Dannaliefondra's

7K 603 9
                                    

Raileen's Room, her House. 10.00 AM.



Raileen bangkit dari posisinya, setelah memakai sepatu ia bergegas keluar kamar. Pagi ini ia ada janji temu dengan Zelandra, sepupu kesayangannya yang kadang-kadang sangat menyebalkan itu.

"Mau kemana, Rail?" Tanya Azel begitu ia melewati ruang keluarga, semua sedang berkumpul.

"Ingin bertemu seseorang." Balasnya datar.  Regan membuka mulutnya, bersiap untuk berbicara, "aku ikut deng--"

"Aku tidak ingin ditemani siapapun, bye." Ucapnya cepat, buru-buru ia melangkahkan kakinya keluar rumah, menyalakan mobil Lamborghini Aventador hitam miliknya, dan bergegas meninggalkan area rumah.






***




Begitu Raileen memasuki cafe itu, semua orang mendadak berhenti dari aktivitas mereka dan menatap Rail dengan pandangan berbeda-beda, aura gelap menyelubungi Gadis itu.

Ia mengacuhkan tatapan itu dengan terus berjalan dengan wajah datarnya, ia menghampiri salah satu kursi di pojok ruangan. Disana terdapat seorang pria dengan rambut hitam legam seperti miliknya, sedang berkutat dengan Ponselnya.

"Maaf aku terlambat." Ucap Rail, ia langsung duduk di hadapan pria itu, pria tadi mendongak dan langsung memberikan senyum lebarnya begitu melihat Rail.

"My lovely, Rail!" Ucapnya ceria, Rail berdecak lalu memutar matanya jengah. "Berhenti memanggilku seperti itu, Zel. Itu menjijikan." Ucapnya. Sementara Zelan hanya terkekeh.

"Jadi, kau butuh bantuan apa lagi, huh? Sepupu tampanmu ini akan dengan senang hati membantu." Ucap Zelan percaya diri. "Geez, baiklah langsung saja. Beberap waktu lalu, aku menyuruhmu memata-matai Darkeen Office, 'kan?" Zelan mengagguk sambil bergumam.

"salah satu pekerja disana tidak terima dengan kasus Vanessa, mereka akhirnya dengan nekat memprovokasi para Musuh The Broke Agent, lalu bersatu. Mereka berencana menghancurkan Agency, The Broke Agent, dan membunuhku." Jelas Rail dengan wajah datar. Zelan membulatkan matanya, lalu ia menggeram.

"Cih, tidak boleh ada yang melukai sepupu kesayanganku ini. Sampai ia menggores sedikit saja kulitmu, akan kubunuh dia." Ucapnya dengan mata memincing, sementara Rail hanya menggelengkan kepalanya heran.

"Jadi, apa yang bisa kuperbuat untuk melindungimu?" Tanya Zelan mulai serius. Rail menyeringgai. "Mereka pasti akan menyerang kita, saat kita lengah mereka akan menyerangku. Akulah sasaran mereka. Akan ku lakukan Tradisi pengenalan ala Klan Dannaliefondra." Ucapnya.

"Aku butuh orang-orang dari pihak IT, persenjataan tambahan, dan pengamanan dengan tubuh." Ucapnya, Zelan seperti berpikir. "Umh, kurasa Mencorp Inc, cocok untuk kita ajak kerja sama. Dulu Fondra's company pernah menolong perusahaa itu, gantinya mereka membuat program perlindungan untuk data komputer kita. Untuk persenjataan, kau tak perlu khawatir. Akan ku rapatkan dengan teman-temanku. Mereka perancang senjata-senjata terhebat di dunia. Untuk masalah bodyguard, akan ku minta bantuan temanku. Ia pemilik tempat pelatihan Bodyguard terbaik di Dunia. Akan kupastikan kau aman, Rail. Dan semua pengamanan itu akan berlapis-lapis." Ucap Zelan dengan senyum smirknya, Rail menampilka ekspresi yang sama.

"beruntung kita punya banyak Koneksi." Ucapnya, Zelan hanya mengangguk setuju.



"Akan ku suruh bawahanku untuk memutus Jalur ekonomi keluarga para pekerja di Darkeen Office, akan kupastikan perusahaan itu akan jatuh sebelum mereka sempat menyentuhku." Ucapnya dengan senyum kemenangannya.




-- [   AGENCY OFFICE    ] --






Rail melangkahkan kakinya dengan cepat ke meja respsionis di Agency Office, sang resepsionis tersenyum saat melihat Rail menghampirinya.

"Selamat Siang nona Raileen, ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya sopan. Rail mengangguk lalu menatap kesekitarnya.   "Beri tahu semua petugas IT disini, para pekerja di divisi pengamanan, dan persenjataan. Suruh mereka keruangan Rapat utama, sekarang." titahnya. Sang respsionis menampilkan wajah bingung. Namun ia buru-buru mengirimkan perintah darurat itu karna melihat wajah Rail yang seperti Singa lapar.

