12. Salah Paham (2)

10.1K 625 26
                                    

Happy Reading!😊

~±×÷•

"Gue nyaman kok tinggal disini"

....

"Gausah nyari gue"

....

"Iya"

Aziel membuang ponselnya asal keatas kasur, sebenarnya Aziel melarikan diri kerumah pembantu rumah tangganya dulu,saat keluarganya masih harmonis. yang berada dikampung, Mbok Iyem sudah pensiun dari rumahnya Aziel digantikan oleh anaknya.
Aziel tak tau pasti ia harus kabur kemana maka dari itu, pilihannya jatuh pada rumah gubuk yang ditinggali Mbok Iyem bersama dengan suaminya yang masih setia dengan Mbok Iyem yang sudah tua,kriput dan tak cantik lagi.
Begitulah seharusnya para lelaki menjaga istrinya dengan baik dan mencintai istrinya dengan kasih sayang. Menjaga sesuatu yang sudah dititipkan oleh gusti Allah, bukan malah menyia-nyiakan dan membuat kebahagiaan baru yang dibutakan oleh duniawi.
Sungguh kejam bila diingat kembali, Aziel meringis merasakan pening dikepalanya yang tak kunjung menghilang, rasanya seperti ditusuk oleh ribuan jarum runcing menancap dalam kedalam kepalanya. Sangat amat menyakitkan.

Tokk.... tokkk... tokk....

Ketukan dari arah pintu sebanyak tiga kali, membuat Aziel mengarahkan pandangannya yang sedikit kabur kearah pintu yang hanya dilapisi papan penutup bukan pintu tepatnya, sebenarnya jika boleh dibilang. Mbok Iyem itu bisa membeli rumah yang sangat layak, hanya saja ia tak pernah mau melupakan kenangan susahnya berada dirumah yang menurutnya sangat bersejarah.
Begitulah seharusnya, jangan membuang barang lama hanya ingin mendapatkan yang baru dan belum tentu barang baru seperti kualitas barang lama. Jangan membandingkan

"Den, Aziel. mbok mau masuk boleh?mbok bawa makanan buat den Aziel" tanya Mbok Iyem dari arah luar pintu,suara mbok Iyem sedikit bergetar menandakan bahwa ia sudah berumur kepala 6,sudah tua bukan? ya pastinya sudah tua.
Aziel yang merasa masih sedikit pening karena ia sudah tidak tidur selama 3 hari belakangan ini diakibatkan insomnianya semakin memburuk saja, tidak bisa tidur jika tidak berada didalam kamarnya. Tidak bisa menjalani aktivitas jika tidak berada dirumahnya,ya begitulah Aziel.

"Iya mbok, masuk aja" Suara Aziel parau, ia sama sekali tidak merasakan kantuk dan masih keukuh dengan pendiriannya untuk tidak tidur, dan lebih memilih menahan sakit. Sebenarnya dengan cara tidur, mungkin Aziel bisa langsung memulihkan sakit kepalanya yang berdenyut menyiksa Aziel.

"Aden kenapa bisa begini? mbok pijet ya" suara khawatir dari mbok Iyem mendominasi dalam kamar kecil yang ditempati Aziel saat ini, mbok Iyem sungguh tak tega melihat kondisi Aziel yang sepertinya memburuk. Sudah lebih satu minggu Aziel tidak pulang kerumahnya, kali ini mbok Iyem harus bisa membujuk Aziel untuk kembali kerumahnya tanpa harus menyiksa diri seperti ini.

Mbok Iyem tau betul bagaimana Aziel yang sama sekali tak bisa tidur jika bukan berada didalam kamarnya, Aziel tipe orang yang payah diatur dan keras kepala. Mbok Iyem tau pasti selama berada disini, Aziel sama sekali tak pernah tidur nyenyak, menutup matanya tapi tidak dengan tertidur.

***

"Agan, saya tau betul Aden tidak bisa tidur"

....

"Iya agan, Aden berada dirumah saya. Dibogor"

....

"Baiklah"

sambungan terputus, mbok Iyem berniat memulangkan Aziel dengan cara paksa dikarenakan, keras kepalanya Aziel.
Pastinya jika tidak dengan cara mbok Iyem mengadukan bahwa Aziel berada disini mungkin Aziel tidak akan pulang, seharusnya Aziel menikmati masa remajanya, mencintai dan dicintai bukan malah seperti ini dengan segala tragedi yang menyedihkan.

IPA & IPS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang