~±×•Aziel membawa Adiba keruang guru,ketempat wali kelasnya buk Misi guru Matematika.
"Ada apa? kenapa murid baru dibopong gitu sama kamu? kamu apain dia?" Sesaat buk Misi bertanya dengan logat marah, ia melihat Aziel membopong Adiba berjalan. Ini masih dijam sekolah tidak seharusnya mereka berdempetan seperti itu.
Aziel tidak menghiraukan perkataan buk Misi, ia tetap membopong Adiba ke sofa ruangan buk Misi.
Sebenarnya ia ingin mengantar Adiba ke Uks dari pada kedalam kantor wali kelasnya. Ia sudah tau pasti jadinya bakalan gini kalau dia membawa Adiba ke ruangan buk Misi."Kamu dengar gak saya lagi nanya" Ucap buk Misi berkacak pinggang, ia membentak Aziel dengan sengitan marah khas seorang guru.
"Dia tadi saya temukan kekonci di toilet ujung dekat labor fisika buk makanya saya tolongin bawa ketempat ibu"Seru Aziel menghadap ibuk Misi.
"Yasudah kamu masuk ke kelas, Adiba biar saya yang urus" Usir buk Misi kepada Aziel, Aziel menghembuskan nafasnya kasar sebenarnya ia tak ingin meninggalkan Adiba yang sekarang kondisinya tak baik baik saja.
Adiba menoleh lemah kearah Aziel yang sudah sepenuhnya keluar dari ruang buk Nisi.buk Misi, mendekat kearah Adiba.
"Nak, kamu gapapa?" tanya buk Misi memegang bahu Adiba yang tampak bergetar seperti ketakutan.Adiba hanya mengangguk,ia terlalu syok untuk berkata. Yang ia butuhkan saat ini hanya ketenangan.
"Yaudah kamu tidur disini aja,Uks gak dibuka karna buk Mel lupa bawa kunci Uks" Ucap buk Misi, ia keluar ingin mengambilkan teh panas untuk Adiba.
***
"Misi,anak baru itu mulai hari ini saya tarik ke Ipa ya jadi murid saya" Seru buk Leni, ia langsung to the point saat buk Misi sedang membuat teh.
"Lho kok gitu buk?" tanya buk Misi heran, saat buk Leni tiba tiba saja menarik muridnya pindah masuk kedalam kelas Ipa.
"Iya, saya juga gak tau kenapa alasan Adiba masuk kelas saya,ini langsung perintah kepala sekolah. Tadi saya baru dikabarin sehabis rapat"
"Yaudah,berkas anak baru ada diatas meja saya buk, bentar ya saya ambil" Buk Misi melangkahkan kakinya menuju ruangannya,ia membawa secangkir teh buatan buk Misi, ia akan memberikannya kepada Adiba.
Buk Misi,melihat Adiba yang sedang tertidur, ia melihat peluh yang bercucuran dikening Adiba padahal ruangan buk Misi Acnya sedang hidup.
"Mana buk?" Tanya buk Leni seraya menanyakan berkas yang tadinya buk Misi janjikan.
Bu Misi mengambil berkas Adiba langsung memberikannya kepada buk Leni yang sudah menunggu berkas untuk segera di proses secepatnya.***
Aziel balik kekelasnya, yang ia tau kini Adiba sudah berada dalam pengawasan wali kelasnya.
Aziel sebenarnya tidak ingin balik lagi ke kelas, ia memutuskan untuk ke kantin belakang.
Dirogohnya saku celananya saat sudah berada dikantin belakang, ada beberapa gerombolannya juga ada disana termasuk Arga,Aldi,Aron dan Dimas.
Tempat perkumpulan para bandit, yang sekolah tidak tau ini tempat di dalamnya seperti apa. Karena keliatan dari luar hanya sebuah gedung yang sudah tidak terpakai. Tidak banyak yang akan lewat disana.Aziel duduk disamping Arga,aktivitas mereka sekarang adalah saling menyesap rokok masing-masing.
Aziel pun juga ikut begitu, sesaat dia mengeluarkan sebatang rokok dan sebuah mancis dari dalam kantong celananya.
Ia menghidupkan rokok segera menyesap rokok tersebut membuat,asap mengepul menjadi satu didalam ruangan sempit."Lo dari mana?dari tadi kita tungguin" Arga berucap sembari mengeluarkan asap rokok dari dalam mulutnya
"Gue habis dari ruang guru nganter Adiba" Jawab Aziel datar, ia mementikkan rokoknya itu seraya menyesapnya lagi.
"Bahh... udah punya cewe lu bro" Kini gantian Dimas yang bertanya, ia sudah menghabiskan rokok tadi. Kini ia berganti meminum sebotol teh pucuk. Aziel hanya tersenyum simpul menanggapi perkataan Dimas. Adiba bukanlah pacarnya.
"Asal lo tau bro, Aziel udah nyium kening Adiba dikelas. Gile anjiir. Gue kata lo homo selama ini" Aron tertawa terbahak-bahak setelah menyelesaikan kalimat blak-blakkannya yang mendapat toyoran dikepalanya dari Aziel.
Aron yang mendapati itu semakin menjadi tertawa tidak mementingkan wajah Aziel yang makin kusut karena dibully oleh teman temannya."Gimana kita gak mikir lo homo, secara waktu Adora nembak lo malah lo tolak. Lo tau gak si Adora itu jual mahalnya nauzubillah dan cuman lo cowo beruntung yang dia tembak" Ungkap Dimas yang mendapatkan tatapan jijik dari aldi
"Bohay makanya lo demen kan,muka pas pasan gitu kok" Jawab Aldi enteng dengan tempang selengekkannya yang mendapat sebuah jitakan dari Dimas,Aldi mengaduh kesakitan karna kepalanya dijitak Dimas
"Ntu congor jaga dikit napa"Seru Dimas lagi yang mendapat tertawaan dari Arga,Aron.
Aziel hanya diam dan tidak banyak tertawa. Ia seperti sedang memikirkan sesuatu."Lu kok diam aja?" Kini Arga yang mulai bertanya, ia bingung menatap sahabatnya Aziel yang tak kunjung membuka suara
"Gue? gapapa santai aja. kepala gue masih sakit" Ungkap Aziel, ia juga bingung kenapa moodnya hari ini sangat kacau balau.
"Kecelakaan lo kan,emang si Rey bangsat, gak ngotak, masa rem motor pake diblongin segala,emang dasar tu gak sportif kalau balapan. Eh ngemeng ngemeng gue liet lo ditolongin Adiba, untung gak ketangkep polisi lo kan" Ucap Aron ,ia ingat kejadian dimana Aziel kecelakaan. Dimana Aziel ditolong Adiba. Sebenarnya malam itu Aron berniat menolong karena polisi sudah datang, dan Adiba menolong Aziel.
Maka rombongan Dimas mengamankan motor Aziel. Supaya tidak ada barang bukti bahwa mereka malam itu melakukan balap liar.Emosi Aziel memuncak sesaat Aron mengingatkan kejadian tadi malam. Saat Rey tidak sportif. Aziel membuang puntung rokoknya asal segera keluar dari gedung kelas yang tak terpakai itu. Langkahnya menuntun untuk keluar sekolah. Aziel sudah menghidupkan mesin motornya serta rombongan Dimas sudah siap dibelakang Aziel. Karna Dimas tau kalau Aziel sudah marah bagaimana. Ia pasti akan mencari dan memukuli brutal orang yang membuatnya marah.
Bukan sok jagoan,tapi mereka hanya tidak ingin ditindas lebih lagi.Deruman suara motor sudah terdengar,untungnya mereka memakirkan motor jauh dari sekolah karna sewatu waktu mereka akan cabut. Mereka akan dengan gampangnya cabut menggunakan motor.
Aziel melaju pertama dengan motor ninja merahnya,karna yang hitam masih dalam perbaikan bengkel.
Dimas mengikut dibelakang Aziel beserta Aron ,Aldi,dan ArgaMereka akan kompak apabila ada salah satu diantara mereka yang ditantang atau diremehkan. Itu paling anti bagi mereka. Jangankan ditantang,apalagi diremehkan mungkin, jika tidak ada hukum yang berlaku diindonesia. Bisa saja mereka akan membunuh siapa saja yang telah seenak jidat meremehkan.
Karna solidaritas kekeluargaan mereka sangat pekat.
Seakan mereka sudah lama mengenal dan berpangku tangan lama.Detik itu juga rombongan Rey akan mampus ditangan Aziel,Dimas,Arga,Aron,Yudha dan Aldi.
[Kenapa disetiap perbedaan harus ada yang lebih tinggi derajatnya? bukankah tuhan menciptakannya untuk saling melengkapi dan berjalan beriringan?]
-IPA&IPS-Beribu makasih, buat yang udah baca dan votemant cerita abal-abal saya😂
Follow : @suciamelaniputri
Tengkyuuu, salam kecup dari istrinya
V bts💋💖😁
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA & IPS (COMPLETE)
Teen Fiction[ P R I V A T E R A N D O M ] . . Jurusan adalah sebuah pilihan yang dipilih oleh masing-masing pribadi. Diukur dalam kemampuan dan kecerdasan otaknya. Tapi bagaimana jika cinta tumbuh diantara kedua belah pihak yang bersengketa? Jurusan IPA & IPS...