggalan Heli, loh." Ucap Rail dengan sedikit nada candaan.
Regan terdiam, lalu memeluk Rail, Rail terdiam. Tubuhnya terasa kaku. "Gua janji, bakalan balik. Dengan selamat." Bisik Regan di telinganya.
Rail tersenyum lalu penepuk pundak Regan pelan. " I know. Sekarang pergilah, dan kembali dengan selamat." Ucapnya.
Regan mengangguk lalu melepas pelukannya, ia tersenyum lalu mulai melangkahkan kakinya. Menyusul teman-temannya.
Raileen menyandarkan punggungnya yang masih terasa sedikit nyeri, ia menolehkan kepalanya ke Jendela kamarnya. Disan terlihat dua Helikopter Hitam dengan Lambang berbeda yang sangat ia kenali. Sedang mengubah mode menjadi transparent.
Helikopter The Broke Agent dan The Darkest Phoenix.
"Gue harap, kalian kembali dengan selamat. Tanpa kurang sedikitpun." Gumamnya.
-- [ SKIP ] --
Rail terduduk di ranjangnya, di hadapannya terdapat beberapa layar Invisible yang terlihat melayang, menampilkan beberapa Informasi. Di telinganya juga sudah terpasang Earcrophone yang terhubung dengan teman-temannya.
Hal yang sama juga di lakukan Azel di sofa ruang VVIP itu, ia sibuk mengumpulkan Informasi-Informasi tentang para mafia itu, dan terus terusan mengoceh dengan Arsen.
Sementara para teman-temannya sedang berada di Ruang Tunggu untuk para Penjemput/Pengantar di Bandara, mereka berpencar. Agar tidak terlalu terlihat mencurigakan.
Tidak lama setelah itu munculah selusin pria bertampang Asia dengan rambut yang disisir klimis ke belakang, dengan memakai pakaian serba hitam, serta kaca mata bertengger di Hidung mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[F7S] 1:The Broke Agent
Aksi#1 in Action (17 December 2016) [15+] Menceritakan tentang perjalanan 7 orang Perempuan tangguh menjadi seorang Mata-mata kelas kakap yang pastinya akan susah di kalahkan. Musuh yang berjumlah ratusan orang, bisa ditangani oleh mereka yang hanya...