Happy reading!!!😊
~±×÷•
Pagi ini Adiba melangkahkan kakinya dengan malas memasuki pelataran sekolah, ia sama sekali tidak semangat akan kesekolahnya.
Biasanya Adiba selalu ceria dan sangat bersemangat jika kesekolah, bertemu dengan sweet pangerannya dengan sejuta ketampanan yang pangeran Adiba yakini memang sangat tampan mengalahkan kata tampan.
Tampan dengan kebaikannya yang selama ini Adiba terima, Adiba masih menyangkalnya.
Adiba menyangkal bahwa ia sama sekali tidak menyukai pangerannya dalam arti antara perasaan pria dan wanita, Adiba merasa rasa sukanya hanya sebatas rasa suka sebagai teman, bukan sebagai antara pria dan wanita.Bukan, memang seperti itu atau hanya Adiba yang selalu menyangkalnya(?)
Sedih, saat tau sweet pangeran tak terlihat batang hidungnya,sedih saat Adiba tau sweet pangeran sama sekali tak menghubunginya, sedih saat tau sweet pangeran tak tau dimana keberadaannya.
Adiba kalut dan Adiba khawatir,hanya itu saja.Adiba menghembuskan nafasnya berkali-kali, ia lelah.
Menatap langit yang memunculkan secerik mentari pagi.
Pukul masih menunjukkan setengah tujuh pagi, masi sangat pagi bagi para siswa-siswi untuk datang kesekolah menuntut ilmu.
Adiba lah orang yang selalu datang terpagi kesekolah beberapa hari ini.
semenjak sweet pangerannya tak muncul. Semenjak dan semenjak"Pagi pak" sahut Adiba seraya kembali menundukkan kepalanya, ia hanya menjawab sekilas dengan suara yang pelan serta sangat lesu.
Pak Komang yang selalu stay menjaga gerbang sekolah ikut mengernyitkan keningnya menatap Adiba bingung, murid periang yang biasanya sangat cantik akan dia tersenyum mendadak murung.
Kedekatannya dengan sweet pangeran hanya sebatas kedekatan antara teman.
Banyak sekali orang, tidak tau jika Adiba dekat dengan sweet pangeran kecuali geng Adora yang pernah membullynya, mengurungnya di toilet disamping labor fisika. Itu sangat menakutkan bagi Adiba awal pertama ia masuk kesekolah.Adiba ingin sekali menghapuskan ingatan tentang terkurungnya dirinya di dalam toilet disamping labor fisika, tetapi ada satu ingatan sebelum ia pingsan membuatnya tak ingin menghapuskan keseluruhan cerita dimana sweet pangerannya datang menyelamatkan, menyelamatkannya dari ketakutan terkurungnya di dalam toilet.
'AZIEL'
***
"Hei, sendiri aja" Adiba dikagetkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya, duduk disamping Adiba dengan menenteng nampan berisikan bakso dan siomay yang Adiba yakini di nampan itu berisikan beberapa makanan ringan lainnya serta dua botol air mineral.
Adiba menolehkan wajahnya kearah sang empunya yang mengagetkan Adiba atas lamunan pendeknya yang membuat ia patah semangat sekolah, ia menoleh mengernyitkan keningnya pertanda bingung. Sedang apa pria ini duduk disampingnya(?)
Adiba kini berada dikantin sekolah, saat ini sudah waktunya istirahat untuk mengisi perut atau sekedar bercanda gurau, Adiba malas dikelasnya,malas dengan ocehan nisa juga yang gak bisa berhenti apalagi membicarakan hal buruk tentang sweet pangerannya - Aziel.
SE-lalu saja menjelek-jelekkan Aziel, padahal Aziel sama sekali tidak salah apa-apa."Ngapain?"
"Gue? ya makanlah"
"Harus disini?" Adiba memutar bola matanya kesal menatap pemuda yang duduk disampingnya, mengunyah makanan yang tadinya ia bawa dinampan.
Pemuda ini menggeserkan sepiring siomay kearah Adiba, ia tersenyum mengisyaratkan Adiba untuk memakannya.Adiba tak banyak omong, kali ini ia mengambil makanan yang disodorkan Rey- si anak baru yang menolongnya kemarin.
"Lahap bener" Rey menggoda Adiba yang nyatanya Adiba melahap dengan cepat siomay yang diberikan Rey tanpa rasa canggung. Adiba tidak pernah bersikap sok menjaga image jika didepan orang yang tidak ia sukai. Rey tampan tapi tidak setampan sweet pangeran Adiba tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA & IPS (COMPLETE)
Teen Fiction[ P R I V A T E R A N D O M ] . . Jurusan adalah sebuah pilihan yang dipilih oleh masing-masing pribadi. Diukur dalam kemampuan dan kecerdasan otaknya. Tapi bagaimana jika cinta tumbuh diantara kedua belah pihak yang bersengketa? Jurusan IPA & IPS...