Adiba tersenyum manis menatap wajahnya yang ia poles dengan seadanya.
Wajahnya tetap imut serta merta membuat senyumannya semakin manis."Cocok gak sih?" Adiba bermonolog saat menatap tumpukan baju yang ia bentangkan diatas kasurnya. Sungguh Adiba kini sangat bingung harus memakai apa saat ini. Bisa dibilang sih, kencan pertama mereka.
Adiba memungut ponselnya diatas meja belajar, seraya menghempaskan badannya tepat disamping meja belajar diatas sofa. Ia menjulurkan kakinya lalu merebahkan kepalanya diatas bantalan sofa yang empuk.
"Nis, bantuin gue" Ucap Adiba memelas saat panggilan tersebut terhubung. Kini Adiba sedang menelvon sahabat baiknya, Nisa.
"Iyaya. Sekitar jam 11 El udah disini"
"Sipp"
Adiba memutuskan ponselnya sepihak langsung menegakkan tubuhnya, ia berjalan girang menghampiri lemari bajunya, kembali memilih. Baju apakah yang cocok saat ia gunakan pergi jalan bersama Aziel .
***
"Assalamualaikum"
Clekk...
"Walaikumsalam. Cepet bener lo" Adiba membukakan pintu untuk Nisa.
"Cepet ding, ini tu udah jam 9 pagi tapi lo masih belum tau mau pake baju apa kan buat jalan. Makanya gue, karna sahabat yang baik langsung dateng saat lu minta bantuan" Ucap Nisa memutarkan bola matanya malas menatap Adiba yang sepertinya terharu, Nisa terjengkang saat tiba-tiba Adiba memeluknya dari samping tanpa aba-aba.
"Makasiihh Nicccaaaaaa, emang cahabat telllbaiiiikkk lu" Ucap Adiba manja di pundak Nisa. Nisa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan menatap sahabat manjanya ini.
"Udah sana, manja baat. Gerah gue" Nisa memisahkan dirinya dari Adiba lalu menghampiri tumpukan baju yang sudah Adiba keluarkan diatas kasurnya semua. Sangat berantakan, sungguh.
"Lo cewek apa enggak sih Dib? Sebanyak ini baju lo bilang gak ada yang cocok?" Tanya Nisa heran menatap Adiba yang nyengir kuda gak jelas.
"Yaa..y..aa gitu"
"Eh gimaa kalau ini? Simple sih" Nisa mengambil baju diatas kasur. Baju itu sangat manis dan sangat cocok untuk Adiba tentunya, apalagi Adiba imut-imut ngegemesin gitu.
"Udah sana, pakek dulu" Dorong Nisa pada Adiba, Nisa menyuruh Adiba mengganti pakaian sesuai dengan pilihannya tadi.
"Yakin nih?" Tanya Adiba menatap baju yang dipilihkan Nisa tadi.
"Yakin. Udah sana buruan masuk kamar mandi" Usir Nisa ia mendorong pundak Adiba dengan kedua tangannya pelan menyuruh Adiba memasuki kamar mandi.
Setelah 5 menit, Adiba keluar dari kamar mandi menggunakan baju pilihan Nisa yang membuat Nisa tersenyum sumringah. Betapa cantiknya Adiba saat ini, yang pastinya Aziel pasti akan klepek-klepek liat Adiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA & IPS (COMPLETE)
Teen Fiction[ P R I V A T E R A N D O M ] . . Jurusan adalah sebuah pilihan yang dipilih oleh masing-masing pribadi. Diukur dalam kemampuan dan kecerdasan otaknya. Tapi bagaimana jika cinta tumbuh diantara kedua belah pihak yang bersengketa? Jurusan IPA & IPS...