.


"Maaf mengganggu pekerjaan kalia siang ini, saya ingin memberitahu beberapa perihal penting." Rail menjeda ucapannya, ia menatap wajah-wajah penasaran di hadapannya.

"Keamanan Agency Office dalam level siaga 2, musuh sedang bersiap untuk menyerang kita. But, jangan takut. Kalian akan mendapat bantuan," Rail menghadapkan tubuhnya kearah barisan para Ahli Komputer.

"Kalian akan dibantu oleh para IT dari Mencorp Inc, mereka akan membantu meng-enkripsi data data penting perusahaan. saya mohon untuk bekerja semaksimal mungkin, buatlah pertahanan berlapis untuk data-data penting itu. Jangan sampai jatuh ketangan lawan." Ucapnya, para ahli Komputer itu mengangguk mantap.

"Untuk kalian," ia menghadapkan para barisan pekerja dari Divisi persenjataan. "Akan dibantu oleh beberapa perusahaan perancang senjata terbaik di Dunia, jika bisa, Buatlah senjata baru yang lebih canggih, kalian bisa berkerja sama dengan Divisi IT, untuk masalah Teknologi. Jangan ragukan mereka." Rail menampilkan senyum tipis, mereka pun mengangguk dengan wajah serius dan bersemangat.

"Dan kalian," ia menatap divisi terakhir, Divisi pengamanan.   "Kalian akan saya pecah dalam beberapa kelompok untuk masalah keamanan, dan kalian akan dilatih oleh pelatih Kelas dunia yang ahli. Hitung-hitung menambah kehebatan kalian."



"Kita akan susun strategi besok, dan para Pihak yang membantu Agency Office akan sampai Besok. Saya mohon kerja samanya, buatlah mereka nyaman dengan kita. Sekarang kalian bisa kembali bekerja, sekian Terimakasih." Dan rapat dadakan itupun dibubarkan.





.





Rail baru saja ingin naik keatas, saat suara deheman seseorang menghentikkannya. Ia menoleh, dan mendapati ke tiga belas rekannya menatapnya tajam dengan tangan bersedikap di dada.

"Apa?" Tanya Rail dengan wajah datarnya.


"Mengadakan rapat dadakan, mengatur strategi sendiri, berniat melindungi Agency Office, sendiri. Kau anggap kami apa, Hah?!" Rhena meluapkan emosinya, Rail tertawa sinis.

Ia bersedikap dada dan menatap temannya. "Ya, aku lakuka itu sendiri. Kenapa? Bukankah aku SANG TROUBLEMAKER ? Kenapa tidak kalian biarkan si Troublemaker ini menyelesaikan masalahnya sendiri, huh?" Tanyanya, menekankan suaranya di beberapa kata. Ia menatap teman temannya sinis.

Semua terdiam, Rail mengeluarkan smirknya. "See? Kenapa kalian diam? Hahaha. Bukankah ini bagus? Biarkan aku yang menyelesaikan nya sendiri, then, kalian bisa hidup tenang tanpa berurusan lagi dengan Klan Iblis ini." Ucapnya dengan nada sinis, teman temannya terkejut, sedangkan para Agent pria hanya terdiam mematung.




"Jika kalian ingin berhenti, berhenti saja. Ini terlalu membahayakan bagi kalian, aku bisa mebersihkan Identitas kalian, setelah kalian lepas, Agency akan memberikan tunjangan-tunjangan, dan akan memberikan beberapa pengamanan. Kalian juga bisa hidup tenang. Riwayat hiduo kalian juga akan lebih panjang." Ucapnya panjang lebar, kali ini dengan nada datar.


"Maafkan aku, selama ini telah menjadi pemimpin yang tidak becus, terus menjerumuskan kalian dalam masalah, selalu mendatangkan musuh-musuh baru. Aku tahu aku yang paling muda disini, mungkin otakku masih belum cukuo dewasa, sekali lagi aku minta ma--"



Grep...


"Berhentilah menjelek-jelekan dirimu, kami ada disini untukmu. Remember, we're The Destroyer. We destroy what destroy us. We came from the darkness place, to break a million soul just for fun. So, don't trying to play with us. Kita Team Rail, Team bekerja bersama-sama dalam suka maupun duka."





Selamat kepada Regan yang berhasil menjinakan api yang tengah berkobar di dalam Jiwanya.















*******
Bersambung~

kuy Vomments kuy. Y x g Kuy~

P.s baca cerita baru gwa y.
[F7S] 2: Phantasia

[F7S] 1:The Broke AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang